Pencarian Warga Positif Covid-19 yang Melarikan Diri Terus Dilakukan
Tim gugus tugas di Pontianak, Kalimantan Barat, terus mencari seorang warga positif Covid-19 asal Jombang, Jawa Timur, yang beberapa waktu lalu kabur dari hotel di Pontianak. Warga tersebut diminta menyerahkan diri.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Tim gugus tugas di Pontianak, Kalimantan Barat, terus mencari seorang warga positif Covid-19 asal Jombang, Jawa Timur, yang beberapa waktu lalu kabur dari hotel di Pontianak. Warga itu diminta menyerahkan diri agar tidak menularkan kepada orang lain dan segera dapat dirawat.
Warga tersebut tiba di Pontianak pada 1 Agustus. Di Bandara Supadio, Pontianak, ia menjalani tes cepat (rapid test) dengan hasil reaktif. Setelah itu, pada 2 Agustus, dia dites usap. Pada 3 Agustus, hasil tesnya positif Covid-19. Namun, saat ingin dijemput di hotel oleh tim gugus tugas, ia kabur (Kompas.id, 4/8/2020).
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, Rabu (5/8/2020), menuturkan, ia sudah memerintahkan jajarannya untuk terus mencari warga itu. Pada Selasa malam, menurut informasi, dia berada di daerah Saigon. Namun, saat hendak dijemput petugas, ia kembali kabur.
”Ini bahaya. Yang dikhawatirkan kalau dia ke mana-mana, misalnya ke warung kopi atau warung makan. Kita tidak tahu berapa kandungan virus di tubuhnya. Sebaiknya menyerahkan diri,” ujar Sutarmidji.
Dia menambahkan, jika menyerahkan diri, setelah diobati, warga itu akan dipulangkan ke daerah asalnya. ”Warga yang tidak disiplin seperti itu membahayakan. Pelabuhan juga diperketat agar tidak ada lagi kejadian serupa,” ungkap Sutarmidji.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat Harisson menuturkan, warga tersebut diminta segera melapor kepada petugas kesehatan untuk diisolasi. Masyarakat yang mengetahui keberadaan orang itu diminta melapor kepada petugas kesehatan setempat atau aparat keamanan.
Harisson menuturkan, pada 1 Agustus, yang bersangkutan menjalani tes cepat di Bandara Supadio, Pontianak. Hasil tesnya reaktif. Namun, yang bersangkutan langsung keluar bandara atau melarikan diri.
Ia dihubungi lagi pada malam harinya melalui telepon untuk menjalani tes usap di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Kalbar. Ia datang pada 2 Agustus ke laboratorium diantar rekannya untuk tes usap.
Setelah dites usap, yang bersangkutan kembali menyatakan tidak mau diisolasi. Ia menginap di salah satu hotel di Pontianak. Pada 3 Agustus malam, hasil tes usapnya keluar dan dinyatakan positif. Namun, saat tim hendak menjemputnya ke hotel, ia sudah menghilang.
Kepala Dinas Perhubungan Kalbar Manto menuturkan, bandara dan pelabuhan diperketat. Bahkan, kapal dari luar Pontianak tidak diperbolehkan membawa penumpang sejak 28 Juli hingga 10 Agustus.
Demikian juga dengan penerbangan. Salah satu maskapai dari Surabaya dilarang membawa penumpang ke Pontianak mulai 2 Agustus hingga tujuh hari ke depan. Satu maskapai lagi juga dilarang membawa penumpang dari Surabaya ke Pontianak mulai 4 Agustus hingga tujuh hari ke depan.
Data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, per Rabu (5/8), secara kumulatif terdapat 387 konfirmasi Covid-19. Sebanyak 371 orang sudah sembuh, 12 orang masih diisolasi, dan empat orang meninggal.