Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, melibatkan keluarga untuk memperkuat kedisiplinan warga menjalankan protokol kesehatan. Adapun Pemprov Aceh melibatkan ulama dalam sosialisasi.
Oleh
Tim Kompas
·5 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Masih adanya warga yang belum disiplin menerapkan protokol kesehatan membuat sejumlah pemerintah daerah mengubah strategi kampanye pencegahan Covid-19. Tanpa perubahan strategi kampanye, upaya membiasakan warga menjalankan protokol kesehatan sulit terwujud.
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mendorong peningkatan kesadaran menjalankan protokol kesehatan dari keluarga. Adapun Pemerintah Provinsi Aceh mengajak ulama ikut menyosialisasikan pentingnya warga menerapkan protokol kesehatan untuk memutus penyebaran Covid-19.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, perubahan strategi didasari pada efektivitas dan efisiensi upaya pencegahan penularan dan penyebaran Covid 19 di Banyuwangi. Saat ini, disiplin keluarga dirasa paling tepat karena sebagai komunitas kecil, anggota keluarga bisa saling menjaga dan mengingatkan untuk menjalankan protokol.
Kalau tidak saling peduli, bisa jadi kita sendiri jadi korbannya.
”Saat ini, kami coba melakukan kampanye pencegahan penularan Covid-19 berbasis keluarga. Pemerintah akan tetap turun tangan melalui kegiatan dasawisma, Program Kesejahteraan Keluarga (PKK), dan posyandu. Namun, kuncinya ada pada disiplin keluarga,” ujarnya.
Anas mencontohkan, kampanye tentang perilaku hidup bersih sehat (PHBS), bahaya Covid-19, gejala Covid-19, dan protokol kesehatan akan disampaikan melalui kegiatan dasawisma, PKK, dan posyandu. Nantinya, ibu-ibu rumah tangga yang akan menyampaikan dan mendisiplinkan suami, anak-anak, dan anggota keluarga lain di rumah.
Strategi itu, kata Anas, diharapkan lebih efektif. Pasalnya, keluarga sebagai komunitas paling kecil dan erat bisa saling mengingatkan dan menjaga. ”Keluarga juga harus mengingatkan untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Keluarga adalah komunitas yang paling peduli terhadap kesehatan anggota keluarga lainnya. Kalau tidak saling peduli, bisa jadi kita sendiri jadi korbannya,” katanya.
Kasus riwayat perjalanan masih mendominasi tingginya penularan kasus Covid-19 di Banyuwangi. Saat ini Pemkab Banyuwangi tengah memikirkan cara paling efektif menjaga daerah pelintasan.
Minggu (2/8/2020), untuk pertama kalinya penambahan kasus harian Covid-19 di Banyuwangi mencatatkan 12 kasus dalam sehari. Penambahan ini menjadi rekor penambahan terbanyak harian di Banyuwangi. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono mengatakan, Kasus 71 merupakan pria berusia 71 tahun yang masih diselidiki penularannya. Sementara pasien 72 merupakan pria berusia 33 tahun yang memiliki riwayat perjalanan dari Probolinggo.
”Sementara itu, pasien konfirmasi 73 merupakan warga Kecamatan Giri yang memiliki riwayat kontak erat dengan kerabat dan tamu yang datang dari Surabaya dan Magelang,” ujar Widji.
Adapun di Aceh, setelah sembuh dari Covid-19, ulama karismatik Abu Syekh Hasanoel Bashry (71), pemimpin Pesantren Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Raja, Kabupaten Bireuen, membuat video testimoni mengimbau warga Aceh menjalankan protokol kesehatan agar tak terpapar Covid-19. Hasanoel atau Abu Mudi dinyatakan positif Covid-19 pada Rabu (22/7). Setelah sepekan lebih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin, Banda Aceh, dia dinyatakan sembuh dengan tetap melanjutkan perawatan mandiri di rumah selama dua pekan.
Bukan hoaks
Abu Mudi berpesan kepada warga Aceh agar menjaga diri dari paparan virus korona baru. ”Saya sudah sembuh dan dibolehkan pulang dari rumah sakit dan melanjutkan isolasi mandiri,” katanya.
Abu Mudi menuturkan, wabah atau pandemi Covid-19 bukan hoaks (kabar bohong), tetapi benar-benar ada. Saat tubuhnya terpapar virus, dia merasakan sangat lemah, pusing, dan kehilangan nafsu makan.
Abu Mudi berpesan kepada warga jangan meremehkan pandemi Covid-19 dan abai terhadap protokol kesehatan. ”Saya berterima kasih kepada Pemprov Aceh yang telah memonitor kesehatan saya 24 jam sehari,” katanya.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah mengeluarkan surat edaran kepada pengurus masjid agar materi khotbah Jumat mengangkat topik pencegahan Covid-19. Pelibatan tokoh agama dalam kampanye membangun kesadaran warga dianggap penting dan tepat.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia Aceh Safrizal Rahman mengatakan, saat ini Aceh sedang diserang gelombang kedua pandemi Covid-19 yang daya penyebarannya lebih luas. Hanya dalam dua pekan, kasus positif di Aceh naik sekitar 300 kasus. Penyebaran kini menjangkau 21 kabupaten/kota dari 23 daerah di provinsi itu. ”Jangan capek untuk sosialisasi. Kita harus mengajak seluruh komponen masyarakat karena ini tugas bersama,” katanya.
Denda masker
Di Sulawesi Selatan, Pemerintah Kota Makassar memperketat aturan menggunakan masker. Warga luar yang tidak memakai masker tak diperbolehkan masuk ke Kota Makassar. Adapun warga Makassar akan diberi beragam sanksi sosial hingga tes cepat di tempat. Sementara aturan surat keterangan bebas Covid-19 kini ditiadakan. Secara umum, angka reproduksi efektif di Sulsel sudah menurun dari sebelumnya di atas satu kini di bawah satu, termasuk Makassar. Namun, secara keseluruhan, baru dua wilayah di Sulsel yang masuk zona hijau.
”Angka reproduksi efektif di bawah satu, yakni 0,92, sudah berlangsung selama 12 hari. Kami berharap angka ini terus turun dan semoga akan menjadi kabar baik. Ada beberapa wilayah yang masih berada di zona merah dan ada dua yang masuk zona hijau,” kata Ridwan Amiruddin, epidemiolog Universitas Hasanuddin yang juga tim pakar Pemprov Sulsel dalam penanganan pandemi Covid-19, di Makassar, kemarin.
Kota Makassar dan Parepare, Kabupaten Maros, Gowa, Takalar, Jeneponto, Luwu Timur, dan Bantaeng adalah zona merah. Adapun Kabupaten Luwu Utara, Luwu, Tana Toraja, Pinrang, Sidrap, Soppeng, Pangkep, Sinjai, Bulukumba, Selayar, dan Kota Palopo berada di zona jingga. Tiga kabupaten, yakni Enrekang, Bone Barru, berada di zona kuning, serta Toraja Utara serta Wajo masuk zona hijau.
”Warga daerah lain yang ditemukan tidak memakai masker ingin masuk ke wilayah kota Makassar akan kami suruh balik,” kata Ketua Satgas Penegakan Pengendalian Covid-19 Kota Makassar Muhamad Sabri, yang juga Asisten I Pemerintah Kota Makassar.
Tanpa ketegasan terhadap pelanggar protokol kesehatan, warga akan terus terpapar Covid-19, yang juga membahayakan tenaga kesehatan. Sebanyak 79 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah Wonogiri, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif Covid-19.
”Yang menggembirakan, yang dinyatakan sembuh sudah cukup banyak, yakni 42 orang,” kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo. (GER/AIN/REN/IKI/HRS/DIA)