Banyuwangi libatkan kader PKK untuk antisipasi meluasnya Covid-19.
Oleh
ANGGER PUTRANTO
·3 menit baca
BANYUWANGI, KOMPAS — Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga di Kabupaten Banyuwangi mulai dilibatkan dalam menekan penyebaran Covid-19. Mereka berkampanye tentang protokol kesehatan dari lingkup terkecil, yakni rumah tangga.
Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi mencatat, ada tiga penambahan kasus positif pada Rabu (5/8/2020). Dengan demikian, ada 76 kasus positif dengan rincian 51 orang sembuh, 22 orang dirawat, dan 3 orang meninggal.
Pelibatan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam upaya pencegahan Covid-19 menurut Ketua Tim Penggerak PKK Banyuwangi Ipuk Fiestiandani merupakan bagian dari strategi baru dalam menanggulangi penyebaran Covid-19.
Baca juga : Ubah Strategi Kampanye, Banyuwangi Fokus Tumbuhkan Disiplin Keluarga
Pelibatan PKK dalam upaya penanganan Covid-19 ini selaras dengan gagasan Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional, Senin (3/8/2020). Kala itu Presiden menginstruksikan pelibatan tim penggerak PKK dalam penegakan protokol kesehatan hingga ke tingkat daerah.
Sebelum ada instruksi Presiden, lanjut Ipuk, pihaknya sudah terlibat dalam berbagai kampanye penanganan Covid-19 di Banyuwangi. Instruksi Presiden pada Senin lalu menjadi dorongan semangat untuk semakin aktif menanggulangi Covid-19.
”Instruksi Presiden untuk melibatkan PKK dalam kampanye pendisiplinan penerapan protokol kesehatan ini menjadi semangat bagi kader-kader PKK untuk bergerak membantu kinerja pemerintah,” ujar Ipuk.
Ipuk mengatakan, kader PKK se-Banyuwangi sudah turut aktif dalam menyosialisasikan bahaya Covid-19 dan upaya-upaya penanggulangannya. Para keder diharapkan dapat menjangkau setiap rumah tangga di masing-masing tingkatan dasawisma.
”Para kader terus menyampaikan pentingnya masker dan pelindung wajah serta konsumsi vitamin. Kami juga beberapa kali melakukan aksi pembagian masker dan pelindung wajah,” ujarnya.
Selain menyasar rumah tangga, kader PKK Banyuwangi juga menyasar para pedagang pasar, penjual sayur keliling, dan warung rakyat. Ketiga kelompok tersebut dirasa penting karena memiliki intensitas tinggi bertemu dengan banyak orang.
”Kami fokus menyasar pedagang pasar dan penjual sayur keliling karena mereka banyak berinteraksi dengan orang lain, termasuk dengan ibu-ibu rumah tangga. Harapannya pembagian masker dan pelindung wajah tersebut dapat melindungi pedagang pasar, penjual sayur, dan warung rakyat sekaligus melindungi para pembelinya,” ujar istri Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tersebut.
Pembagian masker yang dilakukan PKK Banyuwangi juga memiliki dampak ganda. Pasalnya, masker yang dibagikan dipesan dari kader-kader PKK yang bisa menjahit. Upaya ini diharapkan membuat perputaran ekonomi di antara kader PKK.
Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Widji Lestariono menyampaikan ada tiga penambahan kasus baru. Jadi, sampai saat ini ada 76 kasus konfirmasi positif.
”Kasus 74 merupakan pasien yang tertular setelah kontak erat dengan suaminya yang lebih dahulu dinyatakan positif Covid-19. Kasus 75 merupakan pasien yang sebelumnya masuk dalam kategori suspect, tetapi setelah menjalani uji usap hasilnya positif. Sementara kasus 76 masih kami telusuri tertular dari mana,” katanya.