Pencegahan harus dioptimalkan demi menyiasati minimnya dana penanganan kebakaran hutan dan lahan tahun ini. Titik-titik paling rawan menjadi prioritas pencegahan sejak dini.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Anggaran penanganan kebakaran hutan dan lahan di Jambi yang turun 70 persen pada tahun ini disiasati dengan memaksimalkan pencegahan. Di antaranya lewat modifikasi cuaca, pengerahan tim patroli, dan penerapan aplikasi ASAP Digital.
Berdasarkan data Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, anggaran penanganan karhutla tahun ini turun menjadi Rp 933,4 juta. Tahun lalu, anggarannya mencapai Rp 3 miliar.
Meski turun, anggaran karhutla tak terpotong untuk realokasi dana penanganan Covid. ”Anggaran karhutla tidak terpotong (untuk realokasi penanganan) Covid-19,” kata Ahmad Bestari, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jambi, Rabu (5/8/2020).
Kepala Seksi Karhutla Dishut Provinsi Jambi Donny Osmond menambahkan, turunnya anggaran yang cukup signifikan untuk didistribusikan ke 11 kabupaten dan kota itu dikhawatirkan dapat berdampak pada tingginya sebaran api. Tahun lalu, alokasi anggaran terendah pada tiga dari empat wilayah, yakni rata-rata Rp 500 juta, terpantau sebagai wilayah yang paling banyak sebaran titik apinya. Sebarannya di Kabupaten Muaro Jambi, Batanghari, dan Tebo bagian barat.
Demi mengantisipasi ancaman kebakaran, komposisi anggaran diperkuat pada upaya pencegahan. Sekitar 60 persen anggaran dimaksimalkan untuk pencegahan dan sisanya untuk pengendalian.
Upaya lain, kalangan dunia usaha didorong membangun sistem pelaporan berbasis digital. Sosialisasi pun diperkuat di tingkat masyarakat.
Kalangan dunia usaha didorong membangun sistem pelaporan berbasis digital.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jambi Bachyuni Deliansyah mengatakan sudah enam kabupaten di Jambi meningkatkan status menjadi Siaga Darurat Bencana Karhutla. Terkait dengan itu, pihaknya mendorong tiap-tiap kepala daerah terkait juga meningkatkan anggaran penanganan kebakaran lahan. Dana karhutla yang direalokasi untuk penanganan Covid-19 agar dikembalikan lagi.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Provinsi Jambi Sudirman mengatakan, ada tiga daerah yang dipetakan rawan karhutla, yakni Kabupaten Muaro Jambi, Tanjung Jabung Barat, dan Tanjung Jabung Timur. Terkait hal itu, tim patroli dikerahkan untuk mengecek sekat kanal, sumur bor, dan embung yang telah dibangun pada tahun-tahun sebelumnya.