Setelah sembuh dari paparan virus korona baru, seorang ulama karismatik Aceh, Abu Syekh Hasanoel Bashry (71), berpesan agar warga Aceh menjaga diri. Covid-19 itu benar-benar ada.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Setelah sembuh dari paparan virus korona baru, seorang ulama karismatik Aceh, Abu Syekh Hasanoel Bashry (71), pemimpin Pesantren Ma’hadal Ulum Diniyah Islamiyah Mesjid Raja, Kabupaten Bireuen, berpesan agar warga Aceh menjaga diri.
Hasanoel Bashry, yang biasa disapa Abu Mudi, dinyatakan positif Covid-19 pada Rabu (22/7/2020). Setelah dirawat sepekan lebih di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA), Banda Aceh, dia dinyatakan telah sembuh, tetapi tetap harus melanjutkan perawatan mandiri di rumah selama dua pekan.
Abu Mudi membuat rekaman testimoni atas apa yang dirasakan saat terpapar Covid-19. Rekaman video itu diunggah di saluran Youtube resmi milik pesantren, Mudi TV. Dalam video berdurasi 3 menit 18 detik itu, Abu Mudi berpesan kepada warga Aceh agar menjaga diri dari paparan virus korona baru.
”Saya sudah sembuh dan dibolehkan pulang dari rumah sakit dan melanjutkan isolasi mandiri,” katanya.
Abu Mudi menuturkan, wabah atau pandemi Covid-19 bukan hoaks (informasi bohong), tetapi benar-benar ada. Saat tubuhnya terpapar virus, dia merasakan sangat lemah, pusing, dan kehilangan nafsu makan.
Dia berpesan kepada warga agar jangan menganggap remeh pandemi Covid-19 dan jangan abai pada protokol kesehatan. ”Saya berterima kasih kepada Pemprov Aceh yang telah memonitor kesehatan saya 24 jam sehari,” katanya.
Warga jangan menganggap remeh pandemi Covid-19 dan jangan abai pada protokol kesehatan.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah mengeluarkan surat edaran kepada pengelola masjid agar materi khotbah Jumat mengangkat topik pencegahan Covid-19 sesuai anjuran Islam. Pelibatan tokoh agama dalam kampanye membangun kesadaran warga dianggap penting dan tepat.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh Safrizal Rahman mengatakan, saat ini Aceh sedang diserang gelombang kedua pandemi Covid-19 dengan daya penyebaran lebih luas. Hanya dalam dua pekan, kasus positif di Aceh naik sekitar 300 kasus. Penyebarannya kini menjangkau 21 kabupaten/kota dari 23 daerah di provinsi itu.
Safrizal mengajak tokoh agama, tokoh politik, tokoh pemuda, dan semua lapisan masyarakat untuk sama-sama mengampanyekan pencegahan Covid-19. ”Jangan capek untuk sosialisasi, kita harus mengajak seluruh komponen masyarakat karena ini tugas bersama,” kata Safrizal.
Hingga Selasa, 4 Agustus 2020, jumlah kasus Covid-19 di Aceh mencapai 440 kasus.