Tes PCR Massal untuk Tangkal Penularan Covid-19 di Tanjung Pinang
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Riau menyarankan warga segera mengikuti tes PCR massal di Tanjung Pinang. Hal ini untuk mencegah meluasnya kluster penularan Covid-19 di lingkungan Pemprov Kepri.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Riau menyarankan warga di Tanjung Pinang untuk segera mengikuti tes dengan metode reaksi rantai polimerase atau PCR massal. Hal ini untuk mencegah kluster penularan Covid-19 di lingkungan pemerintah provinsi semakin meluas setelah Gubernur Kepri Isdianto dinyatakan positif Covid-19, Jumat (31/7/2020).
Sekretaris Daerah Kepri Arif Fadillah, Senin (3/8/2020), mengatakan, hingga Senin siang sekitar 770 orang telah mengikuti pengambilan sampel usap di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raja Ahmad Tabib di Tanjung Pinang. Hal ini dilakukan untuk mencegah semakin meluasnya penyebaran Covid-19 di lingkungan Pemprov Kepri.
”Sesuai perintah gubernur, siapa pun yang mau tes PCR silakan saja, tidak terbatas orang-orang yang kontak dekat dengan pasien positif. Kami bikin tiga tenda pelayanan. Semua boleh datang dan gratis,” kata Arif.
Pada 1 Agustus lalu, Gubernur Kepri Isdianto mengumumkan dirinya positif terinfeksi Covid-19. Kini, ia menjalani karantina mandiri di rumah dinasnya di Tanjung Pinang. Dari data pelacakan kontak, Isdianto diduga tertular virus tersebut dari salah satu anggota stafnya, DPS (28), yang dinyatakan positif Covid-19 pada 28 Juli 2020.
Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Isdianto baru dilantik menjadi gubernur oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, pada 27 Juli 2020. Selang sehari kemudian, ia kembali ke Tanjung Pinang dan menggelar sejumlah acara perayaan bersama warga, tokoh masyarakat, serta perwakilan bupati dan wali kota di Kepri.
Sesuai perintah gubernur, siapa pun yang mau tes PCR silakan saja, tidak terbatas orang-orang yang kontak dekat dengan pasien positif. Kami bikin tiga tenda pelayanan. Semua boleh datang dan gratis. (Arif Fadillah)
Menurut Arif, dalam rangkaian acara itu hadir Pelaksana Tugas Wali Kota Tanjung Pinang Rahma, Wali Kota Batam Muhammad Rudi, dan Wakil Bupati Karimun Anwar Hasyim. Adapun Bupati Lingga Alias Wello sudah bertemu sebelumnya ketika Isdianto di Jakarta. ”(Tiga bupati) yang lain hanya lewat telepon,” ujarnya.
Melalui gugus tugas masing-masing, Rahma dan Anwar mengabarkan telah menjalani pengambilan sampel usap untuk mencegah kemungkinan terjadinya penularan Covid-19. Sementara itu, Rudi juga mengklaim telah menjalani pengambilan sampel usap dan sebelumnya telah menjalani tes cepat.
”Tunggu saja hasilnya, dua hari ke depan sudah keluar,” kata Rudi.
Kemungkinan bertambah
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan, kini di lingkungan pemprov saja sudah ada 12 orang yang positif Covid-19. Jumlah kasus positif kemungkinan besar bertambah mengingat tes PCR masih berlangsung dan belum semua sampel usap pasien selesai diperiksa di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam.
Dalam sehari, sebanyak 200-370 sampel usap dikirim dari RSUD Tanjung Pinang ke BTKLPP Batam. Padahal, dua real-time PCR Bio-Rad CFX-9 di laboratorium BTKLPP Batam yang merupakan sumbangan dari Singapura hanya mampu memproses maksimal 200-250 sampel per hari.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam Didi Kusmarjadi berpendapat, Kepri memerlukan lebih banyak tambahan alat deteksi apabila ingin terus menjalankan tes PCR massal. Ia khawatir, apabila tes PCR massal terus dilakukan tanpa mempertimbangkan kapasitas laboratorium, ribuan sampel usap pasien akan menumpuk di Batam.
Lonjakan kasus Covid-19 di Kepri terjadi pada 30-31 Juli 2020. Pada periode itu jumlah pasien bertambah 111 orang. Kini, data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepri menunjukkan, hingga 2 Agustus 2020, terdapat 490 kasus positif. Sebanyak 323 pasien sembuh, 148 pasien masih dirawat, dan 19 pasien meninggal.