Protokol Kesehatan Kian Longgar, Kasus Positif di Sumut Naik Pesat
Kasus positif Covid-19 di Sumatera Utara bertambah 755 orang dalam sepekan terakhir seiring penerapan protokol Covid-19 yang terus melonggar. Penularan di sejumlah kluster belum terkendali.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Kasus positif Covid-19 di Sumatera Utara bertambah 755 orang dalam sepekan terakhir seiring penerapan protokol kesehatan yang kian longgar. Penularan di sejumlah kluster pun belum terkendali. Pelacakan kasus ditingkatkan untuk mencegah penyebaran virus korona baru kian meluas.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, Senin (3/8/2020), mengatakan, penyebaran Covid-19 di wilayah Sumut belakangan mesti jadi perhatian semua warga. ”Seorang dokter yang menangani langsung pasien Covid-19 juga meninggal pekan ini karena terinfeksi Covid-19. Seharusnya ini mendorong masyarakat lebih serius menerapkan protokol Covid-19. Mari berkontribusi mengurangi beban tenaga kesehatan,” katanya.
Aris mengatakan, seiring penambahan kasus baru, beban rumah sakit rujukan Covid-19 di Sumut pun kian tinggi. Sejumlah rumah sakit darurat sudah dioperasikan, antara lain Gedung Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK) Medan dan Gedung Lions Club Medan.
Untuk menekan penularan, kata Aris, pemerintah juga meningkatkan penelusuran kontak dan pengujian spesimen. Saat ini, Sumut melakukan uji reaksi berantai polimerase (PCR) Covid-19 terhadap 400-500 spesimen setiap hari.
Hingga kini, jumlah kasus positif Covid-19 di Sumut mencapai 4.193 orang, 1.650 orang di antaranya sembuh, 204 orang meninggal, sisanya masih dirawat ataupun isolasi mandiri. Adapun kasus suspek Covid-19 sebanyak 498 orang.
Pengujian pun akan ditingkatkan hingga 1.000 spesimen per hari. Rasio kasus positif terhadap spesimen yang diuji masih cukup tinggi, mencapai 17,7 persen dari 23.558 spesimen.
Aris berharap masyarakat berperan memutus rantai penularan untuk menekan pertambahan kasus Covid-19. Ia meminta masyarakat serius menerapkan protokol Covid-19 dengan mengenakan masker jika keluar rumah, menjaga jarak, mencuci tangan, dan tidak menciptakan kerumuman.
Masyarakat pun sudah banyak yang menongkrong di kafe, kedai kopi, dan rumah makan. Namun, masih banyak warga yang tidak mengenakan masker dan tidak menjaga jarak.
Hingga kini, sejumlah tempat publik, seperti pasar tradisional, pusat perbelanjaan, minimarket, dan angkutan kota, sudah semakin ramai di Medan. Masyarakat pun sudah banyak yang menongkrong di kafe, kedai kopi, dan rumah makan. Namun, masih banyak warga yang tidak mengenakan masker dan tidak menjaga jarak.
Sejumlah kluster penularan Covid-19 di Sumut hingga kini belum bisa dikendalikan. Kampus Universitas Sumatera Utara (USU) pun memperpanjang penutupan kampus karena penularan masih terus terjadi dan beberapa dosen meninggal.
”Rektor USU Runtung Sitepu memutuskan untuk memperpanjang penutupan kampus dari semua aktivitas hingga 8 Agustus. Penutupan sebelumnya sudah dilakukan dari 24 Juli hingga 2 Agustus,” kata Kepala Kantor Humas, Promosi, dan Protokoler USU Elvi Sumanti.
Dalam surat edaran Rektor USU tentang penutupan kampus, disebutkan bahwa penularan Covid-19 dan kasus meninggal masih terus meningkat di lingkungan kampus. Namun, tambah Elvi, mereka belum bisa menyampaikan jumlah kasus positif atau kasus meninggal di kluster itu. Pekan lalu, sudah 12 kasus positif di USU, termasuk rektor, wakil rektor, anggota majelis wali amanat, dekan, dosen, dan sejumlah staf.
Sementara itu, penularan di kluster rumah Keuskupan Agung Medan saat ini sudah bisa dikendalikan. Dalam beberapa pekan ini tidak ditemukan lagi penularan baru di kluster tersebut.
Uskup Agung Medan Mgr Kornelius Sipayung OFM Cap bersama tujuh orang lainnya yang tinggal serumah dengannya sudah selesai menjalani perawatan Covid-19 di rumah sakit. ”Saat ini mereka menjalani isolasi mandiri di rumah,” kata juru b icara Keuskupan Agung Medan, Benjamin Purba OFM Cap.
Benjamin mengatakan, aktivitas di kantor Keuskupan Agung Medan pun kini sudah mulai berjalan normal dan akan beraktivitas penuh pada Kamis ini.
Selain kampus dan lembaga agama, kluster penularan Covid-19 di Sumut antara lain perkantoran, instansi pemerintahan, kantor layanan perbankan, fasilitas kesehatan, permukiman padat, dan pasar tradisional.