Karawang Bakal Prioritaskan Tes Usap Massal di Perkantoran
Kabupaten Karawang, Jawa Barat, bakal fokus melakukan tes usap massal di sejumlah perkantoran dan fasilitas kesehatan. Keduanya berpotensi menjadi tempat penularan karena pergerakan manusia yang beragam dalam satu waktu.
Oleh
MELATI MEWANGI
·2 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Kabupaten Karawang, Jawa Barat, bakal fokus melakukan tes usap massal di sejumlah perkantoran dan fasilitas kesehatan. Kedua kawasan itu berpotensi menjadi kluster baru akibat pergerakan manusia yang tinggi.
”Tes usap massal kami laksanakan kembali minggu depan setelah tanggal 10 Agustus 2020,” kata Yayuk Sri Rahayu, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Karawang, Senin (3/8/2020).
Yayuk mengatakan, lokasi yang akan dipilih adalah pusat perkantoran; kantor pelayanan, seperti samsat dan pajak, puskesmas; serta rumah sakit. Tujuannya, memetakan persebaran virus yang mungkin belum terdeteksi karena belum adanya pemeriksaan. Pelaksanaannya tidak dipungut biaya dan terbuka bagi warga.
”Sekarang kami lakukan tes usap agar secepatnya diketahui apabila ada yang terkena Covid-19. Dengan demikian, pencegahan penularan bisa dilakukan lebih cepat,” katanya.
Awal Juni 2020, tes usap massal gencar dilakukan di tingkat kecamatan dan pasar tradisional Karawang. Pengecekan tersebut diutamakan pada orang tanpa gejala dan orang dalam pemantauan. Ada lebih dari 1.900 sampel yang diambil dalam tes massal ini. Hingga sekarang, jumlah yang telah diperiksa 4.837 sampel.
Hingga Senin (3/8/2020), jumlah kasus positif Covid-19 di Karawang mencapai 103 orang. Ada 39 orang masih dalam perawatan dan 64 orang sembuh. Dalam seminggu terakhir, ada 11 kasus baru bertambah di Karawang.
Selama lonjakan kasus baru yang terjadi beberapa minggu ini, tim gugus tugas belum menggelar tes massal lagi. Jika tes massal digelar bersamaan dengan pelacakan kontak erat, hal itu berisiko terjadi penumpukan sampel yang akan diuji.
Juru bicara tim gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang Fitra Hergyana menyampaikan, penambahan pasien masih terjadi di Karawang. Ia meminta masyarakat menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Pelaksanaan normal baru bukan berarti bebas beraktivitas. Protokol kesehatan tetap perlu diperhatikan.
”Banyak orang berkendara tidak mengenakan masker lagi. Kami terus melakukan patroli untuk mengedukasi mereka agar patuh dan sadar,” ucap Fitra.