Pelonggaran aktivitas warga di era normal baru tanpa dibarengi aturan yang ketat memicu perluasan penyebaran. Menurut Marwan sudah saatnya sanksi diterapkan bagi pelanggar aturan kesehatan.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
BANDA ACEH, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Aceh menyatakan siaga satu menghadapi penyebaran virus korona baru pasca-penemuan 200 lebih kasus dalam satu pekan. Penyebaran semakin sulit dikendalikan karena banyak muncul kluster baru.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Aceh Saifullah Abdulgani, Minggu (2/8/2020), menuturkan peningkatan kasus karena warga masih abai terhadap imbauan pemerintah untuk menerapkan aturan pencegahan Covid-19. Menurut Saifullah belum semua warga Aceh percaya adanya virus korona itu.
”Masyarakat yang termakan hoaks (berita bohong) cenderung abai pada protokol kesehatan yang dianjurkan. Akibatnya, korban terus bertambah,” kata Saifullah.
Kasus Covid-19 di Aceh terus bertambah. Pada Selasa, 28 Juli kasus positif sebanyak 193 orang, tetapi pada Minggu (2/8/2020) naik menjadi 410 orang. Sebanyak 13 orang meninggal.
Kenaikan kasus menyebabkan Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin Banda Aceh kekurangan ruang isolasi. Adapun ruang isolasi pasien Covid-19 di RS rujukan utama itu sebanyak 60 unit. Saat ini di seluruh Aceh terdapat 304 orang pasien yang sedang dirawat. ”Sebagian pasien Covid-19 terpaksa dirawat di Asrama Haji, Banda Aceh,” kata Saifullah.
Saifullah mengatakan Pemprov Aceh dan pemkab/kota kini siaga penuh untuk menghadapi potensi terjadi lonjakan kasus. Warga dari luar yang masuk di Aceh wajib memperlihatkan surat bebas Covid-19. Sanksi bagi warga yang melanggar aturan kesehatan juga bakal diterapkan.
Masyarakat yang termakan hoaks (berita bohong) cenderung abai pada protokol kesehatan yang dianjurkan. Akibatnya, korban terus bertambah. (Saifullah Abdulgani)
Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Nova Iriansyah telah mengirimkan surat kepada pemkab/pemkot di Provinsi Aceh memerintahkan menambah ruang rawat khusus pasien Covid-19. Menyahuti surat itu, Pemkab Bireuen dan Gayo Lues menyiapkan gedung balai latihan kerja sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.
Nihil kasus
Dari 23 kabupaten/kota di Aceh hanya dua daerah yang masih nihil kasus, yakni Pidie Jaya dan Aceh Singkil. Daerah yang sebelumnya nihil kasus perlahan mulai ditemukan, seperti di Aceh Tengah dan Aceh Selatan.
Di Aceh Selatan, dua puskesmas, yakni Puskesmas Sawang dan Sama Dua terpaksa ditutup karena satu tenaga medis terpapar Covid-19. Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Aceh Selatan, Novi Rosmita mengatakan puskesmas ditutup selama 14 hari dan dilakukan pemeriksaan terhadap semua karyawan puskesmas.
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Marwan pelonggaran aktivitas warga di era normal baru tanpa dibarengi aturan yang ketat memicu perluasan penyebaran. Menurut Marwan sudah saatnya sanksi diterapkan bagi pelanggar aturan kesehatan.