Pesawat Pembawa Bahan Makanan Tergelincir di Pedalaman Papua
Pesawat dari Maskapai Tariku tergelincir saat hendak menuju ke area parkir di lapangan terbang di Distrik Siriwo, Kabupaten Paniai. Pesawat terseret hingga ujung landasan.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Pesawat berbadan kecil dari maskapai Tariku Aviation tergelincir saat hendak parkir di lapangan terbang di Distrik Siriwo, Kabupaten Paniai, Papua, Jumat (31/7/2020). Kondisi banyak lapangan terbang di Papua tidak memadai dan sangat berisiko bagi aktivitas penerbangan.
Pesawat bernomor penerbangan PK-RBP ini membawa bantuan sosial berupa bahan kebutuhan pokok dari Enarotali, ibu kota Paniai, dan tiba di Siriwo, Sabtu (1/8/2020) sekitar pukul 10.00 WIT. Namun, saat hendak menuju area parkir, pesawat itu tergelincir, keluar landasan, lalu terperosok ke semak-semak.
Paniai adalah salah satu kawasan pedalaman di Pegunungan Tengah Papua. Akibatnya, akses transportasi menuju banyak daerah di sana harus menggunakan pesawat berbadan kecil.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura, Sabtu, mengatakan, tidak ada korban akibat kejadian ini. Dua awak pesawat, pilot Ramsey dan kopilot Edo, dalam kondisi sehat dan tidak terluka.
”Kedua awak pesawat telah dievakuasi menggunakan helikopter ke Enarotali,” kata Ahmad.
Ia menambahkan, pesawat masih berada di lokasi kejadian hingga Sabtu sore. Pihak manajemen Maskapai Tariku akan mengirim teknisi untuk memperbaiki pesawat itu.
Tidak ada korban jiwa akibat kejadian ini. Dua awak pesawat, pilot Ramsey dan kopilot Edo, dalam kondisi sehat.
Staf Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Perwakilan Papua, Norbert Tunjanan, mengatakan, pihaknya akan mengirimkan tim untuk menyelidiki penyebab insiden tersebut pada Senin (3/8/2020).
”Dari laporan sementara, kemungkinan kondisi landasan pacu lapangan terbang dalam kondisi basah sehingga menyebabkan pesawat tergelincir. Namun, KNKT akan menyelidiki langsung di Siriwo untuk memastikannya, " tutur Norbert.
Ia mengungkapkan, rata-rata kondisi landasan pacu lapangan terbang di pedalaman Papua masih berupa tanah dengan rumput. Panjang landasan pacu umumnya kurang dari 1.000 meter dan tidak ada menara pengawas. ”Sekitar 400 lapangan terbang yang tersebar di pedalaman Papua tidak memadai untuk menjamin keselamatan penerbangan,” ungkapnya.