Tiga Warganya Positif Covid-19, Satu RT di Magelang Isolasi Mandiri
Tiga pasien positif Covid-19 dari Kota Magelang diketahui berasal dari satu keluarga. Mereka terdiri dari ibu, anak, dan kakak ibu tersebut. Lingkungan RT tempat keluarga tersebut tinggal melakukan isolasi mandiri.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Tiga warga yang merupakan satu keluarga di Kelurahan Kemirirejo, Kecamatan Magelang Tengah, Kota Magelang, Jawa Tengah, terkonfirmasi positif Covid-19. Dua di antaranya meninggal. Lingkungan RT tempat keluarga itu tinggal sepakat isolasi mandiri.
Satu keluarga tersebut terdiri dari ibu dan anaknya serta kakak perempuan ibu tersebut. Adapun yang meninggal adalah seorang ibu dan kakaknya yang masing-masing berusia 71 tahun dan 84 tahun. Anak ibu tersebut kini masih dirawat di rumah sakit.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Majid Rohmawanto mengatakan, pihaknya kini terus mengumpulkan data terkait temuan kasus tiga pasien positif Covid-19 tersebut. Tidak hanya menelusuri data kontak dekat, dinas kesehatan juga masih berupaya mengumpulkan data, mencari tahu, dan melacak sumber penularan penyakit tersebut.
”Sumber penularan belum diketahui karena tiga orang ini tidak memiliki riwayat bepergian dan belum jelas melakukan kontak dengan siapa,” ujar Majid, Jumat (31/7/2020).
Dinas kesehatan setempat juga masih terus mendata keseluruhan kontak dekat, mulai dari lingkup keluarga hingga tetangga sekitar. Majid mengatakan, kasus Covid-19 dari keluarga di Kelurahan Kemirirejo ini baru terungkap tiga hari lalu.
Pasien yang pertama kali terkonfirmasi positif Covid-19 adalah ibu dan anaknya. Tiga pasien positif Covid-19 tersebut berasal dari satu keluarga yang tinggal dalam satu rumah.
Setelah ada temuan kasus ini, RT di lingkup tempat tinggal pasien tersebut melakukan isolasi mandiri atas kesepakatan bersama.
Rahma (34), salah seorang warga yang tinggal berdekatan dengan rumah pasien positif Covid-19 tersebut, mengaku, beberapa hari sebelum masuk rumah sakit, salah satu pasien yang meninggal, yakni kakak dari ibu tersebut, dikabarkan sakit dan susah bergerak karena jatuh di rumah.
”Saat itu banyak tetangga sekitar yang datang menjenguk,” ujarnya. Adapun Rahma sendiri tidak datang karena dirinya masih repot mengurus bayinya yang berusia kurang dari satu bulan.
Setelah ada temuan kasus ini, RT di lingkup tempat tinggal pasien tersebut melakukan isolasi mandiri atas kesepakatan bersama.
Jumlah pasien positif Covid-19 dari kluster pelaku perjalanan ke Demak juga masih terus bertambah. Bermula dari satu orang pada Senin (20/7/2020), jumlah pasien positif Covid-19 dari kluster ini mencapai hingga 15 orang pada Jumat (31/7/2020).
Seperti diberitakan sebelumnya, kluster ini muncul setelah satu keluarga bepergian mengantarkan seorang anaknya masuk ke pondok pesantren di Demak. Mereka menginap di Demak pada 5-7 Juli 2020.
Tidak hanya keluarga, pasien positif Covid-19 juga bermunculan dari tetangga di sekitar rumah keluarga tersebut.
Beberapa hari kemudian, sekembalinya ke Magelang, ibu dari keluarga tersebut sakit dan terkonfirmasi positif Covid-19. Dari penelusuran kontak, terdapat 14 orang lain yang diketahui terkonfirmasi positif. Tidak hanya keluarga, pasien positif Covid-19 juga bermunculan dari tetangga di sekitar rumah keluarga tersebut.
Kluster pelaku perjalanan ke Demak dari Kecamatan Magelang Utara dan satu keluarga di Kecamatan Magelang Tengah tersebut memicu peningkatan kasus Covid-19 di Kota Magelang secara signifikan selama dua pekan terakhir. Jika sebelumnya pada Minggu (19/7/2020) jumlah pasien positif Covid-19 terdata 33 orang, pada Jumat (31/7/2020) jumlah pasien positif Covid-19 tercatat 52 orang.
Dengan melihat tren perkembangan kasus tersebut, Majid mengingatkan masyarakat agar tidak lengah dan tetap menjalankan protokol kesehatan, terutama saat berada di luar rumah.