Lima Tenaga Kesehatan di Karawang Terpapar Covid-19
Sebanyak lima tenaga kesehatan di dua puskesmas di Karawang, Jawa Barat, terkonfirmasi Covid-19. Pelayanan kesehatan dihentikan sementara waktu dan dialihkan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Sebanyak lima tenaga kesehatan di dua puskesmas di Karawang, Jawa Barat, terkonfirmasi Covid-19. Pelayanan kesehatan dihentikan sementara waktu dan dialihkan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Lonjakan tersebut muncul kurang dari seminggu dari hasil penelusuran kontak erat. Semula ada tiga tenaga kesehatan yang terpapar pada Sabtu (25/7/2020). Kini, totalnya menjadi lima orang. Mereka bertugas di Puskesmas Curug (Klari) dan Puskesmas Wanakerta (Karawang Barat).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Karawang Yayuk Sri Rahayu mengatakan, tambahan dua pasien ini bertugas sebagai bidan di Puskesmas Wanakerta. Masih di lokasi yang sama, sebelumnya, dua perawat juga dinyatakan positif Covid-19. Selama masa pandemi, tercatat tujuh tenaga kesehatan yang terinfeksi di Karawang.
Mereka pernah melayani pasien yang ternyata positif Covid-19 beberapa hari lalu. Untuk mencegah penularan virus kian meluas, Dinas Kesehatan Karawang menutup kegiatan dan pelayanan di puskesmas ini selama 14 hari.
Tenaga kesehatan sangat rawan terpapar Covid-19 dari pasien yang saat ditanyai tidak mau jujur dengan kondisi kesehatan dan riwayat perjalanannya. Ketidakjujuran mereka membahayakan tenaga kesehatan dan siapa pun yang ditemui.
Tak hanya di Karawang, kasus tenaga kesehatan terinfeksi karena ketidakjujuran pasien juga dihadapi beberapa daerah di Indonesia. Di Kabupaten Cirebon, misalnya, setidaknya dari enam kasus positif Covid-19 di RSUD Waled, tiga kasus dipicu pasien yang tidak jujur (Kompas.id, 26/7/2020).
Saat ini, kasus positif Covid-19 di Karawang berjumlah 97 orang. Sebanyak 52 orang di antaranya sembuh dan 45 orang masih dirawat. Dalam seminggu terakhir, tercatat 33 orang terkonfirmasi Covid-19.
Awal Juni 2020, kasus baru di Karawang didominasi 70 persen anak muda dan tanpa gejala. Saat ini usia penderita cukup beragam, rata-rata di atas usia 30 tahun dan memiliki gejala khusus, seperti batuk, demam, dan gangguan pernapasan.
Berbeda dengan kasus Covid-19 gelombang pertama, yakni beberapa tidak diketahui sumber penularannya, kali ini mayoritas kasus didapat dari pelaku perjalanan lintas wilayah dan riwayat bepergian ke daerah rawan (Jakarta, Surabaya, dan Bekasi).
Yayuk menyarankan agar pelaku perjalanan lintas wilayah menerapkan karantina mandiri sekurang-kurangnya 14 hari setelah bepergian. Upaya ini sebagai antisipasi untuk menjaga keamanan diri sendiri dan orang sekitar. Tanpa pemeriksaan, tak ada yang tahu apakah seseorang sudah terpapar atau belum.
Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang, Fitra Hergyana, mengingatkan agar anak muda harus tetap waspada karena mereka sangat berisiko menjadi sumber penularan dan tertular Covid-19 tanpa menunjukkan gejala khusus.
Penyebaran Covid-19 di Karawang terbukti masih ada. Namun, belum semuanya terdeteksi karena ketidaktahuan dan ketidakdisiplinan masyarakat. Masyarakat wajib menggunakan masker dan menjaga jarak fisik saat beraktivitas di luar.