Kluster Baru di BPOM Ambon, Petugas Pemeriksa ”Swab” Tidak Terinfeksi
Terinfeksinya 24 pegawai BPOM Ambon menciptakan kluster baru. BPOM Ambon merupakan satu dari dua tempat pemeriksaan ”swab” di Maluku.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
AMBON, KOMPAS — Sebanyak 24 pegawai yang bekerja di Balai Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM Ambon terinfeksi Covid-19. Namun, semua petugas laboratorium pemeriksaan swab di kantor itu negatif. Penularan di BPOM Ambon menambah daftar kluster perkantoran di Maluku setelah Pemprov Maluku dan Pemkab Maluku Tenggara.
Kepala BPOM Ambon Hariani, saat dihubungi di Ambon, Rabu (29/7/2020), mengatakan, sejauh ini pihaknya tidak menemukan hubungan antara kasus tersebut dan aktivitas pemeriksaan sampel swab yang juga dilakukan di laboratorium BPOM Ambon. Sebanyak 11 petugas laboratorium di kantor itu sudah mengikuti tes swab dan hasilnya negatif.
”Tempat pemeriksaan swab di lantai tiga dan tempatnya steril. Sementara itu, pegawai yang terinfeksi covid-19 itu ada di lantai bawahnya,” kata Hariani.
Sejak 2 Juli lalu, laboratorium BPOM Ambon memeriksa swab untuk wilayah Maluku. Dalam satu hari, maksimal 125 sampel yang dapat diperiksa.
Ia pun menegaskan, terhentinya pemeriksaan swab di BPOM Ambon terhitung mulai Kamis (30/7/2020) besok, tidak ada hubungannya dengan terciptanya kluster baru di sana. Penghentian itu dengan alasan reagen kit habis. Belum diketahui kapan pihaknya membuka kembali pemeriksaan. ”Pengadaan reagen kit itu oleh gugus tugas,” katanya.
Terciptanya kluster baru Covid-19 di BPOM Ambon, lanjutnya, diawali dengan penularan dari luar kantor. Saat ini, di Kota Ambon telah terjadi transmisi lokal yang sulit dikendalikan. Di sisi lain, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan sangat rendah. Kondisi tersebut menyebabkan tigginya tingkat penularan.
Kluster BPOM Ambon menambah daftar kluster parkantoran di Maluku. Sebelumnya, di perkantoran Pemprov Maluku terdapat 124 pegawai positif Covid-19 dan di Pemkab Maluku Tenggara sebanyak 15 orang. Di luar itu, kluster penularan juga tercipta di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Haulussy Ambon dan RSUD dr Ishak Umarella Ambon.
Meski demikian, menurut pantauan Kompas, di Kantor Gubernur Maluku, misalnya, protokol kesehatan justru semakin longgar. Tidak ada lagi pemeriksaan suhu tubuh. Bilik penyemprotan disinfektan yang dipasang di depan pintu juga sudah disingkirkan. Pegawai dan tamu bebas keluar masuk gedung tersebut.
”Kantor gubernur ini agak seram karena banyak orang di sini positif korona. Kami berharap protokol kesehatan di sini ditegakkan secara ketat biar kami tidak takut untuk datang ke sini,” ujar Melky Lekatompessy, warga Kota Ambon yang datang berkonsultasi dengan salah satu pejabat di kantor Gubernur Maluku.
Menurut rilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku, hingga Rabu malam, kasus Covid-19 di Maluku sebanyak 1.069 dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 697 dan meninggal 22 orang. Zona hijau di Maluku saat ini tersisa Kabupaten Buru Selatan, Maluku Barat Daya, Kepulauan Tanimbar, dan Kepulauan Aru.