Tes Usap Mandiri, Wakil Wali Kota Solo Dinyatakan Negatif Covid-19
Sesudah dinyatakan positif Covid-19 beberapa waktu lalu, Wakil Wali Kota Solo Achmad Purnomo menjalani tes usap mandiri. Berdasarkan hasil tes terbaru itu, dia dinyatakan negatif Covid-19. Tes lanjutan tetap dilakukan.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
SOLO, KOMPAS — Wakil Wali Kota Solo, Jawa Tengah, Achmad Purnomo menjalani tes usap mandiri setelah beberapa hari lalu dinyatakan positif Covid-19. Hasil tes yang keluar, Senin (27/7/2020), menunjukkan Purnomo negatif Covid-19. Meski begitu, dinas kesehatan setempat akan melakukan tes usap lanjutan guna memastikan kondisinya.
”Pak Wakil Wali Kota melakukan tes usap mandiri tanggal 24 Juli 2020. Tanggal 27 Juli keluar hasilnya negatif,” kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo dalam konferensi pers secara daring, Selasa (28/7/2020).
Rudyatmo menjelaskan, Purnomo awalnya melakukan tes cepat (rapid test) pada Rabu (15/7/2020) atau sehari sebelum pergi ke Jakarta guna bertemu dengan Presiden Joko Widodo. Sepulangnya di Solo, Purnomo menjalani pengambilan sampel dengan metode usap atau swab pada Jumat (17/7/2020) dan Sabtu (18/7/2020). Tes tersebut dilakukan petugas Dinas Kesehatan Solo.
Hasil tes usap keluar pada Kamis (23/7/2020). Berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dengan metode reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR) itu, Purnomo dinyatakan positif Covid-19. Oleh karena itu, ia pun menjalani karantina mandiri di rumah karena tidak merasakan gejala klinis apa pun.
Namun, pada Jumat (24/7/2020), Purnomo melakukan tes usap mandiri. Tes tersebut dilakukan petugas dari sebuah rumah sakit swasta di Solo. Selanjutnya, pada Senin kemarin, hasil tes usap mandiri Purnomo itu keluar dan menunjukkan hasil negatif Covid-19.
Rudyatmo menilai perbedaan hasil pemeriksaan yang dialami Purnomo itu merupakan sesuatu yang wajar. Hal ini karena ada selisih waktu enam sampai tujuh hari antara tes usap yang dilakukan petugas Dinas Kesehatan Solo dan tes usap yang dilakukan petugas rumah sakit swasta. ”Kalau ada perbedaan, mungkin itu hal yang wajar karena ada selisih tujuh hari,” ujarnya.
Perbedaan hasil pemeriksaan yang dialami Purnomo itu merupakan sesuatu yang wajar.
Rudyatmo juga meminta Purnomo tetap melakukan karantina mandiri selama 14 hari. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan kemungkinan penularan penyakit Covid-19. ”Yang terhormat Bapak Wakil Wali Kota, saya minta tetap karantina mandiri selama 14 hari,” ujarnya.
Kepala Dinas Kesehatan Solo Siti Wahyuningsih mengatakan, sampel usap Purnomo yang diambil pada 17-18 Juli 2020 diperiksa di laboratorium milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Kota Semarang. Pemeriksaan sampel di Kota Semarang dilakukan karena laboratorium Rumah Sakit Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo, saat itu sedang tidak bisa menerima sampel baru. Padahal, selama ini sampel usap dari wilayah Solo diperiksa di laboratorium RS UNS.
”Sampel tersebut kami kirim ke laboratorium kesehatan provinsi di Semarang karena saat itu laboratorium RS UNS tutup. Jadi, kami harus mencari laboratorium pengganti karena kami tidak mungkin menunggu laboratorium RS UNS buka,” ujar Siti.
Siti mengatakan, meski Purnomo dinyatakan positif berdasarkan tes usap pada 17-18 Juli 2020, sangat mungkin dia terinfeksi sebelum tanggal itu. Oleh karena itu, Siti menilai perbedaan hasil pemeriksaan yang dialami Purnomo tersebut sangat mungkin terjadi. Sebab, pada orang yang tidak mengalami gejala, infeksi Covid-19 memang bisa hilang dalam waktu relatif singkat.
”Secara teori yang kami pelajari, itu mungkin saja karena selisihnya satu minggu. Pada orang-orang tanpa gejala, berdasarkan pengalaman saya, ada yang lima hari sudah negatif,” kata Siti.
Siti menambahkan, pada Selasa ini, petugas Dinas Kesehatan Solo kembali melakukan pengambilan sampel usap pada Purnomo. Swab dilakukan karena sudah dijadwal sebelumnya. Sementara itu, sampel yang diambil pada Selasa ini langsung dikirim ke laboratorium di Semarang untuk diperiksa.
”Hari ini, sesuai jadwal, kami melakukan swab. Sampelnya langsung kami kemas dan dikirim ke Semarang di laboratorium yang pertama kali memeriksa,” ujar Siti.
Siti juga mengatakan, Dinas Kesehatan Solo telah melakukan penelusuran terhadap sejumlah orang yang melakukan kontak dengan Purnomo beberapa waktu terakhir. Pada tahap pertama, ada 64 orang yang teridentifikasi melakukan kontak.
Namun, setelah penelusuran kontak dilanjutkan, ternyata ditemukan 102 orang yang melakukan kontak dengan Purnomo. ”Kami tracing kontak erat dan kontak dekatnya. Untuk kasus ini, awalnya ada 64 orang, kemudian berkembang. Kemarin total ada 102 orang,” ungkap Siti.
Orang-orang yang melakukan kontak tersebut kemudian menjalani tes usap. Namun, hingga kini hasil pemeriksaan terhadap orang-orang yang melakukan kontak dengan Purnomo itu belum keluar.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Solo Ahyani mengatakan, Pemerintah Kota Solo tidak membatasi aktivitas di kantor-kantor pemerintahan di kota tersebut sesudah Purnomo dinyatakan positif Covid-19. Jumlah staf dan pejabat yang masuk kantor pemerintahan di Solo juga tidak dikurangi. ”Enggak (ada pengurangan), masih sama seperti biasa,” ujarnya.
Meski demikian, menurut Ahyani, Pemkot Solo tetap memberlakukan protokol kesehatan secara ketat di gedung-gedung pemerintahan. Protokol kesehatan tersebut berupa kewajiban memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. ”Kami menerapkan aturan sesuai protokol saja,” katanya.