Penelusuran Kontak Terus Dilakukan, Rektor dan Wakil Rektor USU Dinyatakan Sembuh
Penelusuran kontak kasus Covid-19 di Universitas Sumatera Utara (USU) terus dilakukan. Hingga kini sudah 12 kasus positif ditemukan dan beberapa di antaranya meninggal. Rektor USU dan wakil rektor dinyatakan sembuh.
Oleh
NIKSON SINAGA
·2 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Penelusuran kontak kasus Covid-19 di Universitas Sumatera Utara masih terus dilakukan. Hingga kini sudah 12 kasus positif ditemukan dan beberapa di antaranya meninggal. Rektor USU dan wakil rektor dinyatakan sembuh dari Covid-19. Kampus USU pun masih ditutup total sepekan ini.
”Kami masih terus melakukan penelusuran kontak agar penularan Covid-19 bisa diputus di lingkungan kampus USU,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kota Medan Mardohar Tambunan, Selasa (28/7/2020).
Mardohar mengatakan, sudah 12 kasus positif ditemukan di kampus USU, antara lain rektor Runtung Sitepu, salah seorang wakil rektor, dekan, sejumlah dosen, dan anggota majelis wali amanat. Seorang dosen fakultas teknik meninggal pekan lalu. Pada Mei, seorang dokter di RS USU juga meninggal.
Kepala Humas, Promosi, dan Protokoler USU Elvi Sumanti mengatakan, kampus USU ditutup total sejak 27 Juli hingga 2 Agustus. Dalam surat edaran tentang penutupan kampus, Rektor USU menjelaskan, semakin banyak dosen dan staf USU yang dinyatakan positif Covid-19 dan beberapa meninggal. Selama penutupan kampus, penelusuran kontak dan tes massal akan dilakukan di USU.
Sejak pandemi Covid-19, kata Elvi, sebagian besar aktivitas akademik di USU dilakukan secara daring, seperti belajar-mengajar, seminar penelitian, sidang skripsi/tesis/disertasi, dan wisuda. Namun, aktivitas perkantoran masih dibuka. Sebagian bimbingan skripsi juga dilakukan secara tatap muka dengan protokol Covid-19 yang ketat.
Selain di USU, kasus Covid-19 di Sumut pun terus meluas dan kini telah mencapai 3.518 kasus positif. Kluster baru terus bermunculan, khususnya di instansi pemerintah, lembaga agama, permukiman padat, pasar, dan tempat publik lainnya. Namun, hingga kini, masyarakat masih sangat minim menerapkan protokol pencegahan Covid-19.
”Data dengan tegas menunjukkan penambahan kasus baru masih terus terjadi. Pembawa virus ini berada di tengah-tengah kita. Mari tetap disiplin menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan,” kata Juru Bicara GTPP Covid-19 Sumut Mayor (Kes) Whiko Irwan.
Idul Adha
Whiko mengingatkan agar perayaan Idul Adha di Sumut dilakukan dengan protokol Covid-19, baik saat shalat Idul Adha maupun penyembelihan hewan kurban. Petugas di masjid diminta melakukan pemeriksaan suhu tubuh, pembatasan jarak, jemaah membawa sajadah sendiri, dan mencuci tangan sebelum masuk masjid.
Penerapan protokol kesehatan itu, kata Whiko, sudah diatur dalam surat edaran Kementerian Agama dan fatwa Majelis Ulama Indonesia. ”Anak-anak dan lanjut usia juga diminta tidak mengikuti shalat Idul Adha di masjid,” ujarnya.
Whiko juga meminta penyembelihan hewan kurban dilakukan dengan menjaga jarak, tidak menciptakan kerumunan, dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat. Panitia kurban harus dalam keadaan sehat serta menggunakan masker, pakaian lengan panjang, dan sarung tangan.