9 Pegawai Positif, Pemkot Batu Terapkan Langkah Antisipasi
Pemerintah Kota Batu menerapkan beberapa langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan Balai Kota Among Tani. Hal ini dilakukan menyusul adanya sembilan PNS yang terkonfirmasi positif sejak Juni.
Oleh
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Pemerintah Kota Batu, Jawa Timur, menerapkan sejumlah langkah untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan Balai Kota Among Tani, Batu. Sejak Juni hingga kini, sembilan aparatur sipil negara di Balai Kota Batu terkonfirmasi positif Covid-19.
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kota Batu Mohammad Chori, Selasa (28/7/2020) petang, mengatakan, beberapa langkah yang dilakukan adalah menerapkan kebijakan bekerja dari rumah sesuai kebutuhan dengan memperhatikan kapasitas ruang kerja maksimal 50 persen.
”Kami juga tetap menerapkan protokol kesehatan selama menjalankan aktivitas di tempat kerja. Pukul 09.00-10.00 pegawai keluar ruangan untuk berjemur,” katanya melalui pesan Whatsapp.
Menurut Chori, selama tiga hari terhitung sejak Jumat (24/7/2020) sampai Minggu (26/7/2020), dilakukan sterilisasi dengan menyemprotkan disinfektan di seluruh ruang di gedung Balai Kota. Selain itu, dilakukan pelacakan dan tes cepat terhadap pegawai yang terindikasi terpapar Covid-19.
Chori menyebutkan, kesembilan aparatur sipil negara (ASN) yang positif terpapar Covid-19 berasal dari luar kantor Balai Kota. Mereka merupakan pegawai, antara lain, di Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Bagian Kesejahteraan Rakyat dan Sosial, serta Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik.
Pukul 09.00-10.00 pegawai keluar ruangan untuk berjemur.
Selain itu, ada satu orang dari Sekretariat DPRD Kota Batu. ”Untuk ASN di DPRD, baru satu orang yang hasil swab-nya keluar dan positif. Sementara satu orang lagi hasilnya belum keluar,” katanya.
Adapun angka kasus positif di Kota Batu sampai 27 Juli 2020 mencapai 161 kasus (135 sembuh, 9 meninggal, 3 dirawat, 9 isolasi rumah, dan 5 isolasi shelter). Sementara jumlah pasien dalam pengawasan 160 orang, sebanyak 15 orang di antaranya meninggal.
Di tempat terpisah, Bupati Malang M Sanusi mengatakan, pihaknya telah menekankan agar semua pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang dilakukan tes cepat (rapid test). Mereka yang hasil tes cepatnya reaktif dilanjutkan dengan mengikuti pemeriksaan usap (swab).
”Sejauh ini baru satu-dua (reaktif) dan mereka sudah sembuh,” ujar Sanusi di sela-sela peninjauan di Pabrik Rokok Bentoel di Karanglo, Selasa siang.
Sanusi mengunjungi dua perusahaan di kawasan Kecamatan Singosari dan Karangploso guna memastikan tingkat kepatuhan perusahaan menerapkan protokol kesehatan. Menurut dia, hampir semua perusahaan di wilayahnya mematuhi protokol kesehatan, seperti penggunaan masker, menyediakan tempat cuci tangan, dan menempelkan lembar imbauan waspada Covid-19.
”Semua perusahaan menerapkan. Sebab, jika tidak menerapkan protokol kesehatan, mereka sendiri yang rugi. Perusahaan bakal ditutup sementara,” katanya.
Selama pandemi, lanjutnya, investasi di Kabupaten Malang tetap berjalan, tetapi lambat lantaran investor menunggu kondisi kembali normal. Sanusi sendiri belum bersedia menyebut capaian nilai investasi sampai saat ini.
Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Malang telah menembus angka 464 orang (252 sembuh, 35 meninggal, 69 masih dirawat, 101 isolasi rumah, dan 7 di gedung observasi). Adapun jumlah pasien dalam pengawasan sebanyak 683 orang (448 sembuh, 130 dirawat, 35 isolasi rumah, 6 di gedung observasi).
Adapun Kecamatan Singosari masih menjadi wilayah yang memiliki angka positif Covid-19 terbanyak, yakni 136 orang, diikuti Lawang 69 orang dan Karangploso 32 orang.