Kondisi Kesehatan Sukarelawan Sampel Vaksin Covid-19 Bakal Diawasi Selama Enam Bulan
Proses uji coba vaksin Covid-19 dilaksanakan setelah mendapatkan izin dari Komite Etik Penelitian Universitas Padjadjaran. Penginjeksian vaksin uji coba ini dilaksanakan hingga Desember 2020 terhadap 1.620 sukarelawan.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kondisi kesehatan sukarelawan yang akan diinjeksi sampel vaksin Covid-19 di Bandung, Jawa Barat, akan diawasi ketat sejak awal Agustus hingga enam bulan kemudian. Harapannya, vaksin bisa diproduksi dan didistribusikan secara umum pada awal tahun 2021.
Uji klinis akan dilakukan oleh tim riset Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran bersama Bio Farma dan Sinovach Biotech, pengembang vaksin asal China. Menurut rencana, pengujian ini akan melibatkan 1.620 sukarelawan berusia 18 tahun ke atas.
Manajer Lapangan Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Unpad Eddy Fadlyana di Bandung, Senin (27/7/2020), menuturkan, injeksi vaksin uji coba ini dilaksanakan hingga Desember 2020. Data dari 540 sukarelawan awal bakal ditujukan untuk melengkapi uji coba terkait keamanan dan kekebalan virus.
Menurut Eddy, data awal ini dikumpulkan bersamaan dengan pengujian vaksin di negara lainnya, seperti Brasil dan India. Setelah itu, baru vaksin bisa diproduksi secara massal. Secara keseluruhan, uji coba vaksin atas kerja sama Sinovac ini ditargetkan rampung pada Maret-April 2021.
”Jika semua data untuk uji klinis dari seluruh negara ini dikumpulkan, izin produksi dari virus ini akan turun. Diperkirakan, Januari 2021 vaksin sudah bisa diproduksi Bio Farma untuk Indonesia,” ujarnya.
Rangkaian uji coba vaksin ini, tutur Eddy, dilakukan setelah mendapatkan izin dari Komite Etik Penelitian Unpad yang telah diajukan sejak sebulan lalu. Proses awal yang dilaksanakan berupa sosialisasi di media dan beberapa titik, di antaranya puskesmas-puskesmas di Kota Bandung.
Eddy menyatakan, pihaknya akan memulai proses uji coba di awal Agustus 2020 setelah sukarelawan didata dan dikumpulkan. Sampel vaksin diinjeksi kepada setiap sukarelawan selama dua kali, yakni di hari pertama dan hari ke-14. Setelah itu, sukarelawan akan dipantau kondisi kesehatannya oleh tim surveilans selama enam bulan.
Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial menyambut baik uji coba vaksin Covid-19 di Kota Bandung. Hal tersebut bisa memberikan kontribusi untuk penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia. Apalagi, dia menyatakan Kota Bandung kerap menjadi lokasi untuk pengetesan vaksin dari Bio Farma.
”Dari dulu Bio Farma juga biasa melaksanakan uji vaksin di Kota Bandung. Namun, pembicaraan hanya sebatas kepada Dinas Kesehatan Kota Bandung. Kali ini virus yang diuji adalah Covid-19. Makanya, saya juga ingin tahu,” tuturnya.
Koordinator Uji Klinis Vaksin Covid-19 Prof Kusnandi Rusmil menambahkan, Bio Farma telah memiliki pengalaman selama 20 tahun untuk penelitian vaksin. Kota Bandung menjadi tempat pengetesan berbagai macam vaksin yang diproduksi perusahaan pelat merah ini, seperti vaksin tetanus, difteri, hingga influenza.
”Selain itu, rekomendasi komite etik menjadi pegangan kami dalam menjalankan uji coba dengan aman, tidak hanya untuk sukarelawan tetapi juga petugas kesehatan,” tuturnya.
Kriteria sukarelawan
Kusnandi memaparkan, pihaknya telah menyediakan enam lokasi pemantauan terhadap sukarelawan, yakni di Rumah Sakit Pendidikan Unpad, kampus Unpad Dipati Ukur, dan empat puskesmas yang ditunjuk Dinas Kesehatan Kota Bandung. Empat puskesmas ini antara lain Puskesmas Garuda, Puskesmas Dago, Puskesmas Sukapakir, dan Puskesmas Ciumbuleuit.
Menurut Kusnandi, kriteria sukarelawan yang diperbolehkan untuk uji coba ini berasal dari rentang umur 18-59 tahun. Selain itu, setiap sukarelawan harus dipastikan kesehatannya sehingga proses pembentukan antibodi di dalam tubuh bisa dilakukan tanpa gangguan dari faktor lain.
Eddy menambahkan, setiap sukarelawan akan melaksanakan tes massal cepat (rapidtest) dan tes usap (swab test). Hal tersebut dilakukan untuk memastikan di dalam tubuh sukarelawan belum terbentuk imunoglobulin sebagai respons tubuh saat Covid-19 masuk ke dalam tubuh.
”Pelaksanakan tes cepat dan usap terhadap sukarelawan untuk memastikan mereka negatif (Covid-19). Kalau positif, kami akan menggantinya dengan sukarelawan lain yang sehat. Sukarelawan memang tidak dibayar. Namun, kami akan memberikan asuransi kesehatan kepada sukarelawan selama melakukan uji coba,” tuturnya.