Karawang Catatkan Kasus Harian Tertinggi Selama Pandemi Covid-19
Lonjakan kasus hari Senin (27/7/2020) merupakan yang tertinggi di Karawang, mencapai 14 orang. Penularan diduga karena warga bersinggungan langsung dengan pasien positif Covid-19 dari kluster kelompok masyarakat.
Oleh
MELATI MEWANGI
·3 menit baca
KARAWANG, KOMPAS — Lonjakan kasus Covid-19 pada Senin (27/7/2020) adalah yang tertinggi di Karawang, Jawa Barat, selama pandemi. Sebanyak 14 orang tertular Covid-19 setelah bersinggungan langsung dengan beberapa pasien lainnya.
Lonjakan itu didapat dari hasil penelusuran kontak dekat tujuh pasien yang sebelumnya terkonfirmasi Covid-19 di Kecamatan Telukjambe Timur, Jumat (24/7/2020). Pelacakan dilakukan secepat mungkin dengan memeriksa kontak erat pasien di lingkungan tempat tinggal, keluarga, dan tempat kerja. Hasilnya, ada 21 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kasus pertama diketahui dari Tuan T yang sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 seminggu lalu. Dari hasil penelusuran di lingkungan tempat tinggalnya, ada enam orang lainnya yang tertular. Beberapa hari lalu, sebagian bepergian ke Surabaya, Jawa Timur. Beberapa orang lainnya tertular karena pernah kontak langsung di lingkungan rumah.
Penderita berusia rata-rata di atas 30 tahun hingga lansia. Mayoritas menunjukkan gejala batuk dan keluhan pernapasan. Untuk mencegah penularan kian meluas, lingkungan tempat tinggal kelompok masyarakat ini dikarantina selama 14 hari. Salah satu pondok pesantren terdekat juga harus ditutup untuk sementara.
Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang, Fitra Hergyana, mengatakan, hasil penelusuran dari kluster ini merupakan penambahan pasien paling banyak selama pandemi. ”Lonjakan ini menunjukkan Covid-19 sangat cepat menular kepada orang-orang sekitar. Kami harus cepat memutus penyebaran virus dan tracing semua kontak dekat,” ujar Fitra.
Hingga hari ini, jumlah kasus positif Covid-19 di Karawang ada 92 orang. Sebanyak 41 orang di antaranya masih dirawat dan 51 orang sembuh. Dalam seminggu ini, tercatat sudah 32 orang terkonfirmasi Covid-19.
Kluster penularan Covid-19 pernah muncul dari sanggar senam di Cikampek, Karawang, awal Juli 2020. Setidaknya ada delapan orang yang terkonfirmasi Covid-19, mulai dari pelatih, peserta, keluarga peserta, hingga pengemudi ojek daring. Penyebaran diduga karena beberapa orang dalam kluster ini pernah menjenguk saudaranya yang sakit di Jakarta dan kerap kali melakukan perjalanan lintas wilayah ke Bekasi.
Tenaga medis
Selain pelaku perjalanan, tiga tenaga medis juga dinyatakan positif Covid-19. Mereka bertugas di Puskesmas Wanakerta di Kecamatan Karawang Barat, dan Puskesmas Curug (Klari). Pelayanan kesehatan di kedua puskesmas ini dihentikan sementara selama 14 hari.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinas Kesehatan Karawang Yayuk Sri Rahayu menyampaikan, dua perawat di Puskesmas Wanakerta terinfeksi karena pernah melayani pasien yang ternyata positif Covid-19.
Tenaga medis rentan tertular karena beberapa pasien tidak jujur saat ditanyai tentang riwayat perjalanan dan kondisi kesehatannya. Selain membahayakan tenaga medis, ketidakjujuran pasien juga menyulitkan gugus tugas untuk melacak penularan.
Jika awal Juni 2020 kasus baru di Karawang didominasi oleh 70 persen anak muda dan tanpa gejala, kali ini usia penderita beragam, rata-rata di atas usia 30 tahun dan menunjukkan gejala. Meski begitu, anak muda tetap diminta tetap waspada dan tidak euforia karena mereka sangat mungkin berisiko tinggi menjadi sumber penularan Covid-19.