Bupati Ogan Ilir Terjangkit Covid-19, Orang Berkontak Erat Segera Dilacak
Bupati Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Ilyas Panji Alam terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini diketahui setelah dia melakukan pemeriksaan uji usap tenggorokan di RS Bhayangkara Palembang, Sabtu (25/7/2020).
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·3 menit baca
INDRALAYA, KOMPAS — Bupati Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Ilyas Panji Alam terkonfirmasi positif Covid-19. Hal ini diketahui setelah dia melakukan pemeriksaan uji usap tenggorokan di Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Sabtu (25/7/2020). Kasus ini menambah jumlah kasus pejabat tinggi daerah di Sumsel yang terjangkit. Sebelumnya, Wakil Bupati Ogan Komering Ulu Selatan Soliehin Abuasir juga dinyatakan terjangkit Covid-19.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Ogan Ilir Wahyudi Wibowo, Senin (27/7/2020), mengatakan, hasil tersebut diketahui pada Senin pagi dari RS Bhayangkara Palembang. ”Dua hari sebelumnya, Bupati melakukan pemeriksaan uji usap di sana,” ungkap Wahyudi.
Ilyas pun sempat memberikan kepastian tersebut di hadapan awak media di rumah dinas Bupati Ogan Ilir di kawasan Tanjung Senai, Ogan Ilir. Konferensi pers dilakukan dengan menjaga jarak aman. Saat memberikan keterangan, Ilyas duduk di sofa dengan tangan terinfus.
Dalam keterangannya, dia meminta warga menjaga kesehatan dan taat dengan protokol kesehatan. Walaupun dinyatakan positif, kondisi tubuhnya sehat. ”Saya sehat, tapi memang positif,” ucapnya.
Saya sehat, tapi memang positif.
Setelah hasil ini, ungkap Wahyudi, Ilyas menjalani isolasi mandiri di rumah dinas sampai kondisinya dinyatakan sehat dan negatif dari Covid-19. Adapun orang yang pernah berkontak erat dengan Ilyas langsung menjalani tes cepat. Jika reaktif, akan dilakukan tes usap.
Dengan adanya kasus ini, sudah dua pejabat tinggi daerah di Sumsel dinyatakan positif Covid-19. Sebelumnya, Kamis (16/7/2020), Wakil Bupati Ogan Komering Ulu Selatan Sholiehin Abuasir terjangkit Covid-19. Hasil ini juga diketahui setelah hasil pemeriksaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan Palembang keluar.
Pakar epidemiologi dari Universitas Sriwijaya, Iche Andriyani Liberty, mengungkapkan, adanya dua pejabat tinggi daerah yang terkonfirmasi positif menandakan pandemi masih terjadi di Sumatera Selatan. Untuk itu, masyarakat diminta taat menjalankan protokol kesehatan.
”Wabah ini tidak melihat jabatan. Semua orang, bahkan pejabat tinggi sekalipun, bisa terpapar jika tidak hati-hati,” ujarnya.
Menurut dia, ada beberapa hal yang bisa membuat pejabat tersebut tertular, antara lain masih melakukan kontak tanpa menggunakan protokol kesehatan atau menjalani rapat atau pertemuan di ruangan tertutup sehingga tanpa disadari virus itu menyebar dan menular ke sejumlah orang, termasuk pejabat tersebut.
Kondisi ini bisa terjadi jika ventilasi udara di ruangan tersebut kurang baik. ”Untuk itu, semua orang yang pernah berkontak dengan bupati 14 hari sebelumnya harus segera dilacak, termasuk ajudan atau pejabat tinggi yang lain,” ungkap Iche.
Iche menerangkan, saat ini angka penularan atau angka reproduksi efektif (Rt) di Sumsel masih berada di kisaran 1,02-1,06. Ini berarti kemungkinan penularan tetap terjadi. Dia berharap peraturan gubernur tentang protokol kesehatan segera disahkan agar masyarakat mau menjalani protokol kesehatan dengan lebih ketat.
Hingga kini jumlah kasus positif Covid-19 di Sumsel mencapai 3.275 kasus dengan 1.690 orang dinyatakan sembuh dan 154 orang meninggal.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Selatan Lesty Nurainy mengatakan, saat ini peraturan gubernur tentang protokol kesehatan sedang digodok dan diharapkan dalam waktu dekat bisa diterbitkan. ”Jika pergub itu diterbitkan, semua yang melanggar protokol kesehatan akan dikenai sanksi,” tegas Lesty.