Prajurit TNI dan Polri harus bahu-membahu bersama pemerintah daerah untuk menegakkan protokol kesehatan. Upaya pendisiplinan masyarakat diharapkan bisa membuat kurva kasus Covid-19 melandai.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mendorong aparat keamanan, TNI dan Polri, bahu-membahu bersama pemerintah daerah menegakkan protokol kesehatan di masyarakat. Hal itu mesti dilakukan bersama agar kurva kasus Covid-19 bisa semakin melandai.
Salah satu daerah yang jadi perhatian, yakni Kalimantan Selatan, yang memiliki angka penularan Covid-19 masih tinggi. Panglima TNI melakukan kunjungan kerja ke Kalsel bersama Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komisaris Jenderal Agung Budi Maryoto.
Kedua petinggi TNI dan Polri tersebut menggelar pertemuan dengan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor beserta jajaran di Gedung Idham Chalid, Kota Banjarbaru, Kamis (23/7/2020) sore. Hadi mengatakan, TNI dan Polri akan terus mendukung upaya Pemprov Kalsel menurunkan kurva kasus Covid-19 yang saat ini masih tinggi.
”Untuk itu, (prajurit) TNI dan Polri akan melaksanakan pendisiplinan protokol kesehatan. Masyarakat diingatkan terus untuk selalu menggunakan masker karena itu sudah menjadi suatu kewajiban,” katanya.
Selain itu, masyarakat juga akan terus diingatkan selalu menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta rajin mencuci tangan. ”Apabila masyarakat sudah disiplin, kita semua berharap kurva yang tadinya naik, akan segera turun. Aktivitas ekonomi juga akan segera berjalan dengan lancar,” ujarnya.
Menurut Hadi, pemerintah daerah (pemda) selama ini sudah melaksanakan upaya 3T, yaitu test (tes), tracing (pelacakan), dan treatment (perawatan). Fasilitas perawatan untuk pasien Covid-19 juga sudah disediakan dengan baik.
”Karena itu, sekarang tinggal mengajak seluruh masyarakat dengan melibatkan tokoh agama dan tokoh adat, untuk bersama-sama menyukseskan protokol kesehatan agar pandemi Covid-19 tertekan pada kondisi yang diinginkan. Harapan kita semua, masyarakat bisa terus produktif dan bebas Covid-19,” tuturnya.
Hingga Kamis (23/7), jumlah kasus positif Covid-19 di Kalsel tercatat sebanyak 5.332 kasus. Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.655 orang dalam perawatan, 2.414 sembuh, dan 263 lainnya meninggal. Tingkat kematian akibat Covid-19 di Kalsel tercatat sebesar 4,93 persen, dengan tingkat kesembuhan 45,27 persen.
Sekarang tinggal mengajak seluruh masyarakat, melibatkan tokoh agama dan tokoh adat, untuk bersama-sama menyukseskan protokol kesehatan agar pandemi Covid-19 tertekan. (Hadi Tjahjanto-Panglima TNI)
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan, pihaknya telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 066 Tahun 2020 tentang Panduan Tatanan Masyarakat yang Produktif dan Aman dari Covid-19. Pergub itu bertujuan untuk menyiapkan masyarakat Kalsel beradaptasi dengan kebiasaan baru sesuai protokol kesehatan.
Melalui pergub itu, pemda berupaya meningkatkan pencegahan dan pengendalian Covid-19 di tempat-tempat umum selama masa pandemi, serta meningkatkan upaya pengendalian pergerakan orang keluar-masuk Kalsel. ”Bagi yang melanggar ketentuan-ketentuan pergub, akan dikenakan sanksi,” katanya.
Pada kesempatan kunjungan ke Kalsel, Panglima TNI juga melepas keberangkatan Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas), Taruna Siaga Bencana (Tagana), serta beberapa organisasi massa (ormas) dalam kegiatan Bakti Sosial Peduli Covid-19 di Kalsel.
Dalam kegiatan Bakti Sosial Peduli Covid-19, petugas membagi-bagikan 300 paket bahan kebutuhan pokok dan 2 ton beras untuk masyarakat Kalsel terdampak pandemi Covid-19. Paket bahan pokok dan beras tersebut disediakan Pemprov Kalsel, Polda Kalsel, dan Korem 101/Antasari.
Hadi mengatakan, banyak warga terdampak pandemi Covid-19. Babinsa, Bhabinkamtibmas, Tagana, dan ormas perlu melaksanakan tugas mulia, yaitu membagikan paket bahan pokok kepada masyarakat terdampak. ”Bantuan itu diharapkan bisa meringankan beban mereka,” ujarnya.