100 Tenaga Kesehatan RS Moewardi Solo Positif, Pelayanan Tak Terdampak
Sekitar 100 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah, terinfeksi Covid-19. Akan tetapi, kondisi itu tak mengganggu pelayanan di RSUD Dr Moewardi.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·4 menit baca
SOLO, KOMPAS — Selama dua pekan terakhir, sekitar 100 tenaga kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi, Solo, Jawa Tengah, dinyatakan positif Covid-19. Manajemen rumah sakit memastikan, pelayanan kesehatan tetap berjalan.
”Ada sekitar 100 orang yang positif Covid-19, tetapi itu jumlah kumulatif dari dua pekan yang lalu,” kata Direktur RSUD Dr Moewardi, Cahyono Hadi, saat dihubungi, Kamis (23/7/2020).
Cahyono menjelaskan, tenaga kesehatan yang positif Covid-19 itu terdiri dari dokter, perawat, dan anggota staf rumah sakit. Di antara para tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 itu, terdapat sejumlah dokter peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) Universitas Sebelas Maret (UNS), Solo. Para peserta PPDS itu tengah menjalani praktik di RSUD Dr Moewardi.
Menurut Cahyono, penularan Covid-19 di antara para tenaga kesehatan di RSUD Dr Moewardi itu diduga bermula dari seorang peserta PPDS yang terinfeksi Covid-19. Dia menyebut, satu peserta PPDS itu diduga tertular virus SARS-CoV-2 dari luar rumah sakit, bukan dari pasien yang dirawat di RSUD Dr Moewardi.
”Ada salah satu peserta didik yang terinfeksi, lalu menularkan ke teman-temannya. Kalau dugaan kami, sumber penularannya bukan dari pasien, melainkan dari luar,” ungkap Cahyono.
Ia mengatakan, setelah adanya peserta PPDS yang diketahui terinfeksi Covid-19, manajemen RSUD Dr Moewardi langsung melakukan penelusuran kontak. Para tenaga kesehatan di rumah sakit itu kemudian menjalani pengambilan spesimen dengan metode usap tenggorokan. Spesimen lalu diperiksa di laboratorium dengan metode reaksi rantai polimerase (polymerase chain reaction/PCR).
Sebagian besar tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 itu tidak mengalami gejala klinis apa pun.
Dari hasil penelusuran kontak dan pemeriksaan itu, terdapat sekitar 100 tenaga kesehatan di RSUD Dr Moewardi yang dinyatakan positif Covid-19. Cahyono menuturkan, sebagian besar tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 itu tidak mengalami gejala apa-apa. ”Kalau dulu itu, kan, disebutnya OTG (orang tanpa gejala), jadi tanpa gejala atau hanya gejala ringan,” paparnya.
Dia juga menyebut, sebagian tenaga kesehatan yang positif Covid-19 itu telah sembuh sehingga sudah diperbolehkan pulang. Meski begitu, belum ada data pasti berapa tenaga kesehatan yang sudah sembuh. ”Sudah banyak yang sembuh, hampir sebagian besar sudah sembuh,” kata Cahyono.
Cahyono menyatakan, sejumlah tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 itu tidak mengganggu pelayanan di RSUD Dr Moewardi. Oleh karena itu, dia menuturkan, pelayanan di rumah sakit tersebut tetap berjalan seperti biasa. ”Sama sekali tidak mengganggu pelayanan. Pelayanan yang kami lakukan lancar semua,” ujarnya.
Cahyono juga memaparkan, saat ini, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSUD Dr Moewardi tidak terlalu banyak. Dia menambahkan, RSUD Dr Moewardi menyediakan 110 tempat tidur untuk pasien Covid-19 dari kalangan umum serta 59 tempat tidur bagi tenaga kesehatan dan anggota staf yang terinfeksi Covid-19.
”Jumlah pasien sekarang enggak terlalu banyak, kamar yang kami sediakan juga enggak penuh,” tutur Cahyono.
Sama sekali tidak mengganggu pelayanan. Pelayanan yang kami lakukan lancar semua. (Cahyono Hadi, Direktur RSUD Dr Moewardi)
70 PPDS positif
Sebelumnya, Dekan Fakultas Kedokteran UNS Reviono mengatakan, ada sekitar 70 orang peserta PPDS UNS yang terinfeksi Covid-19. Para peserta PPDS itu merupakan dokter umum yang tengah menempuh pendidikan untuk menjadi dokter spesialis. Selain menjalani pendidikan di kampus, peserta PPDS UNS juga praktik di rumah sakit.
”Untuk PPDS, sampai saat ini, sekitar 70 orang yang positif. Tapi, sebagian sudah sembuh,” kata Reviono dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Selasa (21/7/2020), di Solo.
Selain 70 peserta PPDS itu, ada sejumlah sivitas akademika UNS yang juga diketahui terinfeksi Covid-19. Rektor UNS Jamal Wiwoho menyebutkan, pada 11-12 Juli 2020, Rumah Sakit UNS menerima limpahan 25 pasien positif Covid-19 dari RSUD Dr Moewardi.
Pasien-pasien positif Covid-19 yang dipindahkan ke RS UNS itu terdiri dari peserta PPDS, dokter spesialis, dan juga tenaga administrasi. ”Mereka kemudian menjalani isolasi dan perawatan di Rumah Sakit UNS,” papar Jamal.
Selain itu, Jamal menuturkan, terdapat satu unsur pimpinan atau pejabat di UNS yang terinfeksi Covid-19. Pejabat yang bersangkutan diketahui positif Covid-19 pada Minggu (19/7/2020). ”Pada Minggu malam, kami memperoleh informasi ada salah satu unsur pimpinan yang positif,” ujarnya.
Jamal menambahkan, sesudah pejabat itu diketahui positif Covid-19, kantor pusat UNS terpaksa ditutup sementara selama beberapa hari. Selain itu, kantor pusat, auditorium, rumah dinas rektor UNS, serta beberapa tempat lain di kampus UNS juga disemprot disinfektan. Beberapa fasilitas di UNS, misalnya arena olahraga, tempat ibadah, dan tempat umum lain di kampus itu, juga ditutup sementara.
”Kami mengambil kebijakan, selama beberapa hari, kantor pusat kami lockdown (karantina). Hanya orang-orang tertentu yang melayani kegiatan sangat vital yang ke kantor pusat. Saya aja juga berpindah kantor sekarang,” ungkap Jamal.