Rasio Kasus Positif di Sumut Capai 17 Persen dari Spesimen yang Diperiksa
Rasio kasus positif Covid-19 dibandingkan dengan spesimen yang diperiksa di Sumatera Utara mencapai 17,3 persen. Kasus baru Covid-19 di Sumut kembali bertambah 169 kasus dalam sehari.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Rasio kasus positif Covid-19 dibandingkan dengan spesimen yang diperiksa di Sumatera Utara mencapai 17,3 persen. Rasio cukup tinggi karena pengujian yang masih diprioritaskan untuk pasien suspect dan kontak erat kasus positif. Sumut akan meningkatkan kapasitas laboratorium PCR agar penapisan yang lebih luas bisa dilakukan.
”Kapasitas laboratorium PCR di Sumut saat ini berkisar 400-500 spesimen per hari. Kapasitas ini akan ditingkatkan hingga 1.000 spesimen per hari,” kata juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sumut, Aris Yudhariansyah, Rabu (22/7/2020).
Aris mengatakan, jumlah kasus positif di Sumut saat ini sudah mencapai 3.163 kasus atau 17 persen dari spesimen yang sudah diperiksa, yakni 18.227 spesimen. Jika kasus positif dibandingkan dengan jumlah orang yang diperiksa, persentase itu jauh lebih tinggi. Hal tersebut karena dari satu orang biasanya dilakukan pengujian 1-6 kali.
Kapasitas laboratorium PCR di Sumut saat ini berkisar 400-500 spesimen per hari. Kapasitas ini akan ditingkatkan hingga 1.000 spesimen per hari.
Menurut Aris, tingginya rasio kasus positif terhadap spesimen yang diperiksa karena saat ini pengujian diprioritaskan bagi pasien suspect dan kontak erat kasus positif Covid-19. Sementara untuk penapisan massal masih menggunakan tes cepat dan dilanjutkan dengan uji PCR jika hasil reaktif.
Sumut pun akan meningkatkan kapasitas laboratorium agar penapisan massal bisa dilakukan dengan uji PCR. Saat ini, sejumlah laboratorium PCR di Sumut antara lain Laboratorium Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara (USU), Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran USU, RSUP H Adam Malik, RSUD Deli Serdang, dan RS Prima Husada Cipta Medan.
Kasus meluas
Aris mengatakan, dari hasil pengujian yang dilakukan di Sumut, kasus positif Covid-19 masih terus meluas. Dalam sehari terakhir, kasus positif bertambah 169 kasus. Kasus meninggal pun bertambah tujuh orang menjadi 161 orang. Pasien yang sembuh juga bertambah 26 orang menjadi 824 orang.
Aris mengingatkan, data menunjukkan penularan Covid-19 masih cukup tinggi di Sumut. Penularan paling tinggi terjadi di Medan, Deli Serdang, Pematangsiantar, dan Simalungun.
”Kami meminta masyarakat disiplin menerapkan protokol Covid-19, seperti mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan ketika di ruang publik. Kami ingatkan, penularan Covid-19 masih tinggi di Sumut,” kata Aris.
Pantauan Kompas, sejumlah tempat publik di Medan, seperti pusat perbelanjaan, pasar tradisional, dan swalayan, kini semakin ramai dikunjungi masyarakat. Orang-orang tampak berbincang dan nongkrong di rumah makan, kafe, dan kedai kopi tanpa mengenakan masker serta menjaga jarak.
Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution mengatakan, mereka mendorong masyarakat menumbuhkan kesadaran untuk menerapkan protokol Covid-19. Pemerintah Kota Medan telah membuat peraturan wali kota yang mewajibkan warga mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan saat berada di ruang publik.
Aturan itu pun memuat sanksi bagi orang yang melanggar, seperti penahanan kartu identitas. Pemkot Medan pun sudah beberapa kali melakukan razia masker dan menjatuhkan sanksi. ”Namun, kesadaran masyarakat untuk menjaga dirinya sendiri dan menjaga orang lain agar tidak tertular merupakan hal yang paling utama agar protokol kesehatan bisa dilakukan,” ujar Akhyar.
Menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumut Baskami Ginting, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol Covid-19 di Sumut masih sangat rendah. ”Kita bisa lihat di tempat-tempat publik, khususnya di Kota Medan, seperti tidak ada pandemi. Orang beraktivitas tanpa masker dan tidak ada menjaga jarak,” katanya.
Baskami pun meminta agar pemerintah daerah lebih aktif lagi menyosialisasikan protokol Covid-19 ke semua lapisan masyarakat. Ia juga meminta pemerintah dan pelaku usaha membangun fasilitas agar penerapan protokol Covid-19 bisa dilakukan.