Sebanyak 21 Tenaga Kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo Blitar Positif Covid-19
Sebanyak 21 tenaga kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Blitar, positif Covid-19. Saat ini, mereka menempati ruang isolasi khusus. Pihak rumah sakit menyiapkan 100 tempat isolasi di rumah sakit itu.
Oleh
KOMPAS/DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
BLITAR, KOMPAS — Sebanyak 21 tenaga kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo, Wlingi, Blitar, Jawa Timur, positif Covid-19. Kondisi itu mengganggu pelaksanaan layanan kesehatan di rumah sakit itu.
Mereka yang positif Covid-19 adalah dokter, perawat, dan petugas administrasi dari beberapa unit berbeda, seperti instalasi gawat darurat, instalasi bedah sentral, dan ruang anak. Saat ini, tenaga kesehatan yang positif Covid-19 menempati ruang isolasi khusus. Ada 100 tempat isolasi yang disiapkan RSUD Ngudi Waluyo.
Berdasarkan data Satuan Tugas Covid-19 Jawa Timur, hingga 21 Juli, terdapat 96 pasien terkonfirmasi positif (30 sembuh dan 10 meninggal) dan 44 suspek di Blitar.
Direktur RSUD Ngudi Waluyo Woro Endah Utami mengatakan, tenaga kesehatan yang positif itu tidak memiliki keluhan atau tanpa gejala. ”Begitu hasil pemeriksaan positif, mereka langsung diisolasi,” ujarnya saat dihubungi dari Malang, Rabu (22/7/2020).
Menurut Woro, awal mula kasus ini diketahui dari empat dokter positif Covid-19 pada Jumat (17/7). Setelah dilacak (tracing), mereka ternyata mengikuti komunitas sepeda tenaga kesehatan. Pelacakan massal diteruskan di lokasi dinas masing-masing sehingga total ditemukan ada 21 orang.
”Karena kami telah memiliki alat polymerase chains reaction (PCR). Maka, pelacakan dilakukan sendiri. Upaya pelacakan terhadap keluarga tenaga kesehatan dilakukan bersama dinas kesehatan,” katanya.
Akibat kasus ini, menurut Woro, jumlah tenaga kesehatan di RSUD Ngudi Waluyo berkurang cukup banyak. Dengan demikian, kegiatan pelayanan, seperti bedah untuk kasus elektif (yang bisa ditunda), ditutup sementara selama dua hari. Adapun untuk kasus darurat dilayani menggunakan kamar operasi di IGD.
”Untuk pelayanan rawat inap tetap berjalan. Sekarang, kami sedang menghitung berapa kebutuhan (tenaga baru untuk menggantikan tenaga kesehatan yang positif). Kami akan merekrut tenaga relawan selama masa pandemi Covid-19,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang Arbani Mukti Wibowo, yang sempat reaktif saat menjalani tes cepat, dinyatakan negatif Covid-19 setelah uji usap. Komandan Satuan Tugas Normal Life Kabupaten Malang Letnan Kolonel Ferry Muzawwad mengatakan, Arbani sudah kembali bekerja di kantor lagi begitu hasil usapnya keluar.