Mobilitas Transportasi Pacu Penularan di Wilayah Pegunungan Papua
Kasus pasien positif virus korona jenis baru atau Covid-19 di Jayawijaya, salah satu daerah pegunungan Papua, terus meningkat selama dua hari terakhir. Sementara jumlah tenaga kesehatan di daerah itu sangat minim.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Peningkatan kasus pasien positif Covid-19 di wilayah pegunungan di Papua terus meningkat secara drastis. Di Kabupaten Jayawijaya, misalnya, dalam dua hari terakhir, tercatat sembilan orang terpapar Covid-19. Selain transmisi lokal, penularan ini dimungkinkan terjadi dari mobilitas transportasi darat maupun udara.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua Silwanus Sumule, Selasa (21/7/2020). Ia memaparkan, ada dua kemungkinan pemicu tingginya kasus Covid di Jayawijaya, yakni penyebaran melalui transmisi lokal serta mobilitas penumpang antarkabupaten melalui transportasi darat maupun udara.
Dari pendataan Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, total terdapat 41 penderita Covid di Jayawijaya yang meliputi 12 orang dirawat dan 29 orang sembuh.
”Jayawijaya telah menempati peringkat keenam kasus Covid tertinggi di Papua. Hal ini menjadi perhatian utama kami karena fasilitas dan tenaga kesehatan di wilayah pegunungan sangat minim,” kata Silwanus.
Silwanus menuturkan, pihaknya berharap pemda di seluruh wilayah pegunungan Papua dapat meningkatkan upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Tujuh kabupaten di kawasan pegunungan Papua yang telah ditemukan pasien Covid-19 adalah Jayawijaya, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, Tolikara, Pegunungan Bintang, dan Yalimo.
Dari tujuh daerah itu, tiga kabupaten telah mencatatkan berhasil menyembuhkan seluruh pasien Covid-19, yakni Puncak Jaya, Mamberamo Tengah, dan Tolikara. ”Kami berharap pemda di kawasan pegunungan Papua dapat memperketat akses masuk ke daerahnya masing-masing. Hanya warga yang bebas Covid-19 yang diperbolehkan masuk,” tutur Silwanus.
Ia menambahkan, terdapat tambahan 32 orang positif Covid-19 di Papua pada Selasa ini. Mereka tersebar di Kota Jayapura 17 orang, Jayawijaya 6 orang, Mimika 4 orang, Keerom 3 orang, Merauke 1 orang, dan Nabire 1 orang.
Jumlah kumulatif kasus pasien positif Covid-19 di Papua 2.606 orang dengan rincian, 1.323 orang masih dirawat, 1.253 orang sembuh, dan 30 orang meninggal.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Papua Donald Aronggear di Jayapura berpendapat, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di daerah pegunungan harus maksimal. Penyebabnya, jumlah tenaga kesehatan di kawasan tersebut dinilai tidak memadai.
Diketahui, hanya terdapat 122 tenaga dokter anggota IDI di daerah pegunungan tengah Papua. Mereka tersebar di Kabupaten Jayawijaya, Puncak, Puncak Jaya, Lanny Jaya, Tolikara, Mamberamo Tengah, dan Yalimo.
”Diperlukan perlindungan yang optimal bagi tenaga kesehatan di wilayah pegunungan. Sebab, kehadiran mereka sangat penting dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat,” tuturnya.
Ia berharap semua warga yang menjalani perawatan di rumah sakit telah menjalani tes usap. Upaya ini bertujuan untuk mencegah tenaga kesehatan terpapar Covid-19 dari warga yang dirawat di rumah sakit.