Tiga Daerah di Kalteng Masuk Zona Hijau meski Uji Usap Masih Minim
Tiga kabupaten di Kalimantan Tengah masuk zona hijau karena tak lagi memiliki kasus positif korona dalam 28 hari belakangan. Namun, masyarakat harus tetap waspada, apalagi angka risiko penularan masih tinggi.
Oleh
DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO
·3 menit baca
PALANGKARAYA, KOMPAS — Tiga kabupaten di Kalimantan Tengah masuk zona hijau setelah diklaim tidak memiliki kasus baru positif Covid-19. Namun, hal itu dilakukan saat penapisan dengan metode uji usap masih sedikit dilakukan di Kalimantan Tengah.
Tiga kabupaten itu adalah Sukamara, Seruyan, dan Lamandau. Setidaknya, dalam 28 hari belakangan belum ada kasus baru di daerah-daerah itu.
Juru bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalteng, Rika Juliawati, menjelaskan, meskipun tidak ada penambahan kasus, di Lamandau masih ada tujuh pasien terduga Covid-19. Sementara di Seruyan ada dua terduga lain.
”Kalau di Sukamara sudah tidak ada sama sekali kasus ataupun suspect. Beberapa pasien yang dirawat sudah sembuh semua atau mendapatkan dua kali hasil negatif saat uji usap,” kata Rika di Palangkaraya, Senin (20/7/2020).
Akan tetapi, sejauh ini, uji usap di Kalteng masih sangat sedikit. Baru terdapat 6.167 spesimen usap yang diuji atau 0,22 persen dari total populasi di Kalteng yang mencapai 2,7 juta orang. Artinya, upaya penapisan dengan metode uji usap masih tergolong rendah.
Sukamara, misalnya, baru mampu memeriksa 47 spesimen yang dikirimkan ke Kota Palangkaraya, Banjarmasin, sampai Surabaya. Sukamara belum memiliki peralatan uji usap ataupun laboratorium sendiri.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sukamara Syarif Hidayat menjelaskan, sejak awal pihaknya langsung melakukan karantina semua orang yang suspect. Beberapa orang masuk daftar kluster Gowa, Bogor, dan Temboro, juga yang baru pulang umrah pada awal Maret 2020, diminta isolasi dan selalu diawasi.
”Semua yang diisolasi positif, tetapi tak punya gejala. Karena jumlahnya hanya 13 orang, jadi mudah diawasi sehingga tidak menularkan ke mana-mana,” kata Syarif.
Syarif menjelaskan, pihaknya belum memiliki rencana membeli peralatan uji usap. Dia yakin, dengan pengawasan dan penjagaan ketat di setiap perbatasan, wabah bisa diatasi. ”Saat ini mulai ada peningkatan kewaspadaan dan kesadaran masyarakat untuk menggunakan masker dan menaati protokol kesehatan,” kata Syarif.
Data Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalteng menyebutkan, jumlah kasus positif terus meningkat hingga mencapai 1.391 orang atau bertambah 25 orang pada Senin. Kemudian, tercatat 908 orang dinyatakan sembuh.
Salah satu tim komunikasi Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalteng, Herlina Eka Shinta, menjelaskan, pada Senin sore terdapat empat kabupaten/kota yang risiko penyebarannya paling tinggi, yakni Kabupaten Barito Timur, Barito Selatan, Kota Palangkaraya, dan Kotawaringin Barat.
”Ada perubahan tingkat risiko. Di Kota Palangkaraya yang tadinya risiko sedang sekarang jadi tinggi, jadi ini fluktuatif sekali. Begitu juga Kabupaten Barito Timur,” kata Herlina.
Ketua Harian Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kalteng Darliansjah menjelaskan, pihaknya terus berupaya mengeluarkan berbagai kebijakan menekan dan memutus penyebaran Covid-19. Ia mengklaim, upaya itu membuahkan hasil.
”Ini terlihat dan terbukti karena beberapa kali angka kesembuhan lebih tinggi dari kasus positif,” kata Darliansjah.
Gubernur Kalteng Sugianto Sabran meminta setiap daerah tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pihaknya sedang menyiapkan aturan dan sanksi baru untuk warga yang melanggar protokol kesehatan.
”Sudah banyak tempat atau fasilitas umum dibuka, ini harus diimbangi dengan pengawasan sehingga tidak menjadi tempat penularan baru,” kata Sugianto.