Timbunan Material Sulitkan Pencarian dan Distribusi Bantuan di Luwu Utara
Pencarian korban hilang dan evakuasi di lokasi banjir bandang terkendala besarnya timbunan material. Pencarian korban dan pembukaan akses kini menjadi prioritas, selain menyiapkan hunian sementara.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Timbunan material sisa banjir bandang setebal 1-4 meter menyulitkan pencarian korban hilang, evakuasi, hingga distribusi logistik di Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Untuk sementara, distribusi logistik akan disalurkan menggunakan sepeda motor.
Kamis (16/7/2020), Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono dan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah meninjau sejumlah lokasi yang diterjang banjir bandang. Ada tiga langkah yang akan menjadi prioritas utama, yaitu mencari warga hilang, membersihkan material sisa banjir, dan menyiapkan hunian sementara.
”Alat-alat berat sudah diturunkan untuk membersihkan material. Kami juga akan segera membangun hunian sementara. Warga trauma kembali ke rumah. Kami berharap pemulihan bisa segera dilakukan,” kata Nurdin, di Masamba, Luwu Utara.
Berdasarkan data Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Makassar, tercatat 30 warga meninggal hingga Kamis petang. Kemudian, berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara, ada lebih 60 orang dilaporkan keluarganya hilang. Hingga kini, masih banyak dusun yang nyaris rata tertimbun material 1-4 meter dan sulit dijangkau tim pencari dan evakuasi.
Kepala Pelaksana BPBD Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan, fokus utama tim SAR dan BPBD adalah mencari korban hilang dan mengevakuasi warga selamat ke tempat aman. Selain pencarian, prioritas lain membuka akses ke daerah-daerah terisolasi. Akses Trans-Sulawesi yang lumpuh juga bakal segera dibuka.
”Pembersihan jalur Trans-Sulawesi ini untuk memudahkan akses distribusi logistik. Saat ini logistik adalah kebutuhan mendasar dan mendesak untuk masyarakat, terutama pengungsi. Ada 39 titik pengungsian dan 20 titik di antaranya disiapkan pemerintah. Ini semua membutuhkan makanan yang siap saji dikonsumsi dua-tiga hari ke depan,” kata Muslim.
Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriyani mengatakan, untuk sementara, distribusi bantuan akan dilakukan menggunakan jalur alternatif dengan kendaraan roda dua. ”Sejumlah wilayah memang sulit dijangkau, baik jembatan beton maupun jembatan gantung sudah putus. Jalan juga tertimbun material. Jadi, akan dicari jalur alternatif di pegunungan yang bisa diakses dengan kendaraan roda dua,” kata Indah.