Surat Bebas Covid-19 Palsu Rentan Picu Penambahan Kasus di Papua
Maraknya pemalsuan surat bebas Covid-19 rentan memicu penambahan kasus positif Covid-19 di Papua. Pembuatan dan pengawasan surat itu harus diperketat guna memperkecil peluang manipulasi orang-orang tertentu.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Maraknya pemalsuan surat bebas Covid-19 rentan memicu penambahan kasus positif Covid-19 di Papua. Pembuatan dan pengawasan surat itu harus diperketat guna memperkecil peluang manipulasi orang-orang tertentu.
Surat bebas Covid-19 wajib dimiliki siapa saja yang hendak pergi ke luar atau antardaerah. Isinya harus menyebutkan hasil nonreaktif berdasarkan tes cepat dan negatif untuk tes usap.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Jayapura Harold Pical mengatakan, setidaknya ada 30 penumpang kapal menggunakan surat bebas Covid-19 palsu dalam beberapa pekan terakhir. Di surat itu tidak ada tanda cap laboratorium yang mengeluarkan surat tersebut. Dia mencontohkan, enam penumpang dengan surat palsu yang hendak pergi ke Serui, Sorong, dan Makassar.
Akan tetapi, ia menduga, banyak penumpang tetap lolos berbekal surat palsu. Dia mengatakan, personelnya terbatas untuk mengawasi lalu lintas manusia di pelabuhan. Ke depan, ia berharap proses pencetakan surat bebas Covid-19 dilakukan lebih ketat. Bila pemalsuan terus terjadi, penularan Covid-19 ini tidak akan pernah selesai.
Pada Selasa malam, penambahan kasus positif sebanyak 67 orang. Kasus tertinggi terjadi di Jayapura dengan 47 orang terpapar. Secara kumulatif, kasus positif Covid-19 di Papua mencapai 2.353 orang. Sebanyak 1.172 orang di antaranya masih dirawat, 1.155 orang sembuh, dan 26 orang meninggal.
Ketua Harian Satuan Tugas Pengendalian, Pencegahan, dan Penanganan Virus Korona Provinsi Papua Welliam Manderi mengatakan, pihaknya kerap menerima laporan pemalsuan surat bebas Covid-19. Pekan lalu, praktik itu dilakukan penumpang Kapal Motor Labobar.
Proses pencetakan surat bebas Covid-19 harus dilakukan lebih ketat. Bila pemalsuan terus terjadi, penularan Covid-19 ini tidak akan pernah selesai.
”Pemeriksaan tes cepatnya reaktif. Namun, oknum penumpang itu menggunakan surat palsu yang menyatakan dia nonreaktif Covid-19. Tindakan itu rentan memicu penularan pada penumpang kapal lainnya,” kata Welliam.
Weliam mengatakan, pihaknya akan bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Daerah Papua membuat surat bebas Covid-19 dengan barcode atau kode khusus. Tujuannya, meminimalkan penipuan tentang status kesehatan seseorang.