70 Persen Materi Ajar Taruna Akademi Militer Disampaikan secara Daring
Demi menghindari risiko tertular Covid-19, Akademi Militer Magelang berupaya mengurangi interaksi dengan orang luar. Hal ini dilakukan dengan memperbanyak pemberian materi secara daring dan mengurangi latihan di luar.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Materi pelajaran bagi para taruna di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, kini lebih banyak disampaikan secara daring. Hal ini dilakukan untuk menekan interaksi langsung dengan orang lain demi mencegah terjadinya penularan Covid-19 di masa pandemi.
Gubernur Akademi Militer Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengatakan, dengan mempertimbangkan kondisi saat ini, mau tidak mau, persentase penyampaian materi pelajaran secara daring yang biasanya hanya sekitar 30 persen kini ditambah menjadi 70 persen.
”Penyampaian materi melalui kegiatan tatap muka sebisa mungkin dibatasi untuk hal-hal mendesak saja,” ujar Dudung saat ditemui di sela-sela acara Prasetya Perwira Taruna Akmil di Lapangan Sapta Marga, Akmil Magelang, Jawa Tengah, Selasa (14/7/2020).
Beberapa dosen dan pengajar untuk taruna Akmil berasal dari Universitas Gajah Mada (UGM) di Yogyakarta dan Universitas Indonesia (UI) di Jakarta. Pada kondisi normal, dosen yang berada di Yogyakarta, misalnya, selalu datang untuk memberikan materi secara langsung. Namun, pada kondisi saat ini, semua dosen yang berada di luar kota akan langsung memberikan materi secara daring dari lokasi masing-masing.
Selain memperbanyak materi penyampaian secara virtual, Dudung mengatakan, pencegahan terhadap bahaya penularan Covid-19 juga dengan membatasi kegiatan praktik dan latihan di lapangan, cukup dilakukan di lingkungan sekitar Akmil.
”Demi menghindari kontak dengan orang lain dan mengantisipasi risiko penularan, kegiatan praktek lapangan untuk taruna kini kami putuskan tidak lagi memakai lokasi-lokasi lain di luar Akmil,” ujar Dudung.
Pencegahan terhadap bahaya penularan Covid-19 juga dengan membatasi kegiatan praktik dan latihan di lapangan, cukup dilakukan di lingkungan sekitar Akmil.
Selama ini, pada kondisi normal, para taruna juga sering kali melakukan praktik lapangan dengan latihan di sejumlah lokasi, seperti di Kabupaten Temanggung, Weleri, bahkan hingga ke daerah Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, DIY.
Selama ini, mobilitas masuk-keluar dari para pegawai dan personel di jajaran Akmil diatur dan diawasi secara ketat mengikuti aturan protokol kesehatan. Pengecekan suhu bagi setiap taruna dan setiap orang yang memasuki Akmil dilakukan intensif setiap hari.
Dudung mengatakan, pihaknya juga sudah beberapa kali melakukan tes cepat untuk mengecek kondisi kesehatan bagi taruna dan jajaran personel Akmil berikut keluarganya yang baru saja melalui masa cuti atau bepergian dari luar. Namun, dari hasil dari sejumlah tes tersebut belum ada yang menunjukkan hasil reaktif.
Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letnan Jenderal Besar Harto Karyawan mengatakan, pihaknya juga sudah melakukan tes cepat kepada lebih dari 10.000 personel dan keluarganya. Tes cepat dilakukan kepada mereka yang baru saja pulang bepergian, menempuh pendidikan di luar daerah, ataupun sebaliknya, saat prajurit akan berangkat untuk kegiatan di luar.
Aktivitas di luar daerah, menurut dia, memang sangat rawan menimbulkan penularan Covid-19. Empat orang yang telah diperiksa dari personel Kostrad dan keluarganya, yang terkonfirmasi positif Covid-19, diketahui juga tertular setelah mereka melakukan perjalanan ke luar daerah.
Dengan mempertimbangkan bahaya penularan itu pula, pelantikan para taruna dari empat matra yang biasanya dilakukan di Istana Negara, Selasa (14/7/2020), dilakukan di lokasi akademi masing-masing. Untuk pertama kalinya pelantikan dilakukan secara virtual di bawah komando Presiden Joko Widodo. Khusus di Akmil, jumlah taruna yang dilantik mencapai 254 orang.