Pesantren Gontor optimalkan semua upaya penanganan Covid-19 untuk meningkatkan level kewaspadaan sekaligus mengelola situasi yang terus berkembang. Santri yang terkonfirmasi positif saat ini bertambah menjadi 12 orang.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
PONOROGO, KOMPAS — Pesantren Modern Darussalam Gontor 2 Ponorogo mengoptimalkan semua upaya penanganan Covid-19. Langkah itu ditempuh untuk meningkatkan level kewaspadaan sekaligus mengelola situasi yang terus berkembang. Data terkini, jumlah santri yang terkonfirmasi positif menjadi 12 orang.
Wakil Ketua Satgas Covid-19 Gontor Ponorogo Adib Fuadi Nuriz mengatakan, langkah optimalisasi itu ditempuh, antara lain, dengan memaksimalkan kinerja satuan tugas di lingkungan pesantren. Sejak pandemi merebak, pihak pesantren telah membentuk satgas yang dilakukan oleh tim pengasuhan santri.
”Saat ini tim satgas diperluas dengan menambah personel dan kinerjanya pun merujuk pada sistem kerja profesional. Koordinasi antartim satgas semakin terarah,” ujar Adib, Minggu (12/7/2020).
Adib mengatakan, salah satu fokus kinerja satgas adalah memperkuat upaya pencegahan agar sebaran virus korona galur baru penyebab Covid-19 tidak semakin meluas. Di antaranya dengan meningkatkan edukasi kepada para santri, pengajar, dan keluarga-keluarga di lingkungan pesantren.
Selain itu, mendisiplinkan secara ketat semua penghuni pesantren dalam penerapan protokol kesehatan. Mempertahankan isolasi kewilayahan yang berlangsung sejak awal pandemi juga terus dilakukan. Pintu akses masuk pesantren saat ini bahkan dikawal lebih ketat lagi untuk mencegah sebaran di lingkungan sekitar.
Juru bicara Satgas Covid-19 Pesantren Gontor 2 itu menambahkan, masih dalam upaya memberikan penanganan serius dan maksimal, pengelola telah mengalokasikan satu gedung khusus untuk isolasi mandiri atau karantina santri. Tujuannya supaya pelaksanaan isolasi bisa berjalan optimal.
”Semua penghuni, baik santri maupun pengajar yang hasilnya reaktif berdasarkan pemeriksaan uji cepat Covid-19, diisolasi di Wisma Darussalam dengan protokol kesehatan ketat dan prosedur standar karantina kesehatan,” kata Adib.
Semua penghuni, baik santri maupun pengajar yang hasilnya reaktif berdasarkan pemeriksaan uji cepat Covid-19, diisolasi di Wisma Darussalam dengan protokol kesehatan ketat dan prosedur standar karantina kesehatan.
Satgas Covid-19 Gontor Ponorogo juga proaktif menjalin kerja sama dengan berbagai pihak yang berkompeten, seperti pemerintah daerah dan Gugus Tugas Provinsi Jatim. Misalnya, dalam penanganan santri terkonfirmasi positif, penelusuran kontak erat, dan pengetesan secara massal dalam upaya memetakan sebaran virus.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Ponorogo, dalam pernyataan resminya, Jumat (10/7/2020), mengumumkan penambahan satu santri Pesantren Gontor 2 terkonfirmasi positif Covid-19. Tambahan kasus ini berasal dari santri asal Batam yang saat ini dirawat di RS dr Soeroto Ngawi.
Dengan adanya penambahan itu, total jumlah santri Gontor 2 Ponorogo yang terkonfirmasi positif Covid-19 menjadi 12 orang. Dari 12 orang tersebut, 11 santri dirawat di RSUD Ponorogo dan satu orang lagi dirawat di RSUD Ngawi. Penelusuran kontak erat pasien dan pengetesan massal terus dilakukan.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengatakan, pihaknya mengapresiasi upaya Gontor menyediakan sebuah wisma atau gedung khusus untuk memaksimalkan penanganan Covid-19, terutama sebagai tempat isolasi santri dan pengajar yang terindikasi terkena virus korona galur baru.
Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 Ponorogo, kasus terkonfirmasi positif di ”Kota Reyog” itu hingga Sabtu berjumlah 81 orang. Dari 81 orang itu, 34 orang masih dirawat di rumah sakit, 9 orang menjalani isolasi di gedung, 2 orang menjalani isolasi mandiri di rumah, 33 orang sembuh, dan 3 orang meninggal dunia.
Pada Sabtu, terdapat penambahan empat kasus positif baru di Ponorogo. Dengan adanya penambahan kasus itu, upaya penelusuran kontak erat semakin agresif dilakukan. Selain itu, pengetesan digencarkan. Sebagai gambaran, dalam kurun waktu tiga hari belakangan, pengetesan dengan metode uji cepat telah dilakukan dengan menyasar 1.000 orang dan uji usap menyasar 166 orang dari beragam kasus konfirmasi positif.
”Selain upaya penelusuran kontak erat dan pengetesan Covid-19, upaya untuk mempercepat penanganan juga dilakukan dengan menutup atau memberlakukan karantina wilayah di lingkungan kasus konfirmasi positif tinggal,” ucap Ipong.
Isolasi kewilayahan itu, antara lain, diterapkan di Jalan Gondang, Kelurahan Patihan Kidul, dan Desa Panjeng, Kecamatan Jenangan. Selain itu, menyiagakan ruang isolasi yang ada di desa-desa dan penambahan kapasitas perawatan di rumah sakit hingga dua kali lipat.
Ponorogo merupakan zona oranye sebaran Covid-19 dengan jumlah kasus yang terus meningkat. Oleh karena itu, Pemkab Ponorogo mewajibkan warganya memperketat implementasi protokol kesehatan dengan sering mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir serta memakai masker saat keluar rumah dan berinteraksi dengan orang lain.