Kasus positif Covid-19 di Kota Batu belum melandai. Transmisi lokal terus terjadi di desa-desa.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Angka positif Covid-19 di Kota Batu, Jawa Timur, belum menunjukkan tanda-tanda melandai. Penambahan kasus masih terus terjadi. Bahkan, Sabtu (11/7/2020), ada penambahan 14 kasus positif yang tersebar di beberapa desa.
Juru bicara Satuan Tugas Covid-19 Kota Batu, Muhammad Chori, mengatakan, hasil pemeriksaan usap (swab) terakhir yang diterima oleh Satgas Covid-19 Kota Batu ada 14 kasus baru. Padahal, sehari sebelumnya, Jumat (10/7/2020), sudah ada sembilan kasus positif tambahan.
”Pada 9 Juli juga terjadi penambahan lima kasus positif. Salah satunya tenaga kesehatan salah satu rumah sakit swasta di Malang yang tinggal di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Batu,” ujarnya, Minggu (12/7/2020).
Dengan demikian, total angka kasus positif Covid-19 di Kota Batu sampai 11 Juli 2020 terdapat 122 pasien positif (7 orang meninggal, 30 sembuh, 33 isolasi shelter, 37 isolasi rumah, dan 15 orang dirawat). Pasien dalam pengawasan ada 128 orang (11 meninggal). Adapun orang dalam pemantauan ada 342 orang.
Pada 9 Juli juga terjadi penambahan lima kasus positif.
Dari 14 kasus positif terbaru, menurut Chori, enam orang di antaranya berasal dari kluster Desa Mojorejo, masing-masing tiga orang dari Kelurahan Sisir dan Ngaglik, serta satu orang lainnya dari Desa Bumiaji. Di dalam data itu terdapat dua pasien anak, masing-masing berumur 2 tahun dan 8 tahun.
Yang menarik perhatian, dalam tiga hari terakhir, selalu terjadi penambahan kasus positif di Desa Mojorejo. Dengan adanya penambahan ini, total warga Desa Mojorejo yang terkonfirmasi positif sebanyak 22 orang.
Angka ini lebih tinggi dibandingkan Desa Giripurno di Kecamatan Bumiaji. Sebelumnya, akhir Mei lalu, di Giripurno mulai terjadi transmisi lokal penyebaran Covid-19 hingga akhirnya dilakukan pembatasan sosial berskala lokal (PSBL) 6-19 Juni di beberapa RW. Jumlah kasus positif di Giripurno hingga kini terhenti di angka 14 kasus.
Desa Mojorejo telah melakukan PSBL di wilayah RW 06 sejak Senin (6/7/2020) sampai dua pekan ke depan. Selama PSBL aktivitas warga dibatasi dan akses masuk ke wilayah dibatasi. Selain itu, juga telah dilakukan tes cepat (rapid test) massal terhadap 198 warga, yang mana dua warga di antaranya hasilnya reaktif. Pada saat yang bersamaan juga telah dilakukan tes usap terhadap 37 warga.
Kepala Desa Mojorejo Rujito mengatakan, penerapan PSBL dilakukan dengan alasan angka peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan. Selain itu, hasil koordinasi dengan Pemerintah Kota Batu juga menyarankan dilakukan PSBL. ”Karena itu, kami tindak lanjuti mulai Senin lalu,” katanya.
Sementara itu, penambahan kasus juga terjadi di Kabupaten Kediri. Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Kediri, Ahmad Chotib, mengatakan, terjadi penambahan tiga kasus positif pada 11 Juli 2020, yakni dua orang kluster Persekutuan Doa Kota Kediri dan satu orang kluster Pasuruan.
Dengan demikian, jumlah total kasus positif di Kabupaten Kediri sebanyak 267 kasus dengan rincian 175 orang dirawat, 76 orang sembuh, dan 16 orang meninggal. Mereka berasal dari 33 kluster, yang mana sebagian besar masih didominasi kluster pabrik rokok Mustika Tulungagung 55 orang dan kluster baru 42 orang. Di urutan ketiga ada kluster Desa Kedak sebanyak 29 kasus dan pabrik rokok Araya Tulungagung 25 kasus.
”Penambahan kasus terkonfirmasi positif masih terus terjadi. Kami terus mengimbau masyarakat agar terus disiplin menerapkan protokol kesehatan,” katanya.