Pembatasan Akses Kian Ketat Dilakukan di Universitas Hasanuddin
Sebanyak 19 dosen Universitas Hasanuddin reaktif Covid-19 dalam pemeriksaan tes cepat. Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan di sana dan kawasan publik ditutup sementara.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Penyemprotan cairan disinfektan dan pembatasan akses dilakukan semakin ketat di Universitas Hasanuddin, Makassar. Sebelumnya, 19 dosen Universitas Hasanuddin terindikasi reaktif dari hasil tes cepat yang dilakukan tiga hari terakhir.
Kawasan Universitas Hasanuddin (Unhas) adalah salah satu hutan kota di Makassar. Warga menggunakannya sebagai tempat bersantai, lari, hingga bersepeda. Selain taman kota, di sana ada juga Rumah Sakit Unhas, RS Wahidin Sudirohusodo, serta RS Private Care Center.
Direktur Komunikasi Unhas Suharman Hamzah, Sabtu (11/7/2020), mengatakan, 19 dosen reaktif dalam tes cepat yang dilakukan tiga hari terakhir. Tes itu belum selesai dilakukan karena masih banyak dosen yang tidak hadir saat hal itu dilakukan.
Suharman mengatakan, tim disinfeksi dilengkapi 11 unit kendaraan pemadam kebakaran dan water canon dari Pemerintah Kota Makassar. Tim juga dilengkapi empat regu penyemprot yang menyebar ke empat area di Unhas, yaitu kawasan humaniora, kawasan medis, kawasan perkebunan, hingga area saintek. Penyemprotan cairan disinfektan dilakukan untuk seluruh gedung yang berada di lingkungan Unhas.
Selain itu, Unhas memberlakukan aturan baru akses keluar masuk wilayah kampus Unhas. Sebagai kawasan publik, kata Suharman, selama ini ada kecenderungan masyarakat bebas keluar masuk kampus. Dari pemantauan selama ini, banyak warga yang memanfaatkan fasilitas publik di Unhas, tetapi tidak mengindahkan protokol kesehatan dan pencegahan.
”Sarana olahraga dan publik yang biasa dimanfaatkan warga kami tutup dulu. Hari Senin, nanti kami akan keluarkan ketentuan baru terkait akses keluar masuk kawasan Unhas. Ketentuannya sedang kami atur,” kata Suharman.
Sarana olahraga dan publik yang biasa dimanfaatkan warga kami tutup dulu. Hari Senin, nanti kami akan keluarkan ketentuan baru terkait akses keluar masuk kawasan Unhas. Ketentuannya sedang kami atur. (Suharman Hamzah)
Salah satu dosen yang hasil tesnya reaktif adalah Prof Ridwan Amiruddin, epidemiolog Unhas yang selama ini juga menjadi konsultan kesehatan di Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulawesi Selatan. Secara terbuka melalui akun media sosialnya dan juga dirilis Unhas, Ridwan mengumumkan hasil res cepat yang menunjukkan reaktif.
”Hasil rapid test reaktif, menunggu hasil PCR. Mohon doanya. Saya baik-baik saja dan melakukan isolasi mandiri,” tulis Ridwan.