Penambahan Kasus Baru di Jawa Barat Tertinggi Se-Indonesia
Kasus positif Covid-19 di Jawa Barat bertambah 962 orang, Kamis (9/7/2020). Penambahan kasus baru ini menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan 33 provinsi lainnya di Indonesia.
Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Kasus positif Covid-19 di Jawa Barat bertambah 962 orang, Kamis (9/7/2020). Penambahan kasus baru ini menjadi yang tertinggi dibandingkan dengan 33 provinsi lainnya di Indonesia.
Hingga Jumat (10/7/2020) siang, total kasus di Jabar berjumlah 4.843 orang. Sejumlah 1.811 orang sembuh dan 186 orang lainnya meninggal. Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, penambahan kasus itu didominasi kluster Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat atau Secapa AD di Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung.
Penyebaran Covid-19 di sekolah kedinasan seperti Secapa AD bukanlah yang pertama kali. Akhir Maret lalu, sejumlah siswa di Sekolah Pembentukan Perwira Kepolisian Republik Indonesia di Sukabumi juga terinfeksi penyakit ini.
”Sekitar 910 kasus dari 962 kasus baru tersebut berasal dari Secapa AD. Jadi, di luar angka itu, angka rata-rata (kasus harian) 40-an atau 50-an kasus,” ujar Kamil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Jumat.
Berdasarkan data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar), penambahan 962 kasus baru juga menjadi yang tertinggi selama masa pandemi di Jabar. Penambahan kasus tertinggi kedua terjadi pada 4 Mei lalu dengan 196 kasus.
Kamil mengaku telah berkoordinasi dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. ”Kesepakatannya, pengendalian kluster di sana akan dikelola secara mandiri oleh TNI AD. Kami hanya akan mengerjakan di luar kompleks Secapa AD,” ujarnya.
Jika ditambahkan dengan pelaporan kasus di hari sebelumnya, kasus positif di kluster Secapa AD berjumlah 1.262 orang. Sejumlah 17 orang dirawat dan 1.245 orang lainnya melakukan karantina mandiri karena berstatus orang tanpa gejala.
Data Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar), penambahan 962 kasus baru juga menjadi yang tertinggi selama masa pandemi di Jabar.
Penelusuran penyebaran virus korona jenis baru di kluster tersebut masih terus dilakukan oleh TNI AD. Kamil menuturkan, pihaknya bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung akan melacak penyebaran virus dengan melakukan tes terhadap masyarakat di sekitarnya.
”Pengetesan hukumnya wajib, tidak boleh menolak. Saya menyarankan kawasan Hegarmanah melakukan PSBM (pembatasan sosial berskala mikro) dengan ketat,” ujarnya.
PSBM telah diterapkan di sejumlah desa di Jabar. Dalam penerapannya, akses menuju kawasan tersebut akan dibatasi. Pemerintah memberikan bantuan makanan selama warga menjalani karantina menunggu hasil tes keluar.
Minta maaf
Kamil mengatakan, di Jabar terdapat sejumlah sekolah kedinasan, seperti militer, kepolisian, dan kepegawaian. Lembaga tersebut tidak dikelola oleh pemerintah daerah, tetapi langsung dari pusat.
”Dalam situasi ini harus lebih diwaspadai. Kami mohon maaf jika kejadian ini menjadi sumber lonjakan kasus yang luar biasa,” ujarnya.
Wali Kota Bandung Oded M Danial belum dapat memastikan waktu penerapan PSBM di kawasan sekitar Secapa AD. Pihaknya akan melakukan tes usap terhadap warga setempat.
”Baru ada sekitar 28 warga yang sudah kami data untuk diperiksa. Warga lainnya masih terus ditelusuri,” ucapnya.