Siap Beroperasi Normal, Batasan Pengunjung Borobudur agar Ditambah
Taman Wisata Candi Borobudur akan kembali beroperasi normal. Batasan jumlah pengunjung direncanakan ditambah hingga 3.000 orang per hari.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
KOMPAS/REGINA RUKMORINI
Sejumlah pengunjung berjalan-jalan di pelataran Candi Borobudur, Jumat (26/6/2020).
MAGELANG, KOMPAS — Setelah melalui masa uji coba operasional selama dua pekan, Taman Wisata Candi Borobudur di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, bersiap beroperasi secara normal. Terkait hal itu, batasan jumlah pengunjung direncanakan ditambah.
”Jika sebelumnya kami membatasi jumlah wisatawan hanya 1.500 orang per hari, saat sudah beroperasi normal, kami berharap bisa meningkatkan batasan jumlah pengunjung setidaknya menjadi 3.000 orang per hari,” ujar Sekretaris Perusahaan PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko, Emilia Eny Utari, Kamis (9/7/2020).
Permintaan untuk bisa beroperasi secara normal dan menerima 3.000 pengunjung per hari tersebut tengah diajukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Kendati belum disetujui, Taman Wisata Candi Borobudur akan tetap menerima kunjungan pada Jumat (10/7/2020). Jika usulan peningkatan batasan pengunjung ini tidak disetujui, Taman Wisata Candi Borobudur akan tetap menerima jumlah pengunjung maksimal 1.500 orang per hari.
Usulan penambahan batasan jumlah pengunjung tersebut, menurut Emilia, diajukan untuk semakin menghidupkan aktivitas wisata di kawasan Borobudur.
”Usulan untuk meningkatkan batasan jumlah pengunjung hingga 3.000 orang per hari tidak semata-mata untuk mengejar profit. Sebelum mencapai kondisi normal dengan jumlah pengunjung mencapai sekitar 10.000 orang per hari, sebenarnya juga masih merugi,” ujarnya.
Seperti sempat diberitakan sebelumnya, Taman Wisata Candi Borobudur mulai dibuka, menjalani masa uji coba operasional sejak 25 Juni hingga 9 Juli. Terhitung sejak 25 Juni hingga 8 Juli 2020, jumlah pengunjung Taman Wisata Candi Borobudur baru mencapai 4.695 orang, dengan rata-rata kurang dari 400 pengunjung per hari. Namun, menurut Emilia, pihaknya tetap optimistis karena pada Sabtu (4/7/2020) lalu, jumlah pengunjung sudah sempat mencapai 900 orang per hari.
KOMPAS/REGINA RUKMORINI
Tulian peringatan untuk mengatur jarak antarpengunjung di Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Rabu (24/6/2020).
Selama masa uji coba operasional, segala layanan terkait kunjungan wisatawan sudah dilakukan sesuai protokol kesehatan. Pihak Taman Wisata Candi Borobudur juga tidak menemui kendala karena pengunjung bisa berlaku tertib menjalankan aturan.
Seiring waktu, ketika sudah disetujui untuk beroperasi secara normal, Emilia mengatakan, pihaknya akan segera melibatkan sekitar 3.000 pedagang yang biasa berdagang di zona II Taman Wisata Candi Borobudur untuk kembali berjualan. Aktivitas perdagangan tersebut nantinya juga akan diatur, sesuai protokol kesehatan.
Pada saat aktivitas wisata mulai menggeliat, Emilia berharap tidak ada pihak yang merusak situasi dengan mengembuskan isu atau menghubungkan aktivitas wisata dengan temuan kasus-kasus Covid-19 di Kecamatan Borobudur. ”Kawasan Borobudur itu luas. Jangan kemudian menghubungkan temuan kasus baru Covid-19 dengan aktivitas wisata di candi dan sekitarnya,” ujarnya.
Peringatan untuk menjaga jarak antarpengunjung banyak dituliskan di jalan di seputar kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Foto diambil Juni 2020.
Muslih, ketua Paguyuban Kamung Homestay Ngaran II Desa Borobudur, mengatakan, karena kasus Covid-19 masih terus bermunculan, termasuk di Kecamatan Borobudur, pihak dinas kesehatan pun diharapkan bertindak cepat untuk menemukan sumber penularan dan melakukan penyemprotan disinfektan. Dengan upaya-upaya ini, maka warga, baik dari dalam maupun luar kota, akan merasa yakin bahwa Kecamatan Borobudur aman untuk dikunjungi.
Dia sangat berharap tidak ada lagi isu buruk yang menganggu aktivitas wisata karena saat ini sejumlah tamu mulai datang dan menginap di homestay. ”Terhitung sejak Sabtu (4/7/2020) hingga Rabu (8/7/2020), lima kamar di dua homestay mulai dipesan, dipakai sebagai tempat menginap dari sejumlah tamu dari Jakarta,” ujarnya.
Rohadi, salah seorang perangkat Desa Kembanglimus, Kecamatan Borobudur, mengatakan hal serupa. Dia berharap situasi segera pulih dan tidak terganggu isu-isu terkait Covid-19. Dengan begitu Balai Ekonomi Desa (Balkondes) di sekitar Borobudur bisa kembali menerima kunjungan tamu.