Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, berupaya mencegah penularan wabah Covid-19 yang sudah menjangkiti kalangan santri di Pondok Pesantren Gontor 2.
Oleh
AMBROSIUS HARTO
·2 menit baca
KOMPAS/RHAMA PURNA JATI
Ratusan santri Pondok Pesantren Gontor bersiap untuk berangkat dari kompleks olahraga Jakbaring, Palembang, ke Jawa Timur dengan menggunakan bus, Sabtu (20/6/2020). Ada 650 santri asal Sumatera Selatan yang diberangkatkan ke Jawa Timur untuk memulai aktivitas belajar.
SURABAYA, KOMPAS — Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, berupaya mencegah penularan wabah Covid-19 yang sudah menjangkiti kalangan santri dari Pondok Pesantren Gontor 2.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni saat dihubungi dari Surabaya, Kamis (9/7/2020), mengatakan, ada tujuh santri Gontor 2 yang diketahui positif Covid-19 (Coronavirus disease 2019) yang merupakan penyakit akibat virus korona jenis baru (SARS-CoV-2).
”Kami berusaha mencegah agar kasus di Gontor itu tidak berkembang menjadi kluster baru penularan,” ujar Ipong.
Di Ponorogo, menurut data di laman http://infocovid19.jatimprov.go.id/ yang dikelola oleh Gugus Tugas Covid-19 Jatim, sudah ada 66 warga positif penyakit mematikan itu dengan rincian kematian 3 jiwa, perawatan 31 pasien, dan kesembuhan 32 orang.
Santri mengikuti pendidikan tentang kesehatan terkait perilaku hidup bersih dan sehat serta penerapan protokol kesehatan mencegah Covid-19 di GOR Sidoarjo, Selasa (16/6/2020)
Ipong mengatakan, untuk kasus di Gontor, seluruhnya berasal dari santri luar Ponorogo. Untuk itu, Ipong mendorong pondok pesantren memperketat pengawasan terhadap kedatangan para santri terkait dengan dimulainya tahun ajaran baru.
Ketua Rumpun Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim Kohar Hari Santoso mengatakan telah menugasi tim untuk melacak orang-orang yang pernah kontak dekat dengan ketujuh santri yang positif tersebut. Santri yang positif harus menjalani isolasi dan perawatan di rumah sakit sampai dinyatakan sembuh dan boleh kembali ke pesantren atas persetujuan pengasuh.
Kami mendorong terciptanya pesantren tangguh. (Khofifah Indar Parawansa)
Menurut Kohar, pondok pesantren berpotensi menjadi kluster penularan seperti terjadi di Temboro, Magetan, beberapa waktu lalu. Puluhan santri diketahui positif Covid-19. Ada yang kedapatan positif saat masih di Magetan, tetapi ada juga yang diketahui saat sudah sampai di daerah asal.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memang mengizinkan pondok pesantren untuk kembali beroperasi, tetapi dengan menerapkan protokol kesehatan. Dengan demikian, santri yang datang kembali dipastikan tidak membawa potensi virus korona yang bisa menulari lainnya.
”Kami mendorong terciptanya pesantren tangguh,” kata Khofifah.
Para santri yang kembali ke pondok sejatinya bukan sekadar membawa surat keterangan sehat, tetapi juga membawa surat keterangan telah menjalani tes cepat dan hasilnya tidak reaktif. Lebih bagus jika sudah menjalani tes usap dan hasilnya negatif. Namun, sulit dipastikan seluruh santri yang sudah atau akan kembali beraktivitas di pondok membawa dokumen tersebut.
KOMPAS/DOKUMENTASI NU
Pertemuan kiai sepuh Nahdlatul Ulama di Aula Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, Kamis (25/6/2020). Forum itu membahas pengelolaan pesantren di tengah Covid-19