Tujuh Pemimpin Salah Satu Bank BUMN di Malang Terkonfirmasi Positif Covid-19
Tujuh pemimpin sebuah bank BUMN di wilayah Malang terkonfirmasi positif Covid-19. Seluruh karyawan bank tersebut akhirnya menjalani uji usap. Meski begitu, pelayanan terhadap masyarakat tetap berjalan.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·4 menit baca
MALANG, KOMPAS — Tujuh pemimpin sebuah bank BUMN di wilayah Malang terkonfirmasi positif Covid-19. Ratusan karyawan bank tersebut akhirnya menjalani uji usap. Meski demikian, pelayanan terhadap masyarakat tetap berjalan dengan mengikuti protokol kesehatan.
Kepastian itu diperoleh setelah Wali Kota Malang Sutiaji, Rabu (08/07/2020), memanggil Pimpinan Wilayah BRI Malang Prasetya Sayekti, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang Azka Subhan, dan Kepala OJK Malang Sugiarto Kasmuri ke Balai Kota Malang untuk klarifikasi.
Seusai bertemu dengan para pemimpin perusahaan jasa keuangan itu, Wali Kota Malang Sutiaji menggelar jumpa pers. Dalam kesempatan itu, terungkap bahwa ada tujuh karyawan bank BUMN terkonfirmasi positif Covid-19. ”Tujuh orang itu berada di unsur pimpinan wilayah yang tidak bersentuhan dengan pelayanan sehingga masyarakat jangan khawatir, termasuk soal transmisi virus melalui uang. Tetap taati protokol kesehatan agar aman untuk semua,” kata Sutiaji.
Sutiaji mengatakan, per 7 Juli 2020, data karyawan bank BUMN Malang terkonfirmasi positif Covid-19 masih 3 orang. Pada Rabu (08/07/2020), setelah mencocokkan dengan data gugus tugas penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur, Sutiaji mengatakan, jumlahnya bertambah 4 orang menjadi total 7 orang.
”Hingga kini, tracing muasal kasus masih terus dilakukan. Yang terpenting, pihak bank sudah melakukan sterilisasi dan memindah aktivitas guna menjaga pelaksanaan protokol kesehatan,” kata Sutiaji.
Kasus Covid-19 pada bank BUMN di Malang tersebut mengemuka saat 26 Juni 2020 ada seorang karyawan masuk rumah sakit dengan keluhan panas dan sering kencing. Ia masuk RS dengan riwayat penyakit penyerta (komorbid), yaitu diabetes, jantung, dan hipertensi. Saat di uji cepat, statusnya nonreaktif. Meski demikian, dilakukan uji usap pada karyawan bank tersebut.
Yang terpenting, pihak bank sudah melakukan sterilisasi dan memindah aktivitas guna menjaga pelaksanaan protokol kesehatan.
Pada 30 Juni 2020, karyawan bank itu meninggal. Hasil tes usap keluar pada 1 Juli 2020, dengan status pasien positif Covid-19. Berikutnya, pihak bank melakukan tes cepat dilanjutkan uji usap pada seluruh karyawan bank yang berjumlah 200 orang pada 2 Juli 2020. Per 8 Juli 2020, total tercatat ada 7 orang karyawan bank tersebut berstatus positif Covid-19.
”Dengan kondisi tersebut, pihak bank sudah bekerja sama dengan rumah sakit khusus untuk merawat pasien positif tersebut. Pemkot Malang juga akan membantu memberikan treatment (penanganan) pengobatan berbahan herbal sebagaimana petunjuk gugus tugas pusat penanganan Covid-19. Ini pintu masuk treatment penanganan Covid-19 yang secara massif akan dilakukan,” kata Sutiaji.
Pimpinan Wilayah BRI Malang Prasetya Sayekti mengatakan, pelayanan Bank BRI ke masyarakat tetap normal dan berjalan melayani nasabah. Sementara waktu, operasional layanan nasabah dipindah ke gedung baru yang letaknya di alamat sama. Gedung utama sementara ini dikosongkan untuk dilakukan sterilisasi, dan dipindahkan ke alternate site baru yang terletak di alamat yang sama tetapi gedung yang berbeda.
”Kami berkomitmen untuk tetap memberikan layanan bagi masyarakat yang ingin melakukan transaksi perbankan, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Prasetya.
Menurut Prasetya, protokol kesehatan diterapkan antara lain mewajibkan penggunaan masker untuk seluruh pekerja dan nasabah yang memasuki kantor/banking hall, penyediaan tempat cuci tangan dan hand sanitizer sebelum memasuki kantor atau banking hall dan ruangan ATM / CRM, dilakukan pengukuran suhu dengan thermo gun bagi setiap orang yang memasuki wilayah kantor BRI.
BRI juga memasang akrilik pembatas di seluruh teller dan CS, melakukan penyemprotan disinfektan/sterilisasi selama 7 hari berturut-turut, menerapkan physical distancing bagi nasabah antrean maksimal 10 untuk teller dan CS, penggunaan face shield untuk seluruh satpam saat bertugas, pengaturan jarak antarpekerja, serta pemberian vitamin dan suplemen kepada seluruh pekerja.
Kepala Perwakilan BI Malang Azka Subhan mengatakan, sejak awal Covid-19 muncul, BI sudah mengirimkan imbauan kepada bank di wilayah kerjanya untuk mendorong penerapan protokol kesehatan. BI Malang juga melakukan sterilisasi terhadap uang yang diterima. Imbauan menerapkan protokol kesehatan dilakukan secara umum.
Adapun soal uang yang kerap disebut bisa menularkan Covid-19, Azka mengatakan, semua hal mungkin terjadi tetapi hal itu harus diteliti lagi. ”Yang jelas, kami punya SOP untuk mensterilisasi uang itu dan melakukan disinfektan serta mendiamkan uang itu selama 14 hari. Beberapa bank melakukan hal yang sama. Untuk kasus BRI Ini, orang yang kena tidak di pelayanan jadi tidak berhubungan langsung dengan masyarakat,” kata Azka.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang Sugiarto Kasmuri, yang juga Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Malang, mengimbau pada industri industri jasa keuangan dan farmasi agar selalu meningkatkan kewaspadaan. Covid-19, menurutnya, bisa terjadi di mana saja. Kunci utama menghadapinya adalah terapkan protokol pencegahan Covid secara ketat dan disiplin.
Adapun warga diimbau tidak khawatir karena perbankan tetap melakukan transaksi wajar dan normal. ”Penanganan kasus ini sudah dilakukan dengan cermat dan cepat, berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Malang,” kata Sugiarto.