Pemkot Balikpapan Bentuk Tim Khusus Covid-19 untuk Pantau Pekerja Migas
Gugus Tugas Covid-19 Balikpapan, Kalimantan Timur, membuat tim khusus untuk memantau pekerja di sektor migas dari luar kota. Sebab, sekitar 50 persen pasien Covid-19 yang dirawat merupakan pekerja migas dari luar kota.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, membuat tim khusus untuk memantau orang dari luar kota. Sebab, hampir 50 persen jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat tercatat sebagai pekerja dari luar Balikpapan di sektor minyak dan gas.
Pada Selasa (7/7/2020), terdapat 71 pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit di Balikpapan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 32 pasien merupakan warga luar Balikpapan dan sebagian besar bekerja di sektor minyak dan gas yang berkantor di Balikpapan.
Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, pihaknya sudah mengundang semua pemimpin perusahaan di sektor minyak dan gas. Hasil pertemuan itu, Pemkot Balikpapan membuat tim khusus untuk memantau semua pekerja dari luar Balikpapan di semua pintu masuk Balikpapan.
Selain itu, pihak perusahaan juga harus menerapkan protokol kesehatan dengan membuat tim gugus tugas Covid-19 di wilayah kerjanya. Sebab, beberapa pasien positif Covid-19 merupakan karyawan yang bekerja di kantor dan menularkan ke rekan kerjanya.
”Bagi pekerja perusahaan yang telah menjalani tes usap, wajib berada di rumah atau tidak melakukan pekerjaan sampai hasil tes usap keluar. Bagi pekerja yang tidak tinggal di mes perusahaan, data tempat tinggal pekerja tersebut diserahkan ke tim gugus tugas agar bisa dipantau isolasi mandirinya,” kata Rizal di Balikpapan.
Rizal sudah menerbitkan Surat Edaran Wali Kota Balikpapan Nomor 440/0332/Dinkes tentang Pengendalian Covid-19 di Lingkungan BUMN/BUMD/Perusahaan Swasta di Kota Balikpapan dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru. Dalam surat itu, perusahaan yang mendatangkan pekerja dari luar Kalimantan Timur wajib melakukan pemeriksaan tes usap di daerah asal.
Untuk pemeriksaan pekerja di wilayah Balikpapan, terdapat tiga fasilitas laboratorium untuk pemeriksaan spesimen Covid-19. Sebanyak dua laboratorium terdapat di RSUD Kanujoso Djatiwibowo dan satu laboratorium di RS Pertamina Balikpapan.
Bagi pekerja perusahaan yang telah menjalani tes usap, wajib berada di rumah atau tidak melakukan pekerjaan sampai hasilnya keluar. Bagi pekerja yang tidak tinggal di mes perusahaan, data tempat tinggal pekerja tersebut diserahkan ke tim gugus tugas agar bisa dipantau isolasi mandirinya. (Rizal Effendi)
Dengan pengawasan yang ketat dan terdapat tiga laboratorium untuk uji spesimen, kasus Covid-19 diharapkan bisa ditekan di tengah pelonggaran kegiatan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan, saat ini penurunan kasus sudah mulai terlihat.
Pada Senin (6/7/2020), pasien positif Covid-19 yang dirawat sebanyak 83 orang. Pada Selasa (7/7/2020), pasien yang dirawat berkurang menjadi 71 pasien. Andi mengatakan, pelacakan kontak erat dan pengawasan di pintu masuk semakin diperketat.
”Promosi, sosialisasi, dan pencegahan Covid-19 itu yang utama. Saat ini rumah sakit juga kami dorong mempercepat pengobatan dan terapi supaya pasien bisa selesai cepat,” kata Andi.
Di Balikpapan, tes usap massal dilakukan di Pasar Pandansari terhadap 247 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 245 spesimen sudah keluar hasilnya dan hanya satu orang yang dinyatakan positif Covid-19.
Saat ini, Pemkot Balikpapan tengah mengajukan penambahan 2.400 alat tes usap untuk melakukan tes usap massal hingga Agustus 2020. Tes usap massal akan dilakukan di pusat-pusat keramaian yang berpotensi terjadinya penularan, seperti di pasar, bandara, dan pelabuhan.