Dua Kabupaten Jadi Zona Hijau, Kalbar Tetap Waspada
Kabupaten Kapuas Hulu dan Kayong Utara, Kalimantan Barat, telah menjadi zona hijau karena selama beberapa minggu tidak ada kasus baru. Meskipun demikian, kewaspadaan jangan longgar.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Kabupaten Kapuas Hulu dan Kayong Utara, Kalimantan Barat, telah menjadi zona hijau karena selama beberapa minggu tidak ada kasus baru. Meskipun demikian, pengawasan di perbatasan Indonesia-Malaysia tetap ketat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (8/7/2020), Kabupaten Kapuas Hulu dan Kayong Utara telah menjadi zona hijau setelah semula berada di zona kuning (risiko rendah). Sementara itu, Kabupaten Sanggau dan Landak masih berada pada zona oranye (risiko sedang). Kemudian 10 kabupaten/kota lainnya masih berada pada zona kuning, yakni Melawi, Sekadau, Mempawah, Sintang, Ketapang, Kubu Raya, Sambas, Bengkayang, Kota Pontianak dan Kota Singkawang.
”Kami berupaya agar Pontianak, ibu kota Kalbar, juga jangan ada kasus baru dan kasus yang lama sembuh,” ujar Gubernur Kalbar Sutarmidji, Rabu sore.
Lalu lintas warga dari luar Kalbar terus diperketat agar tidak muncul kasus baru. Selain itu, pengawasan pelaksanaan protokol kesehatan juga terus dilakukan. ”Bagi warga yang keluar rumah tidak menggunakan masker langsung menjalani uji usap. Kalau masih bandel langsung diisolasi hingga hasil tes usapnya keluar,” ujarnya.
Bagi warga yang keluar rumah tidak menggunakan masker langsung menjalani uji usap.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar Harisson menambahkan, ia berharap pemangku kebijakan di Kapuas Hulu dan Kayong Utara terus melakukan tes cepat sebanyak-banyaknya untuk mendeteksi apakah masih ada kasus. Jika nanti terdeteksi ada yang reaktif, orang yang reaktif diisolasi dan tes usapnya dikirim ke laboratorium.
Menurut Harisson, kabupaten berzona hijau bukan jaminan sudah benar-benar tidak ada kasus. Tes cepat masih perlu dilakukan karena beberapa kabupaten pelaksanaan tes cepat sangat sedikit.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, hingga Rabu, total penduduk Kalbar yang sudah menjalani tes cepat sebanyak 96.216 orang. Jumlah tersebut setara dengan 1,77 persen dari 5,4 juta total penduduk Kalbar.
Dari data Dinas Kesehatan Provinsi terlihat ada beberapa kabupaten jumlah penduduk yang sudah menjalani tes cepat belum sampai 1 persen. Kayong Utara total penduduk yang tes cepat baru 0,73 persen dari 127.301 total penduduk. Kubu Raya tes cepat baru 0,36 persen dari 668.935 total penduduknya dan Bengkayang baru 0,29 persen dari 288.589 total penduduknya.
Kepala Departemen Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura, Pontianak, Agus Fitriangga, menuturkan, di satu sisi perlu disyukuri ada wilayah yang sudah zona hijau. Namun, kewaspadaan masih diperlukan karena situasi masih dinamis.
Kasus-kasus dari luar Kalbar juga masih perlu diwaspadai. Pengawasan di pintu masuk dari bandara dan Pos Lintas Batas Negara di perbatasan Indonesia-Malaysia juga harus dalam kondisi siap, jangan lengah. Jika ada penumpang dari luar Kalbar sebetulnya masih perlu diisolasi. Pelacakan kasus perlu terus dilakukan pemerintah.
Secara kumulatif hingga Rabu, total penduduk Kalbar yang terkonfirmasi Covid-19 sebanyak 334 orang. Sebanyak 305 orang di antaranya sudah sembuh, 31 orang diisolasi ketat, empat orang dirawat dan empat orang meninggal.