Presiden Minta Percepatan, Seksi II Tol Semarang-Demak Didahulukan
Tol Semarang-Demak sepanjang 27 kilometer dan terbagi menjadi dua seksi ditargetkan rampung medio 2022. Namun, seksi I Semarang-Sayung yang berdesain tanggul laut masih terkendala pembebasan lahan.
Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Pengerjaan proyek jalan Tol Semarang-Demak, Jawa Tengah, ditargetkan rampung pada medio 2022. Pekerjaan pada seksi II, yakni ruas Sayung-Demak, didahulukan karena seksi I masih terkendala lahan. Presiden pun meminta percepatan karena proyek tersebut termasuk strategis.
Ruas Tol Semarang-Demak, yang dikerjakan oleh PT PP Semarang-Demak, memiliki total panjang 27 kilometer (km). Seksi I, yakni dari Kota Semarang hingga Kecamatan Sayung (Demak), sepanjang 10,69 km, sedangkan seksi II adalah Sayung-Demak Kota sepanjang 16,31 km.
Seksi I jalan tol tersebut, ruas Semarang-Sayung, akan berdesain tanggul laut, yang juga diproyeksikan menanggulangi permasalahan bencana rob di sekitar wilayah tersebut. Namun, pembangunannya masih terkendala pembebasan lahan karena sejumlah tanah besertifikat milik warga tenggelam oleh banjir rob.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, saat meninjau pengerjaan Seksi II Tol Semarang-Demak, di Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, Rabu (1/7/2020), mengatakan, kemajuan Seksi II mencapai 8 persen. Pekerjaan terus berlangsung meski di tengah pandemi Covid-19.
”Selagi bekerja, kita juga menghidupkan ekonomi warga sekitar. Progres pembangunan sudah 8 persen. Kita sudah bisa mulai melihat fisiknya. Target selesai pertengahan 2022 (keseluruhan), tetapi Pak Presiden meminta ada percepatan,” kata Ganjar.
Ganjar memastikan pekerjaan akan terus berjalan. Alasannya, tersambungnya Tol Semarang-Demak akan memperlancar transportasi sekaligus menyelesaikan sejumlah persoalan di pesisir Demak, terutama di Sayung, yang selama ini kerap dilanda rob.
Tol Semarang-Demak akan memperlancar transportasi sekaligus menyelesaikan sejumlah persoalan di pesisir Demak, terutama di Sayung, yang selama ini kerap dilanda rob.
Sementara untuk seksi I, yang berdesain tanggul laut, Ganjar mengatakan, 70 persen lahannya tergenang. ”Dari BPN (Badan Pertanahan Nasional) yang sedang mengkaji status tanah itu. Masyarakat tidak perlu khawatir. Semua akan diajak bicara,” ucapnya.
Sementara itu, Manajer Proyek Tol Semarang-Demak Niko, saat menyampaikan pemaparan kepada Gubernur Jateng, mengatakan, pintu keluar tol tersebut akan berada di Sayung dan Demak. Adapun pekerjaan Seksi II telah dimulai sejak Januari 2020.
Tol Semarang-Demak memang masuk dalam program strategis nasional lewat Peraturan Presiden Nomor 56 Tahun 2018. Proyek itu juga diharapkan memacu pertumbuhan ekonomi di Jateng. Sebelum terjadi pandemi Covid-19, pertumbuhan ekonomi di Jateng ditargetkan bisa mencapai 7 persen.
Selain itu, tol desain tanggul laut pada Seksi I Tol Semarang-Demak juga menjadi solusi pemerintah dalam menangani rob. Selama ini, di kala air pasang, rob kerap kali menggenangi permukiman warga serta ruas jalur pantai utara (pantura) di sekitar Sayung, Demak, hingga menyebabkan kemacetan parah.