Verifikasi Faktual Pendukung Terpapar Covid-19 lewat Panggilan Video
Verifikasi faktual dukungan bakal calon perseorangan pemilihan bupati Purworejo, Jateng, dilakukan petugas dengan alat pelindung diri. Verifikasi terhadap orang yang terpapar Covid-19 diarahkan dengan panggilan video.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
PURWOREJO, KOMPAS — Verifikasi faktual dukungan bakal calon perseorangan dalam pemilihan Bupati Purworejo, Jawa Tengah, dilakukan anggota Panitia Pemungutan Suara setempat dengan alat pelindung diri. Mereka juga diminta tidak bertemu langsung dengan pendukung yang diketahui terpapar Covid-19.
”Verifikasi dukungan terhadap pendukung yang terpapar Covid-19 cukup dilakukan secara audio visual, seperti dengan melakukan video call (panggilan video),” ujar komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Purworejo, Widya Astuti, Rabu (24/6/2020).
Verifikasi dukungan terhadap bakal calon perseorangan tersebut akan berlangsung selama 14 hari, dimulai sejak 27 Juni. Demi menjaga keselamatan diri di tengah pandemi Covid-19, sebanyak 876 anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) di 494 desa/kelurahan di Kabupaten Purworejo akan mengenakan alat pelindung diri.
Di Kabupaten Purworejo, hanya terdapat satu pasangan bakal calon perseorangan, yakni Slamet Riyanto-Suyanto HS. Adapun jumlah dukungan yang harus diverifikasi sebanyak 45.161 suara.
Untuk kegiatan verifikasi dukungan, Widya mengatakan, KPU Kabupaten Purworejo telah menyediakan dan mewajibkan anggota PPS memakai alat pelindung diri berupa pelindung wajah, masker, dan sarung tangan. Namun, karena tidak memiliki kelengkapan berupa baju hazmat, anggota PPS diminta untuk tetap ekstra hati-hati.
Sementara itu, bakal calon bupati Purworejo dari jalur independen, Slamet Riyanto, mengatakan, situasi pandemi ini memang menyulitkan pihaknya untuk menyiapkan tambahan dukungan.
”Kami harus menyiapkan cadangan dukungan untuk mengganti dukungan yang dinilai tidak memenuhi syarat. Namun, di sisi lain, di tengah pandemi ini, kami pun kesulitan mengumpulkannya karena tidak bisa seenaknya melakukan pertemuan langsung dengan warga,” ujarnya.
Bakal calon bupati Purworejo dari jalur independen, Slamet Riyanto, mengatakan, situasi pandemi ini memang menyulitkan pihaknya untuk menyiapkan tambahan dukungan.
Padahal, untuk satu dukungan, bakal calon perseorangan harus menggantinya dengan dua nama atau dua kali lipat dari jumlah dukungan. Karena tidak bisa bergerak sendiri, Slamet mengatakan, pihaknya kini mengerahkan 10-15 sukarelawan di setiap kecamatan.
Saat ini, setiap sukarelawan sudah mulai bergerak, mencoba melakukan verifikasi dukungan sendiri, dan mencari cadangan pendukung.