Perkuat Konektivitas, Jalan Penghubung Sumsel-Bengkulu Dibangun
Dua ruas jalan penghubung antara Bengkulu dan Sumatera Selatan akan dibangun pada 2021. Dengan adanya dua ruas jalan ini diharapkan jarak tempuh arus barang dan orang lebih cepat sehingga menggenjot ekonomi kawasan.
Oleh
RHAMA PURNA JATI
·4 menit baca
PALEMBANG, KOMPAS — Dua ruas jalan penghubung antara Provinsi Bengkulu dan Sumatera Selatan bakal dibangun pada 2021. Infrastruktur ini diharapkan mempersingkat jarak tempuh mobilitas orang dan barang, sekaligus meningkatkan perekonomian daerah.
Infrastruktur pertama ialah jalan sepanjang 49 kilometer yang menghubungkan ruas jalan Suka Raja-Padang Capo, Kabupaten Seluma, Bengkulu, dengan Jalan Air Kelinsar, Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan. Adapun yang kedua ialah pembangunan peningkatan jalan dari Tajung Iman-Muara Sahung-Air Tembok di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, yang terhubung dengan kawasan Muara Dua, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, Sumatera Selatan, sejauh 36 km.
Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, di sela-sela penandatanganan Memorandum Raflesia dengan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru di Istana Gubernur Sumsel Griya Agung, Kota Palembang, Kamis (25/6/2020), mengatakan, pembangunan kedua ruas jalan ini merupakan tindak lanjut kesepakatan yang tertuang dalam Piagam Memorandum Raflesia yang sudah dibahas sejak Juli tahun lalu. ”Ini sebagai upaya kedua daerah untuk memperkuat konektivitas,” ungkapnya.
Rohidin menjelaskan, pembangunan jalan baru sebenarnya hanya dilakukan di ruas jalan antara Kabupaten Seluma-Empat Lawang. Adapun jalan penghubung antara Kabupaten Kaur dan OKU Selatan berupa peningkatan jalan karena sudah ada jalan eksisting sehingga tinggal ditingkatkan kualitasnya. ”Pembangunan kedua ruas jalan ini menggunakan APBD masing-masing provinsi,” katanya.
Dalam proses pembangunan, menurut Rohidin, ada sejumlah kendala. Salah satunya adalah kawasan hutan yang harus dibebaskan di ruas jalan Seluma-Empat Lawang sepanjang 12 km. Namun, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mengatasi permasalahan ini.
Piagam Memorandum Raflesia yang sudah ditandatangani kedua gubernur ini sendiri akan berlaku dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Rohidin menerangkan, pembangunan jalan ini merupakan bagian upaya meningkatkan perekonomian warga di kedua daerah. Dengan pembangunan jalan ini, waktu tempuh akan jauh lebih cepat.
Warga Seluma membutuhkan waktu hingga 5 jam untuk sampai ke Empat Lawang. Pasalnya, mereka harus memutar melewati kabupaten Kepahiang.
Rohidin mencontohkan, selama ini, warga Seluma membutuhkan waktu hingga 5 jam untuk sampai ke Empat Lawang. Pasalnya, mereka harus memutar melewati kabupaten Kepahiang. ”Dengan jalan ini, waktu tempuh pun berkurang, yakni hanya tinggal 30 menit sampai 1 jam,” ucapnya.
Konektivitas antara Sumsel dan Bengkulu tidak hanya terjadi di ruas jalan tersebut. Saat ini, Tol Bengkulu-Lubuklinggau sejauh 95,8 km sedang dalam proses pembangunan. ”Saat ini, proses pembangunan sudah sekitar 20-30 persen,” ungkap Rohidin.
Kerja sama pembangunan ruas jalan tidak hanya terjadi antara Bengkulu dan Sumatera Selatan. Dua hari sebelumnya, kerja sama juga terjalin antara Provinsi Bengkulu dan Jambi. Kerja sama ini mencakup pembangunan dua ruas jalan antara Kabupaten Mukomuko (Bengkulu)-Kerinci (Jambi) dan ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Lebong (Bengkulu)-Merangin (Jambi).
Dengan konektivitas ini, laju perekonomian di kawasan Sumatera Bagian Selatan diproyeksikan semakin kuat. Apalagi, Bengkulu memiliki Pelabuhan Pulau Baai yang terhubung langsung dengan Samudera Hindia.
Bengkulu dan Sumsel memiliki komoditas kopi dan karet yang mungkin akan saling bersinergi, misalnya Sumsel memiliki bahan mentahnya dan Bengkulu punya industri hilirnya.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru menyambut baik kerja sama ini. Pembangunan jalan ini akan membuat perekomonian masyarakat di kedua daerah semakin baik. ”Bengkulu dan Sumsel memiliki komoditas kopi dan karet yang mungkin akan saling bersinergi, misalnya Sumsel memiliki bahan mentahnya dan Bengkulu punya industri hilirnya,” kata Herman.
Dengan pembangunan jalan raya ini, ungkap Herman, akses transportasi akan lebih cepat. Selain itu, ongkos produksi pun akan lebih murah. ”Dengan ini perputaran ekonomi pun akan semakin pesat,” ucapnya.
Herman juga menggagas pembangunan jalan ini dengan melibatkan anggota TNI dari Kodam II Sriwijaya sehingga prosesnya bisa lebih lancar.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Selatan Hari Widodo mengatakan, konektivitas ini menjadi salah satu faktor penting memperlancar kegiatan ekonomi antardua daerah. ”Konektivitas ini penting untuk menumbuhkan simpul-simpul di kedua daerah yang selama ini tidak terhubung,” katanya.
Dengan adanya jalan, arus barang dan mobilitas orang semakin lancar. Dampaknya, perekonomian bisa semakin meningkat. Dari sisi arus barang, kedua daerah yang terhubung bisa saling melengkapi.
”Misalnya di satu daerah defisit komoditas tertentu, dengan konektivitas ini, daerah lain bisa melengkapi kebutuhan daerah itu,” katanya. Dengan demikian, inflasi di kedua daerah bisa lebih terkendali.