Anak Harimau Benggala yang Dilahirkan di Banjarnegara dalam Kondisi Sehat
Seekor anak harimau benggala, ”Panthera tigris tigris”, lahir di Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas, Banjarnegara, Jawa Tengah, 1 Maret 2029. Harimau betina itu kini berbobot 7 kilogram dan dalam keadaan sehat.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
BANJARNEGARA, KOMPAS — Seekor anak harimau benggala (Panthera tigris tigris) lahir di Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas, Banjarnegara, Jawa Tengah, 1 Maret 2020. Harimau betina itu kini berbobot 7 kilogram dan dalam keadaan sehat. Kelahiran ini menambah jumlah harimau di Serulingmas menjadi lima ekor.
”Kami beri nama Darmi. Lahir dari jantan Darma asal Semarang Zoo dan Upik betina dari Banjarnegara,” kata Direktur Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas Lulut Yekti Adi di Banjarnegara, Rabu (24/6/2020).
Lulut berharap persitiwa ini bisa memicu kelahiran harimau benggala lainnya. Saat ini, ada harimau betina Rasti dan jantan Aji yang tengah dijodohkan. Seperti jantan Darma, betina Rasti adalah satwa hasil pertukaran satwa dengan Semarang Zoo Mei 2019. Pertukaran itu dilakukan dalam rangka pengembangbiakan harimau.
Sebelumnya, kelahiran serupa pernah terjadi tiga tahun lalu. Saat itu, betina Upik melahirkan seekor betina bernama Lusi. Namun, Lusi tidak berumur panjang. Dia mati saat berusia 1,5 bulan, diduga akibat perkawinan sedarah.
Seperti jantan Darma, betina Rasti adalah satwa hasil pertukaran satwa dengan Semarang Zoo Mei 2019. Pertukaran itu dilakukan dalam rangka pengembangbiakan harimau.
Pawang harimau di Serulingmas, Lulut Dwi Parsetya (34), menyampaikan, kondisi Darmi sehat. Harimau kecil itu sudah mulai mencakar dan mengigit. ”Dia makan daging ayam 2-3 kilogram per hari. Setiap pagi, saya ajak lari-lari di kandang. Kalau malam, baru digabung bersama induknya di kandang,” kata Dwi.
Sejak 18 Maret hingga kini, Serulingmas masih ditutup akibat pandemi Covid19. Namun, Nur Rohmah dari bagian marketing, mengatakan, pihaknya sudah menggelar sejumlah kunjungan daring melalui media sosial. ”Sudah ada sembilan kali trip virtual. Setiap acara punya tema berbeda. Pesertanya bisa mencapai 50 orang,” tutur Nur.