Kluster Keluarga di Kota Malang Meluas, Warga Dua RT Tertular Covid-19
Penyebaran kasus positif Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur, dari klaster keluarga meluas. Sejumlah warga dari dua rukun tetangga tertular dan bakal dikarantina untuk meminimalkan penularan.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Penyebaran kasus positif Covid-19 di Kota Malang, Jawa Timur, dari kluster keluarga meluas. Sejumlah warga dari dua rukun tetangga tertular dan bakal dikarantina untuk meminimalkan penularan.
Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Malang pada Selasa (22/6/2020) menunjukkan, penambahan kasus Covid-19 mencapai 20 kasus dalam sehari. Sebanyak 13 kasus di antaranya berasal dari kluster keluarga di Kelurahan Bunulrejo, Kecamatan Blimbing. Lokasi itu kawasan padat penduduk di Kota Malang.
”Kluster keluarga ini sangat memprihatinkan. Dari semula satu keluarga, kini menular ke tetangga sekitarnya di dua RT. Ini sedang kami komunikasikan dengan tokoh masyarakat setempat mengenai kemungkinan penanganannya,” kata Kepala Bagian Humas Pemerintah Kota Malang Nur Widiyanto, Rabu (23/6/2020).
Menurut Widiyanto, kasus ini semula menimpa warga yang berjualan sembako di rumah serta pemuka agama. ”Interaksi mereka dengan warga cukup tinggi. Ini yang membuat kasus Covid-19 menyebar cepat,” katanya.
Widiyanto mengatakan, Pemkot Malang tengah menyiapkan skenario untuk membawa warga terkonfirmasi positif Covid-19 itu ke rumah karantina. Ada dua pilihan, yaitu gedung Balai Pengembangan SDM Pemerintah Provinsi Jawa Timur serta RSUD Kota Malang.
”Saat ini dalam proses untuk dikomunikasikan dengan tokoh masyarakat (RT dan RW) sebelum ke keluarganya langsung. Sebab, sebelumnya, pilihan isolasi mandiri di rumah juga mempertimbangkan permintaan dan komitmen dari tokoh masyarakat serta warga setempat,” kata Widiyanto.
Pilihan memindah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 tersebut dilakukan karena melihat isolasi mandiri di sana dinilai tidak efektif. ”Bisa jadi keluarga dan warga sekitar abai atau bisa jadi juga tidak tahu. Kami berharap warga benar-benar patuh pada protokol kesehatan, termasuk cuci tangan dan mengenakan masker,” katanya.
Bisa jadi keluarga dan warga sekitar abai atau bisa jadi juga tidak tahu. Kami berharap warga benar-benar patuh pada protokol kesehatan, termasuk cuci tangan dan mengenakan masker.
Kepala Polres Malang Kota Komisaris Besar Leonardus Simarmata sepakat apabila pasien Covid-19 dari kluster keluarga diisolasi di rumah karantina. ”Berdasarkan pengalaman sebelumnya di kawasan Mergosono, penularan kasus Covid-19 juga tidak terelakkan ke tetangga. Kini, terjadi hal yang sama. Pilihan isolasi di rumah karantina perlu dipikirkan untuk mencegah penyebarluasan Covid-19,” katanya.
Menurut dia, isolasi mandiri akan berhasil jika masyarakat disiplin. Namun nyatanya, masih ada yang tidak disiplin sehingga kasus Covid-19 dari kluster keluarga terus bertambah.
Oleh karena itu, Leonardus berharap, masyarakat semakin menguatkan konsep kampung tangguh di tingkat RW. ”Ada tiga hal penting dalam kampung tangguh di tingkat RW ini, yaitu testing (tes cepat), tracing (pelacakan), dan treatment (penanganan). Kalau semua itu selesai di tingkat RW, harapannya Covid-19 bisa terkendali,” kata Simarmata. Saat ini ada 148 kampung tangguh berbasis RW di Kota Malang.