Tenaga Kesehatan di Sulawesi Selatan Terpapar Virus Korona Terus Bertambah
Penanganan pandemi Covid-19 di Sulsel menghadapi persoalan lain, yakni kian banyaknya tenaga kesehatan, baik medis maupun nonmedis, yang terpapar dan terkonfirmasi positif Covid-19.
Oleh
Reny Sri Ayu
·3 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Tenaga Kesehatan, baik medis maupun nonmedis, yang positif Covid-19 di Sulawesi Selatan terus bertambah. Bukan hanya di Makassar, di sejumlah kabupaten juga mengalami hal sama.
Di Makassar, tenaga kesehatan yang positif, di antaranya, di RS Pendidikan Unhas, RS Wahidin Sudirohusodo, dan RSUD Daya. Di sejumlah puskesmas juga terjadi. Di RSUD Pajonga Takalar, puluhan tenaga kesehatan juga dinyatakan positif.
Di Gowa, Sinjai, dan sejumlah kabupaten, tenaga kesehatan di puskesmas dan rumah sakit juga disebut banyak yang positif. Hal ini menjadi persoalan tersendiri di tengah upaya Gugus Tugas Covid-19 Sulsel menangani pandemi.
Memang tidak dimungkiri kejadian ini. Bagaimanapun tenaga kesehatan banyak berurusan dengan penanganan Covid-19. Yang beredar angka 70 kasus positif dari beberapa rumah sakit itu sebagian sudah sembuh. Ada banyak penyebab sehingga mereka kena.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel yang juga juru bicara Gugus Tugas Covid Sulsel, Ichsan Mustari, dihubungi Senin (22/6/2020), membenarkan hal ini.
”Memang tidak dimungkiri kejadian ini. Bagaimanapun tenaga kesehatan banyak berurusan dengan penanganan Covid-19. Yang beredar angka 70 kasus positif dari beberapa rumah sakit itu sebagian sudah sembuh. Ada banyak penyebab sehingga mereka kena, tetapi yang jelas tidak ada yang dalam kondisi parah atau kritis,” kata Ichsan.
Ichsan tidak merinci berapa pastinya tenaga kesehatan yang kini positif. Menurut dia, tim tengah mengumpulkan data lengkap dari seluruh gugus tugas di daerah terkait jumlah tenaga kesehatan yang positif dan tengah menjalani isolasi hingga yang sudah sembuh. Beberapa waktu lalu, 22 tenaga kesehatan di RS I Lagaligo, Luwu Timur, dan belasan di RS Wahidin Sudirohusodo, Makasar, juga dikonfirmasi positif Covid-19.
Salah satu rumah sakit yang tenaga kesehatannya kini disebut banyak positif adalah RS Pendidikan Unhas. Namun, hal ini diluruskan Direktur RS Unhas Syafri Kamsul Arief yang juga anggota tim konsultan Gugus Tugas Covid-19 Sulsel.
Akumulasi
”Realitasnya adalah akumulasi sejak Maret hingga kini. Jadi, bukan dari satu waktu. Yang ramai disebut ada 70 yang positif, sekitar 40 sudah sembuh sempurna. Sampai saat ini tidak ada perkembangan yang sedang dan berat, bahkan kritis untuk nakes,” kata Syafri saat memaparkan kondisi penanganan Covid-19 kepada Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah, Senin siang.
Terkait tindak lanjut kondisi ini, Ichsan Mustari mengatakan, saat ini tim sedang mencari tahu penyebab terpaparnya para tenaga kesehatan. Akan dicari tahu apakah terkait APD yang tidak standar, pasien yang tidak jujur, atau akibat transmisi lokal.
”Sejauh ini dugaan ini terpaparnya para tenaga kesehatan akibat akumulasi dari banyak sebab. Kami juga akan mencari solusi bagaimana bagusnya penanganan atau sistem kerja yang intinya di satu sisi bisa melindungi tenaga kesehatan dan di sisi lain tetap mengedepankan pelayanan,” kata Ichsan.
Sampai saat ini Sulsel masih bergelut menangani pandemi. Setelah Lebaran, kasus di daerah ini terus naik dengan penambahan rata-rata kasus harian di atas 100. Bahkan, kini Sulsel berada di urutan ketiga nasional dengan jumlah kasus terbanyak.
Pada Senin (22/6/2020), jumlah kasus di Sulsel mencapai 3.908 dengan penambahan 111 kasus. Dari seluruh wilayah di Sulsel, kasus positif terbanyak masih berasal dari Makassar. Ibu kota Sulsel ini bahkan menjadi episentrum Covid-19 di Sulsel.