Tiga Tembakan Lumpuhkan Pelaku Penyerangan Wakapolres Karanganyar di Cemoro Kandang
Pelaku penyerangan terhadap Wakapolres Karanganyar, Jawa Tengah, dilumpuhkan dengan tiga kali tembakan. Identitas pelaku dan motif penyerangan itu masih diselidiki oleh polisi.
Oleh
HARIS FIRDAUS/ADITYA PUTRA PERDANA
·3 menit baca
KARANGANYAR, KOMPAS —Wakil Kepala Kepolisian Resor Karanganyar Komisaris Busroni diserang orang tak dikenal di dekat pos pendakian Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Minggu (21/6/2020). Pelaku penyerangan dilumpuhkan dengan tiga kali tembakan dan akhirnya meninggal.
Peristiwa terjadi di dekat pos pendakian Gunung Lawu di wilayah Cemoro Kandang, Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Minggu sekitar pukul 10.20. Saat itu, Busroni dan sejumlah anggota Polres Karanganyar beserta sejumlah sukarelawan tengah bersiap susur gunung di Gunung Lawu dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-74 Bhayangkara.
”Saat kegiatan, muncul orang tak dikenal yang menyerang wakapolres menggunakan sabit. Meski bisa ditangkis dengan tongkat pendaki, tangan kiri (Wakapolres) terkena sabetan sabit,” kata Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Ahmad Luthfi dalam keterangan tertulis yang disampaikan Humas Polda Jateng.
Luthfi menambahkan, sopir Wakapolres Karanganyar, yakni Bripda Hanif Ariyono, juga terkena sabetan yang mengakibatkan luka di leher sebelah kanan dan punggung. Ia terkena sabetan saat coba membantu menghalau serangan dari pelaku. Selain itu, ada seorang warga yang juga terluka akibat diserang pelaku dalam insiden tersebut.
Akan tetapi, pelaku akhirnya berhasil dilumpuhkan polisi. ”Pelaku dilumpuhkan setelah dibantu sukarelawan yang saat itu mengambil batu dan melemparnya ke kepala pelaku. Namun, pelaku tetap akan menyerang hingga akhirnya dilumpuhkan dengan tembakan tiga kali mengenai paha,” kata Luthfi.
Setelah ditembak, pelaku dibawa ke rumah sakit. Namun, pelaku meninggal karena kehabisan darah. Hingga Minggu malam, identitas pelaku penyerangan itu belum diketahui.
Motif pelaku melakukan penyerangan terhadap anggota kepolisian itu juga masih diselidiki. ”Masih dalam penyelidikan,” ujar Luthfi seusai membesuk para korban yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Karanganyar.
Setelah insiden itu, polisi menyita sejumlah barang bukti dari pelaku. Beberapa barang bukti itu, antara lain, sabit, pisau dapur, tas milik pelaku, pakaian pelaku, dan kertas berisi tulisan pelaku.
Secara terpisah, Kapolres Karanganyar Ajun Komisaris Besar Leganek Mawardi mengatakan, kegiatan susur gunung itu melibatkan berbagai komponen masyarakat, misalnya Polri, Tentara Nasional Indonesia (TNI), polisi hutan, sukarelawan, dan warga masyarakat. Peserta susur gunung itu dibagi ke tiga lokasi, termasuk Cemoro Kandang.
Leganek menambahkan, sebelum melakukan susur gunung melalui wilayah Cemoro Kandang, Wakapolres Karanganyar dan rombongan terlebih dulu mengikuti apel di wilayah Ngargoyoso, Karanganyar. Setelah apel selesai, mereka menuju ke Cemoro Kandang untuk memulai kegiatan susur gunung.
Namun, sebelum kegiatan susur gunung itu dimulai, terjadi penyerangan terhadap Wakapolres Karanganyar. ”Setelah dari Ngargoyoso dan sampai Cemoro Kandang untuk persiapan naik ke atas (gunung), kemudian terjadi penyerangan tersebut,” ujar Leganek saat dihubungi, Minggu sore.
Leganek menuturkan, peserta kegiatan susur gunung itu berencana mendaki ke Gunung Lawu untuk mengecek dan membersihkan jalur pendakian gunung tersebut. Pengecekan dan pembersihan perlu dilakukan karena jalur pendakian Gunung Lawu telah ditutup selama tiga bulan terakhir.
Penutupan selama beberapa bulan itu berpotensi membuat jalur pendakian tertutup ilalang sehingga harus dibersihkan. ”Jalur pendakian itu beberapa bulan ini belum ada yang naik. Nah, peserta itu melakukan susur gunung untuk membuka jalur supaya orang tidak tersesat kalau naik,” ujarnya.