Kasus Covid-19 dari Luar Tinggi, Balikpapan Siapkan Tes Usap di Pintu Masuk
Pemerintah Kota Balikpapan akan melakukan tes usap bagi pendatang di bandara dan pelabuhan yang belum membawa surat keterangan bebas Covid-19 melalui tes reaksi berantai polimerase.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Dalam sebulan terakhir, kasus positif Covid-19 di Balikpapan, Kalimantan Timur, didominasi pekerja dari luar provinsi. Pemerintah Kota Balikpapan akan melakukan tes usap bagi pendatang di bandara dan pelabuhan yang belum membawa surat keterangan bebas Covid-19 melalui tes reaksi berantai polimerase (PCR).
Sejak 20 Mei hingga 20 Juni, pasien positif Covid-19 di Balikpapan bertambah 74 orang. Hingga Sabtu (20/6/2020), total pasien terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 124 orang dengan rincian 45 dirawat, 76 sembuh, dan 3 meninggal dunia.
Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mencatat, sebagian besar kasus baru berasal dari pekerja di sektor minyak, gas, dan pertambangan dari luar Kaltim, yakni sebesar 37,5 persen. Angka ini lebih tinggi dari angka transmisi lokal, yakni 13,8 persen.
Rata-rata kasus baru bermunculan dari penumpang yang hanya berbekal surat keterangan sehat dengan tes cepat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan Andi Sri Juliarty mengatakan masih banyak penumpang di bandara dan pelabuhan yang tidak membawa surat bebas Covid-19 hasil tes usap memakai tes reaksi rantai polimerase (PCR). Dalam sebulan terakhir, rata-rata kasus baru bermunculan dari penumpang yang hanya berbekal surat keterangan sehat dengan tes cepat. Setelah dites usap di Balikpapan, sebagian besar para penumpang itu positif Covid-19.
Padahal, sesuai Surat Edaran Gubernur Kaltim No 440/3576/B.PPOD.I tentang Protokol Kesehatan dan Tes PCR, warga luar Kaltim harus menyertakan surat sehat dilengkapi tes usap memakai PCR. ”Kami mengimbau kepada seluruh perusahaan agar menaati syarat masuk ke Kaltim dengan melakukan tes usap dengan PCR pekerjanya dari daerah asal. Kami akan melakukan pembinaan kembali dan sosialisasi kepada perusahaan,” kata Andi, Sabtu.
Andi mengatakan, proses pemeriksaan ulang juga perlu dilakukan sebelum para pekerja dari luar Kaltim melaksanakan tugas. Sebab, ada penambahan kasus dari warga negara asing yang sudah mengantongi surat bebas Covid-19. Pada Jumat (19/6/2020), seorang warga Pakistan terkonfirmasi positif setelah dilakukan tes usap ulang oleh perusahaan.
Dengan melihat tren itu, Andi mengatakan, Pemkot Balikpapan akan melakukan tes usap di bandara dan pelabuhan. Saat ini, Pemkot Balikpapan tengah mengajukan 3.000 alat tes usap dan 3.000 alat tes cepat ke Pemprov Kaltim. Selain untuk warga Balikpapan, alat tes usap itu akan disiagakan di bandara dan pelabuhan.
Tes massal
Untuk sementara ini, Pemkot Balikpapan belum melakukan tes usap massal bagi warga Balikpapan. Pemkot Balikpapan masih fokus melakukan tes cepat massal yang sudah dilakukan di 27 puskesmas dan menjaring 2.000 warga.
Meski tes cepat tidak akurat untuk mendeteksi seseorang terjangkit Covid-19 atau tidak, tes cepat tetap dilakukan untuk pendeteksian awal bagi warga yang terindikasi Covid-19.
”Tes cepat ini untuk mendeteksi dan mengantisipasi penyebaran virus korona di lingkungan warga Balikpapan. Ke depan, kita akan melakukan tes usap dengan skala yang lebih besar,” kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi.
Saat ini, Pemkot Balikpapan sudah membuat kebijakan pelonggaran kegiatan di pusat perbelanjaan, restoran, dan tempat ibadah. Meski demikian, kegiatan di pusat perbelanjaan dan restoran masih banyak yang belum menerapkan protokol kesehatan. Padahal, kasus Covid-19 masih terus bertambah.
Pengajar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman, Risva, mengatakan, pelonggaran menuju normal baru ini perlu dibarengi dengan pengawasan dan sosialisasi yang baik. Situasi ini memang dilematis antara menjaga stabilitas ekonomi dan kesehatan masyarakat selama pandemi berlangsung.
”Konsep normal baru itu sama sekali baru, masih dipenuhi kompleksitas dan ketidakpastian. Dibutuhkan persiapan yang matang dalam memenuhi protokol tersebut. Upaya preventif promotif merupakan bagian yang sangat penting untuk membentuk kesiapan dalam menghadapi normal baru,” kata Risva.