Kapal Terbalik di Selat Sunda, 10 Orang Belum Ditemukan
Sebanyak 10 awak Kapal Motor Puspita Jaya, yang terbalik di perairan Selat Sunda, Banten, Kamis petang (18/6/2020), belum ditemukan. Pencarian masih terus dilakukan hingga ke wilayah Lampung.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Sebanyak 10 awak Kapal Motor Puspita Jaya, yang terbalik di perairan Selat Sunda, Banten, Kamis (18/6/2020) petang, belum ditemukan. Pencarian terus dilakukan hingga ke wilayah Lampung.
Kapal kayu dengan panjang 13 meter dan lebar 3,5 meter berjenis kapal penangkap ikan itu berangkat dari pelabuhan rakyat di Kabupaten Pandeglang, Banten, Kamis pagi. Kapal terbalik setelah dihantam ombak di sekitar Kepulauan Rakata, Selat Sunda, Kamis petang.
”Awak kapal berusaha menyelamatkan diri dengan berenang menuju ke Pulau Rakata. Enam orang memutuskan kembali dan berpegangan ke kapal yang terbalik tersebut, sementara 10 orang lainnya belum diketahui keberadaannya,” kata Humas Basarnas Banten Sito saat dihubungi dari Bandar Lampung, Sabtu (20/6/2020).
Enam korban selamat. Para korban selamat itu adalah Surja (31), Sanan (36), Dede Juri (24), Aji Alamsyah (21), Ashan (21), dan Ako (21). Adapun 10 korban yang masih dalam pencarian adalah Jamal (25), Sancan (35), Rasmin (30), Udi (42), Tastirah (50), Wawan (25), Acuy (25), Suri (50), Boler (30), dan Joni (30). Mereka merupakan nelayan asal Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Pandeglang Banten.
Sito menjelaskan, keenam awak kapal yang selamat itu ditemukan oleh kapal pesiar berbendera Belanda yang berlayar dari Bali menuju Singapura yang melintas di sekitar lokasi terbaliknya kapal. Kantor SAR Banten baru menerima laporan insiden kapal terbalik itu dari Kantor SAR Bali pada Jumat petang. Petugas pun langsung dikerahkan melakukan evakuasi terhadap korban.
Keenam awak kapal yang selamat itu ditemukan oleh kapal pesiar berbendera Belanda yang berlayar dari Bali menuju Singapura.
Hingga Sabtu, pencarian terhadap 10 awak kapal yang hilang di perairan Selat Sunda masih terus dilakukan. Petugas dari Basarnas Lampung juga dikerahkan untuk membantu operasi pencarian.
Regu penolong menyusuri perairan di Sekitar Kepulauan Rakata sekitar 137 mil laut (253,7 kilometer). Arus dan angin kencang menyulitkan pencarian. ”Kami berharap mereka segera ditemukan,” ujarnya.
Deni Kurniawan dari Humas Basarnas Lampung menuturkan, pencarian awak KM Puspita Jaya direncanakan dilakukan hingga perairan Tabuan, Kabupaten Tanggamus, Lampung. Jika belum ditemukan, area pencarian bakal diperluas hingga ke perairan Kabupaten Pesisir Barat, Lampung. Hal itu dilakukan karena berdasarkan informasi arah arus mengarah ke wilayah Barat Lampung.
Deni menambahkan, pihaknya juga sudah menginformasikan insiden kecelakaan laut tersebut kepada kelompok nelayan yang beroperasi di sekitar Kepulauan Rakata. Nelayan diminta segara melapor ke petugas jika menemukan para korban.
Berdasarkan prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Maritim Lampung, kecepatan angin di Kota Agung (Tanggamus) dan Krui (pesisir barat Lampung) berkisar 2-15 knot. Gelombang laut di perairan Tanggamus diprediksi berkisar 1,25-2,5 meter. Adapun gelombang laut di perairan pesisir barat Lampung bisa mencapai 2,5-4 meter.