Bali Alami Lonjakan Kasus Positif Covid-19 akibat Transmisi Lokal
Penambahan kasus positif penyakit Covid-19 di Bali dari penularan secara transmisi lokal menunjukkan kecenderungan meningkat. Pemerintah di Bali dinyatakan sedang giat melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara massal.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·4 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Penambahan kasus positif penyakit akibat virus korona baru (Covid-19) di Bali melonjak dalam beberapa hari terakhir. Penambahan kasus positif penyakit Covid-19 di Bali dari penularan secara transmisi lokal menunjukkan kecenderungan meningkat.
Hingga Jumat (19/6/2020), jumlah keseluruhan kasus positif Covid-19 di Bali sebanyak 976 kasus. Terjadi penambahan 81 kasus positif Covid-19 sejak Kamis (18/6). Pada Kamis, jumlah kasus positif Covid-19 di Bali sebanyak 895 kasus, atau bertambah 66 kasus dibandingkan dengan Rabu (17/6).
Penularan secara lokal di Bali dinyatakan sudah melampaui 63 persen dari kumulatif kasus positif Covid-19. Adapun jumlah semua pasien sembuh sebanyak 566 orang, sebanyak 13 orang di antaranya dinyatakan sembuh pada Jumat. Perihal ini disajikan dalam laporan harian Covid-19 dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
”Penambahan kasus positif baru ini menjadi konsekuensi dari usaha pemerintah yang proaktif,” kata Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra kepada Kompas, Jumat. Pemerintah di daerah, baik kota maupun kabupaten, dinyatakan sedang giat melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara massal, terutama menggunakan metode uji cepat (rapid test).
Indra menambahkan, pemerintah di Bali melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di daerah sudah mengubah strategi penanganan dan pengendalian penyakit Covid-19 dengan meningkatkan penelusuran kontak dan memperbanyak pemeriksaan kesehatan dengan uji cepat.
Penambahan kasus positif baru ini menjadi konsekuensi dari usaha pemerintah yang proaktif. (Dewa Made Indra)
Strategi itu dijalankan menyusul terjadinya pergeseran kecenderungan penambahan kasus positif Covid-19 di Bali sejak awal bulan ini dari sebelumnya didominasi kasus penularan dari luar daerah (imported case) menjadi kasus penularan secara lokal (local transmission case).
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali yang juga Gubernur Bali Wayan Koster juga menekankan pentingnya langkah aktif penelusuran kontak dan pemeriksaan kesehatan secara massal, terutama di daerah yang banyak ditemukan kasus positif penyakit Covid-19.
Dalam rapat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali di Denpasar, Jumat, Koster meminta seluruh pemangku kepentingan terkait penanganan Covid-19 di Bali agar menjaga ketertiban masyarakat beraktivitas di pasar karena pasar berpotensi menjadi episentrum penularan secara lokal.
Secara terpisah, Pemerintah Kabupaten Klungkung menutup Pasar Galiran, Klungkung, selama tiga hari mulai Senin (22/6/2020). Penutupan Pasar Galiran itu dilaksanakan sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran penyakit Covid-19. Terkait hal itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta juga memutuskan untuk melanjutkan pemeriksaan uji cepat secara massal terhadap komunitas pasar selain meneruskan kegiatan disinfeksi di Pasar Galiran.
”Pasar akan didisinfeksi total selama tiga hari,” kata Suwirta dalam siaran pers Humas Pemkab Klungkung, Jumat.
Tambah kapasitas
Lebih lanjut Indra mengatakan, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Bali sudah menambah kapasitas penanganan kasus penyakit Covid-19 menyusul terjadinya pergeseran kecenderungan penambahan kasus positif Covid-19. ”Kami menyadari, dengan upaya tracing dan testing yang gencar, maka kebutuhan alat uji baik rapid test ataupun swab juga akan meningkat. Begitu juga kemampuan laboratorium pemeriksaan juga bertambah,” kata Indra kepada Kompas.
Indra menyatakan, Pemprov Bali melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali mendukung pemerintah daerah di Bali dengan menyediakan kebutuhan peralatan uji Covid-19. Pemprov Bali juga sudah meningkatkan kapasitas pemeriksaan di laboratorium RSUP Sanglah dari 300 sampel per hari.
Pemprov Bali juga sedang melengkapi peralatan uji Covid-19 di laboratorium RS Bali Mandara dan UPTD Balai Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Provinsi Bali. ”Hari ini, kami menambah satu tempat karantina lagi dengan kapasitas 130 tempat tidur,” ujar Indra.
Dalam rapat evaluasi secara dalam jaringan (daring) dengan sejumlah sekretaris daerah di Bali dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Bali di Denpasar, Jumat, Indra menyatakan, pelaksanaan uji cepat secara massal dan gencar menjadi upaya penanggulangan pandemi Covid-19 yang efektif karena dapat mendeteksi penderitanya secara dini.
Penambahan kasus positif akibat penularan secara lokal yang meningkat, ujar Indra dalam rapat tersebut, karena pemerintah memperbanyak pemeriksaan dan menggencarkan penelusuran kasus.
”Secara prosedur, hal ini dibenarkan pemerintah pusat. Karena akan semakin cepat diketahui masyarakat yang terpapar virus korona, semakin segera mendapat penanganan yang benar,” kata Indra.