Delapan Pegawai Kantor Kesehatan Pelabuhan Batam Positif Covid-19
Lima pegawai di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam dinyatakan positif terinfeksi Covid-19, Rabu (17/6/2020). Total, jumlah pegawai KKP yang positif terinfeksi Covid-19 menjadi delapan orang.
Oleh
PANDU WIYOGA
·3 menit baca
BATAM, KOMPAS — Pemerintah Kota Batam merilis penambahan sembilan pasien positif Covid-19, Rabu (17/6/2020). Lima pasien di antaranya adalah pegawai di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam. Dengan demikian, jumlah pegawai yang positif terinfeksi Covid-19 di Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Batam menjadi delapan orang.
Wali Kota Batam Muhammad Rudi dalam pernyataan tertulis menerangkan, pengambilan dan pemeriksaan sampel usap terhadap lima pasien positif tersebut dilakukan pada 14 Juni. Saat ini, mereka semua dirawat di Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang.
Munculnya kluster penularan baru di lingkungan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Batam diduga berawal dari pasien nomor 166. Ia sebelumnya adalah pasien positif nomor 23 yang telah dinyatakan sembuh pada 21 April. Setelah menjalani isolasi mandiri setelah sembuh selama 14 hari, ia lalu kembali bekerja di kantor sejak 6 Mei.
Namun, tes cepat yang diambil pada 9 Juni, saat pasien tersebut akan melakukan perjalanan dinas ke Kabupaten Karimun, menunjukkan hasil reaktif. Dua hari kemudian, hasil tes usap menggunakan metode reaksi rantai polimerase (PCR) mengonfirmasi ia kembali positif Covid-19.
Pada hari yang sama, dua pegawai KKP lain juga dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil uji PCR yang dilakukan oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas I Batam. Total jumlah pegawai yang diperiksa sampelnya sebanyak 99 orang, masih ada sebagian yang hasilnya belum keluar.
Delapan pegawai yang dinyatakan positif Covid-19 itu merupakan orang tanpa gejala (OTG). Sekarang kami sedang melacak orang-orang yang melakukan kontak dekat dengan mereka. Yang sudah berhasil dilacak jumlahnya 21 orang,” kata Kepala KKP Kelas I Batam Achmad Farchanny.
Masih ada sebagian yang hasilnya belum keluar.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan di Jakarta kini tengah mengkaji secara khusus terkait pasien nomor 166 yang kembali terinfeksi Covid-19. Masih perlu dipastikan apakah yang terjadi adalah tertular kembali (reinfected) atau sebenarnya pasien itu memang belum sepenuhnya terbebas dari virus (relapsed).
Fenomena relapsed bisa terjadi saat jumlah virus di tubuh pasien berkurang hingga jumlah yang sangat kecil. Hal ini akan membuat PCR tidak bisa mendeteksi virus Covid-19 di dalam tubuh pasien. Pasien seolah telah sembuh, padahal masih ada sisa virus dalam jumlah sangat kecil di tubuhnya yang berpotensi kembali menyerang di kemudian hari.
Farchanny menjamin, seluruh pegawai KKP selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Pelindung wajah, sarung tangan, dan masker selalu dikenakan saat mereka bertugas mengawasi mobilitas orang di bandara dan pelabuhan.
Namun, ia mengakui salah satu atau beberapa petugasnya mungkin lalai menerapkan protokol pencegahan Covid-19 saat beraktivitas di luar lingkungan kerja. ”Sudah saya putuskan semua kontak dekat pegawai, termasuk keluarganya harus ditelusuri,” ucapnya.
Ia menambahkan, delapan pegawai KKP yang positif Covid-19 tersebut jarang bertemu karena sehari-hari mereka bertugas di tempat yang berbeda. Maka, sebenarnya masih belum bisa dipastikan dari mana delapan kasus positif di lingkungan KKP ini bermula.
”Kemungkinan pasien nomor 166 itu tidak terhubung dengan tujuh pegawai positif lainnya. Bisa jadi ini adalah kasus yang berdiri sendiri-sendiri. Hanya kebetulan karena semua pegawai diperiksa, bermunculanlah kasus-kasus positif ini,” ujar Farchanny.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kepulauan Riau, saat ini terdapat 223 kasus positif di Batam. Sebanyak 102 pasien dinyatakan sudah sembuh, dan 11 orang meninggal. Batam kini menjadi satu-satunya kabupaten/kota di Kepri yang angka reproduksi efektifnya atau RT masih berada di atas 1.