Data Sebaran Domisili Pasien Surabaya Dibuka kepada Publik
Pemerintah Kota Surabaya meningkatkan transparansi data Covid-19 dengan menambahkan data domisili sebaran pasien dan tes massal yang bisa diakses publik melalui laman https://lawancovid-19.surabaya.go.id/.
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya meningkatkan transparansi data Covid-19 dengan menambahkan data domisili sebaran pasien dan tes massal yang bisa diakses publik melalui laman https://lawancovid-19.surabaya.go.id/. Keterbukaan data ini diharapkan bisa menumbuhkan kepedulian warga untuk aktif mencegah penularan di wilayahnya masing-masing.
Data domisili persebaran pasien ditunjukkan melalui perbedaan warna di satu jalan yang menjadi tempat tinggal pasien. Alamat tidak ditunjukkan secara spesifik karena merupakan data pribadi pasien yang tidak boleh diungkap kepada publik.
Peta sebaran pasien dibagi menjadi empat kategori. Warna merah menunjukkan ada warga yang bertempat tinggal di kawasan tersebut positif Covid-19 dan masih dirawat di fasilitas kesehatan.
Data lengkap pasien dan alamat tinggal kami berikan kepada Satgas Kampung Tangguh, kelurahan, dan puskesmas untuk memantau pergerakan warga di kawasannya masing-masing.
Warna hijau tua berarti pernah ada pasien tetapi sudah sembuh atau meninggal. Warna hijau muda berarti kawasan tersebut belum ada warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Adapun warna biru menunjukkan warga di kawasan itu sudah mengikuti tes massal.
”Data lengkap pasien dan alamat tinggal kami berikan kepada Satgas Kampung Tangguh, kelurahan, dan puskesmas untuk memantau pergerakan warga di kawasannya masing-masing,” kata Wakil Koordinator Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Muhammad Fikser di Surabaya, Rabu (17/6/2020).
Selain data tentang sebaran domisili pasien, Pemkot Surabaya juga menambahkan data tes massal yang sudah dilakukan sejak beberapa minggu terakhir. Data tes dibedakan menjadi tes cepat dan tes usap, termasuk hasil tes yang sudah dan belum keluar.
Dengan penambahan data tersebut, data publik yang bisa diakses antara lain perkembangan kasus Covid-19, sebaran lokasi pasien, serta data tes massal. Laman tersebut juga memuat daftar bantuan masyarakat yang memberikan sumbangan penanganan Covid-19 melalui Pemkot Surabaya.
Fikser mengatakan, penambahan data baru yang dibuka untuk publik diharapkan bisa meningkatkan kewaspadaan warga terhadap ancaman Covid-19 di wilayahnya masing-masing. Dengan mengetahui kondisi terkini di wilayahnya, partisipasi warga dalam mencegah dan memutus penularan Covid-19 bisa meningkat.
Warga pun bisa makin berhati-hati dalam beraktivitas, terutama jika berada di wilayah yang masih ada kasus positif. Namun, kekhawatiran tersebut tidak perlu berlebihan karena pasien sudah mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan, tidak lagi berada di rumah yang tertera di peta domisili. ”Data diperbarui secara berkala karena setiap hari selalu ada pasien sembuh dan tes massal,” ucap Fikser.
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto menambahkan, pembukaan data Covid-19 merupakan bentuk transparansi publik. Pihaknya ingin memberikan gambaran utuh mengenai kondisi Surabaya tanpa menutup-nutupi data yang memang seharusnya bisa diakses oleh publik.