Kapasitas Rumah Sakit di Bali Masih Memadai Rawat Pasien Covid-19
Sebanyak 572 kamar perawatan disiapkan Pemerintah Provinsi Bali sebagai tempat perawatan pasien kasus positif penyakit Covid-19. Tiga laboratorium PCR sudah beroperasi di Bali dengan kapasitas 800 sampel per hari.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA
·3 menit baca
DENPASAR, KOMPAS — Sebanyak 572 kamar perawatan disiapkan Pemerintah Provinsi Bali sebagai tempat perawatan pasien kasus positif penyakit akibat virus korona baru (Covid-19). Tiga laboratorium pemeriksaan reaksi berantai polimerase (PCR) sudah beroperasi di Bali dengan kapasitas mencapai 800 sampel per hari.
”Untuk peralatan dan kemampuan pemeriksaan (kasus Covid-19) di Bali, saya kira mencukupi,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali I Ketut Suarjaya yang dihubungi Kompas, Senin (15/6/2020) petang.
Terdapat 11 rumah sakit rujukan perawatan penyakit Covid-19 di seluruh Bali, termasuk RSUP Sanglah dan RSUD Bali Mandara di Denpasar, RS Universitas Udayana dan RSD Mangusada di Kabupaten Badung, RSUD Sanjiwani di Kabupaten Gianyar, dan RSUD Tabanan di Kabupaten Tabanan.
Kisaran Rt (angka reproduksi efektif) Covid-19 di Bali saat ini sebesar 1,3, yang artinya, satu kasus dapat menularkan kepada satu sampai tiga orang dalam waktu tertentu. (I Ketut Suarjaya)
Secara terpisah, Direktur UPTD RSUD Bali Mandara Gede Bagus Darmayasa mengatakan, RSUD Bali Mandara kini dilengkapi 40 tempat tidur rumah sakit bagi pasien kasus Covid-19.
Selain di rumah sakit, tempat perawatan juga disiapkan di tempat karantina Covid-19, di antaranya di UPTD Balai Pelatihan Kesehatan Masyarakat (Bapelkesmas) Dinas Kesehatan Provinsi Bali di Denpasar. Jumlah seluruh kamar perawatan pasien Covid-19 yang disiapkan sebanyak 572 unit.
Dari laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali pada Senin, jumlah pasien kasus Covid-19 di Bali yang masih dalam perawatan sebanyak 252 orang. Secara kumulatif, jumlah kasus positif Covid-19 di Bali hingga Senin (15/6) sebanyak 760 orang. Kasus kematian terkait penyakit Covid-19 di Bali tercatat enam kasus.
Adapun penularan penyakit Covid-19 di Bali memperlihatkan kecenderungan terjadinya peningkatan akibat penularan secara lokal. Laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali pada Senin menyebutkan penambahan 19 kasus positif Covid-19 yang terjadi Senin seluruhnya dari penularan secara lokal.
Penularan secara lokal
Secara kumulatif, berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali, kasus positif Covid-19 yang terjadi akibat penularan secara lokal mencapai 442 kasus dari jumlah 760 kasus positif Covid-19 tersebut.
Dalam siaran persnya, Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra menyebutkan pentingnya berdisiplin dalam pencegahan Covid-19 untuk menghentikan penularan secara lokal itu. Indra juga menekankan pentingnya dukungan semua elemen masyarakat untuk membantu petugas surveilans melaksanakan penelusuran kontak terhadap penemuan kasus positif yang baru.
Lebih lanjut Suarjaya menyatakan, fokus penanganan penyakit Covid-19 di Bali adalah pengendalian penyebaran Covid-19, yakni dengan melaksanakan penelusuran terhadap orang-orang yang pernah kontak erat dengan kasus positif Covid-19. Pemeriksaan secara massal dilakukan terkait upaya penelusuran kontak tersebut.
”Kisaran Rt (angka reproduksi efektif) Covid-19 di Bali saat ini sebesar 1,3, yang artinya satu kasus dapat menularkan kepada satu sampai tiga orang dalam waktu tertentu,” kata Suarjaya.
Pemprov Bali mengoperasikan tiga laboratorium pemeriksaan sampel hasil usap (swab) dengan metode real time PCR, yakni di RSUP Sanglah, RSU Universitas Udayana, dan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Warmadewa, Denpasar. Kapasitas pemeriksaan dengan metode PCR di Bali sebanyak 800 sampel per hari. Suarjaya mengatakan, jumlah sampel yang sudah diperiksa sampai Senin (15/6) sebanyak 19.766 sampel.